Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah : Nama Raja-Raja Kerajaan Singasari

Nama Raja-Raja Kerajaan Singasari| Kerajaan singasari dalam pemerintahannya terdapat banyak sekali raja-raja yang pernah menjalankan kerajaan singasari. Dalam pemerintahan raja-raja kerajaan singasari terdapat banyak sekali kisah, upaya, langkah, tindakan atau aksi-aksi yang dilakukan dan perubahan-perubahan yang dilakukan raja singasari sehingga sanggup membuat kerajaan singasari populer dan peninggalan-peninggalan yang dibangun oleh raja-raja yang pernah memerintah kerajaan singasari baik itu berupa candi, prasasti, atau benda-benda lainnya. Kerajaan Singasari dibangun di atas intrik-intrik dan pertumpahan darah. Dari awal berdiri sampai tamat kekuasaannya, Kerajaan Singasari tidak pernah lepas dari dua hal tersebut. Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Singasari ialah sebagai diberikut..

Raja-Raja yang Pernah Memerintah Kerajaan Singasari
1. Ken Arok 
Sesudah menjadi Akuwu Tumapel, Ken Arok memberontak pada Kediri yang pada waktu itu diperintah Raja Kertajaya, Pada tahun 1222 M, hadirlah para pendeta dari Kediri untuk meminta santunan Ken Arok sebab tindakan yang diktatorial dari Raja Kertajaya. Ken Arok mendapatkan dengan bahagia hati dan bersedia menyusun kekuatan untuk menyerang Kediri. Dalam sebuah peperangan di Desa Ganter, Ken Arok berhasil mengalahkan tiruana prajurit Kediri beserta rajanya. Sesudah mengalahkan Kediri, Ken Arok segera menyatukan Tumapel dan bekas Kerajaan Kediri. Ia kemudian mendirikan Kerajaan Singasari dan menobatkan diri sebagai raja. Sesudah menjadiraja, Ken Arok bergelar Sri Ranggah Rajasa Bhattara Sang Amurwabhumi. Ia menjadi raja pertama di Singasari dan ialah pendiri Dinasti Rajasa atau Dinasti Girindra (Girindrawangsa). Ken Arok ialah cikal bakal raja-raja di Kerajaan Singasari dan KerajaanMajaphit. Ken Arok spesialuntuk memerintah selama lima tahun (1222-1227 M). Pada tahun 1227, M ia dibunuh oleh seseorang atas perintah Anusapati, putra Ken Kedes dengan Tunggul Ametung Ken Arok didharmakan di Kagenengan.

2. Anusapati
Sesudah membunuh Ken Arok, Anusapati atau Anusanatha segera menduduki takhta Kerajaan Singasari. Anusapati memerintah di Kerajaan Singasari cukup lama, yaitu pada kurun waktu tahun 1227-1248 M. Pada masa pemerintahannya tidak banyak hal yang sanggup diketahui. Kerajaan Singasari tiruanla kondusif dan tenteram, tetapi kemudian Raja Anusapati menjadi samasukan pembunuhan. Anusapati berhasil dibunuh oleh Tohjaya yang ingin membalas dendam maut ayahnya (Ken Arok). Jenazah Anusapati dimakamkan di Candi Kidal (sebelah tenggara Malang). Tohjaya ialah anak Ken Arok dengan selirnya yang berjulukan Ken Umang. 

3. Tohjaya
Sesudah berhasil membunuh Anusapati pada tahun 1248 M, Tohjaya naik takhta di Kerajaan Singasari. Masa pemerintahan Tohjaya atas Kerajaan Singasari spesialuntuk berlangsung beberapa bulan saja. Pada tahun 1248 M, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Ranggawuni (anak Anusapati) dengan Mahesa Cempaka (anak Mahesa Wongateleng atau cucu Ken Arok dengan Ken Dedes). Dalam pemberontakan itu, Tohjaya terluka parah dan kemudian melarikan diri ke Katangkubang. Karena luka yang dideritanya, Tohjaya balasannya meninggal dan dicandikan di Katangkubang.

4. Ranggawuni
Sesudah mengalahkan Tohjaya, Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardhana. Ia memerintah tahun 1248-1268 M dan didampingi oleh Mahesa Cempaka. Selama masa pemerintahannya, Kerajaan Singasari kondusif dan tenteram . Pada tahun 1254 M, Wisnuwardhana menobatkan putranya yang berjulukan Kertguagara sebagai raja muda di Daha yang memerintah seluruh tempat Kediri. melaluiataubersamaini cara tersebut, Wisnuwardhana sanggup mendidik putranya supaya memerintah dengan baik dan meyakinkan keluarga bahwa raja yang sudah diputuskan. Oleh sebab itu, kudeta sanggup dihindarkan jikalau ia meninggal. Pada tahun 1268 M, Raja Wisnuwardhana meninggal dan didarmakandi Waleri sebagai Syiwa dan Jayaghu (Candi Jago) sebagai Buddha Amoghapasa. Sementara itu, Mahesa Cempaka meninggal pada tan 1269 M dan dimakamkan di Candi Kumitir sebagai Syiwa.

5. Kertguagara
Kertguagara ialah Raja Singasari terbesar. Raja Kertguagara dikenal sebagai seorang penganut agama Syiwa dan Buddha (Buddha Tantrayana). Raja Kertguagara bergelar Sri Maharajadhiraja Sri Kertguagara dan memerintah pada tahun 1268-1292 M. Raja Kertguagara populer dengan gagasannya untuk memperluas tempat kekuasaan Singasari sampai mencakup seluruh pulau di wilayah Indonesia.

Sekian artikel perihal Sejarah : Nama Raja-Raja Kerajaan Singasari semoga bermanfaa 

Posting Komentar untuk "Sejarah : Nama Raja-Raja Kerajaan Singasari"