Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Melakukan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)

Tips Melaksanakan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)

Implementasi Kurikulum 2013 di depan mata. Tinggal hitungan bulan. Suka tidak suka, yakin tidak yakin, mau tidak mau, ketika pemerintah telah menyatakan bahwa Kurikulum 2013 berlaku secara nasional di awal tahun pembelajaran mendatang (2014/2015), maka semua praktisi pendidikan di tingkat sekolah sudah harus melaksanakannya.

 Tips Melaksanakan Pembelajaran Berbasis Proyek  Tips Melaksanakan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)
langkah model pembelajaran berbasis proyek
Dan.... ada sesuatu yang gres di dalam implementasi Kurikulum 2013 itu, yaitu penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) sebagai salah satu model pembelajaran utama di antara dua model lainnya (model pembelajaran inovasi atau discovery learning dan model pembelajaran berbasis duduk kasus atau problem-based learning) yang disarankan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Khusus mengenai model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) memang pada kenyataannya masih sangat jarang dipakai oleh guru-guru kita dalam KBM (kegiatan pembelajaran) di kelas. Untuk itu, tentu para guru perlu mendalami model pembelajaran yang satu ini dengan baik. Pada goresan pena kali ini saya ingin memperlihatkan sedikit tips bagaimana biar pembelajaran berbasis proyek yang dikelola oleh guru sanggup berjalan dengan baik dan lancar sehingga tujuan pembelajaran yang dibutuhkan akan sanggup dicapai.




Tips Sukses Melaksanakan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)


Beberapa tips yang sanggup diaplikasikan ketika mengelola pembelajaran berbasis proyek antara lain sebagai berikut:
  • Camkan selalu bahwa model pembelajaran berbasis proyek walaupun kedengarannya terkesan sulit, bahwasanya sama saja dengan model pembelajaran lainnya. Yang penting yaitu melaksanakan persiapan-persiapan baik materi dan sumber mencar ilmu siswa (resources) maupun perencanaan pembelajarannya itu sendiri.
  • Buatlah perencanaan yang matang untuk setiap urutan langkah-langkah (sintaks) model pembelajaran berbasis proyek, yaitu: (1) penentuan pertanyaan fundamental atau esensial; (2) mendesain perencanaan proyek; (3) menyusun jadwal; (4) memonitor kemajuan proyek; (5) menguji proses dan hasil belajar; dan (6) mengevaluasi pengalaman melaksanakan kegiatan atau proyek.
  • Pertanyaan esensial dalam pembelajaran berbasis proyek yaitu pertanyaan yang bersifat open-ended yang membuka banyak sekali kemungkinan pemecahan duduk kasus (untuk menjawab pertanyaan tersebut). Guru harus meyakinkan kepada siswa atau kelompok siswa bahwa balasan pertanyaan (pemecahan masalah) tersebut bisa macam-macam dan berbeda-beda dan mungkin saja semuanya benar dan sempurna (tidak hanya ada satu balasan benar). Hal ini akan membuka pemikiran mereka untuk memunculkan gagasan-gagasan dan ide-ide mereka sendiri atau memodifikasi gagasan-gagasan atau ide-ide orang lain dengan cara mereka sendiri, sehingga dibutuhkan mereka akan menjadi manusia kritis dan kreatif.
  • Ajaklah siswa (pada langkah memformulasikan pertanyaan esensial) untuk memperlihatkan sebanyak-banyaknya wangsit dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang nantinya gres akan terjawab dengan harus melaksanakan suatu kegiatan (proyek).
  • Pertanyaan esensial yang dimaksud di atas haruslah berupa duduk kasus aktual (real) dan sanggup dilihat dalam kehidupan mereka sehari-hari.
  • Ajaklah siswa untuk selalu memperhatikan tuntutan kurikulum (dalam hal ini Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator) sehingga materi pembelajaran esensial akan tercakup ketika mereka melaksanakan acara proyeknya. Jika siswa masih kesulitan, maka sanggup dibantu dengan isyarat guru.
  • Berikan fasilitas mengakses gosip atau materi atau alat yang mereka perlukan untuk melaksanakan acara proyek. Guru sanggup mempersiapkan buku-buku dengan bekerjasama dengan perpustakaan sekolah, atau alamat-alamat situs internet yang berafiliasi (yang sebelumnya telah dicek terlebih dahulu oleh guru), atau alat dan materi yang mungkin dimiliki oleh laboratorium sekolah.
  • Bantu siswa memanajemen acara dan kegiatan mereka selama melaksanakan proyek mereka (baik secara individual maupun kelompok) dengan selalu mengetahui kemajuan-kemajuan dan hambatan-hambatan yang mereka hadapi selama melaksanakan proyek mereka. Bantuan yang diberikan tentunya akan bersifat spesifik dan berbeda untuk tiap individu atau kelompok siswa terkait kemampuan mereka yang berbeda-beda.
  • Bantu siswa menciptakan sebuah penjadwalan proyek dengan deadline waktu yang rasional, bagi dari sisi penyelesaian duduk kasus (dapat menjawab pertanyaan), maupun dari sisi alokasi waktu pembelajaran topik tersebut dalam mata pelajaran yang bersangkutan.
  • Guru harus selalu menyediakan waktu khusus untuk memonitor proyek setiap individu atau kelompok. Ini sanggup dilakukan di selesai jam-jam mengajar atau jam-jam istirahat.
  • Pembelajaran berbasis proyek memang membutuhkan waktu dan tenaga ekstra baik bagi guru maupun siswa, tapi tentu saja hasil yang didapatkan akan sebanding dengan ini.
  • Guru selalu siap dengan format penilaian baik untuk mengasses aspek pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill atau psikomotorik), sampai perilaku (attitude) setiap memonitor proyek yang sedang dilakukan oleh siswa atau kelompok siswa sehingga penilaian bersifat otentik (authentic assessment).
  • Di selesai pembelajaran berbasis proyek (yang durasi bisa seminggu atau lebih) itu selalulah diadakan penilaian kegiatan. Ajak siswa atau kelompok siswa berpikir reflektif perihal kegiatan proyek yang telah mereka lakukan biar ke depannya jikalau mereka kembali melaksanakan pembelajaran berbasis proyek akan sanggup berjalan lebih lancar. Sementara itu, guru sendiri juga harus melaksanakan refleksi diri perihal bagaimana ia telah melaksanakan proses pembelajaran berbasis proyek itu dikaitkan dengan kelancaran kegiatan atau acara proyek siswa dan hasil (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) yang sanggup diperoleh oleh siswa.
Nah, demikian beberapa tips untuk melaksanakan model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dalam menghadapi implementasi Kurikulum 2013, yang mana model pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran yang disarankan untuk digunakan. Semoga bermanfaat, dan apabila para pembaca punya tips lain dipersilakan untuk membuatkan di kolom komentar di bawah ini. Wassalam.
Sumber http://novehasanah.blogspot.com/

Posting Komentar untuk "Tips Melakukan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)"