Tips Mengatasi Siswa Yang Berbicara
Tips Mengatasi Siswa yang Berbicara |
Tips Mengatasi Siswa yang Berbicara
Kelas yang termanajemen dengan baik salah satunya ditandai dengan adanya kenyamanan bagi guru maupun siswa untuk mendengar ketika seseorang berbicara. Seringkali terjadi di kelas yang tidak atau kurang termanajemen dengan baik, siswa bicara seenaknya sehingga ketika guru sedang menawarkan informasi, atau siswa lain sedang menanggapi atau mengeluarkan pendapat menjadi tertelan oleh kegaduhan kelas disebabkan oleh sekelompok siswa yang berbicara. Entah itu bicara dalam hal pelajaran atau pembelajaran yang sedang berlangsung, atau lebih parah lagi di luar itu. Bagaimanapun, ketika seseorang di dalam kelas berbicara atau memberikan sesuatu, maka yang lainnya harus membisu dan mendengarkan. Jika kelas sudah gaduh lantaran bermacam-macam percakapan ada di dalamnya, maka sanggup dipastikan bahwa pesan penting yang dikomunikasikan tidak akan hingga ke semua orang yang ada di kelas itu. Beberapa tips berikut mungkin sanggup membantu guru untuk mengatasi siswa atau sekelompok siswa yang berbicara sehingga tidak menghiraukan presentasi guru atau siswa lain yang sedang urun pendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan guru. Mari kita bahas satu per satu tips yang dimaksud.
Ada pembicara, ada pendengar
Berikan pengertian kepada seluruh siswa di kelas anda, bahwa berbicara tanpa didengar itu sangat menyakitkan. Diabaikan, bukanlah hal menyenangkan. Ini sanggup terjadi pada siapa saja, termasuk mereka sendiri. Berikan pengertian, bahwa kalau guru sedang berbicara, maka semua pembicaraan yang lain, apakah itu masih berkaitan dengan topik atau presentasi yang disampaikan guru—atau tidak, haruslah dihentikan. Latih siswa melaksanakan ini dengan selalu mengingatkan mereka. Ajak pula mereka membayangkan atau mencoba berbicara di tengah kegaduhan atau suasana yang brisik. Mereka akan segera menyadari bahwa kesenyapan diharapkan semoga apa yang mereka coba bicarakan itu sanggup didengar oleh orang lain yang diajak berkomunikasi. Intinya, ajari mereka bahwa ada pembicara, ada pendengar.Waktuku, waktumu
Bergantian, itu penting. Ini terutama harus dilakukan pada ketika siswa berdiskusi. Ketika seseorang di dalam kelas berbicara, berikan waktu untuknya. Nanti, ketika datang gilirannya untuk berbicara, maka itu ialah waktu miliknya dan harus dihormati dan diapresiasi oleh seluruh anggota kelas. Tegaskan kepada siswa, bahwa guru punya jatah waktu untuk berbicara, demikian juga mereka.Gunakan alat bantu
Jika kelas sudah benar-benar tidak terkendali dan pada ketika itu dibutuhkan kesenyapan, maka guru sanggup memakai alat bantu. Ini diharapkan untuk sejenak menarik perhatian siswa. Guru sanggup memakai sebuah bel atau lonceng yang suaranya agak keras untuk memusatkan perhatian siswa. Ketika mereka berhenti berbicara dalam kegaduhan, maka bel atau lonceng itu sanggup dilarang bunyinya. Ingatkan mereka bahwa mereka telah gaduh dan menciptakan guru kesulitan untuk berkomunikasi dengan semua siswa. Tapi ingatlah untuk tetap memperlihatkan emosi kasatmata anda kepada mereka walaupun mereka telah abai dengan peraturan kelas. Jika tidak punya bel, penggaris, batang kayu pendek untuk diketuk-ketukkan ke meja atau lantai, atau peluit juga sanggup digunakan. Intinya, sebuah alat yang bunyi harus lebih keras dari kegaduhan kelas lantaran siswa yang ramai berbicara dengan sesama mereka.Isyarat
Pada kelas yang sudah terkelola dengan baik sekalipun, kegaduhan lantaran siswa bicara dengan siswa lainnya dengan bunyi keras sanggup saja terjadi. Akan tetapi, untuk hal ibarat ini, guru sanggup melaksanakan antisipasi yang lebih simpel. Guru sanggup memakai arahan tangan. Misalnya, ketika guru meminta siswa untuk diam, guru tidak perlu membunyikan bel, mengetukkan benda keras, atau meniup peluit dengan nyaring—guru sanggup mengacungkan tangannya ke atas untuk sanggup dilihat beberapa siswa. Ketika mereka melongo lantaran arahan itu, dengan gampang pesan arahan itu akan menyebar kepada siswa atau kelompok siswa lain lantaran ada penurunan tingkat kegaduhan yang drastis. Ototmatis mereka akan segera menyadari bahwa sebelumnya mereka telah berbicara terlalu keras dan menciptakan kegaduhan sehingga menyulitkan guru atau salah seorang dari siswa untuk mengkomunikasikan sesuatu yang urgen dan penting.Sanksi
Pada ketika alat tahun pelajaran, guru tentu menciptakan aturan-aturan kelas gotong royong dengan siswa. Jangan lupakan untuk memasukkan peraturan berbicara di kelas dan kemungkinan sanksi-sanksi yang sanggup disepakati kalau ada siswa atau kelompok siswa yang melanggar hukum berbicara ini. Jadi, ketika pembelajaran berlangsung di kelas, siswa akan selalu ingat dengan peraturan ini dan mencoba mentaatinya.Berkeliling
Guru seharusnya memang selalu berkeliling dan memonitor setiap acara siswa di kelasnya, termasuk duduk kasus berbicara di dalam kelas ketika pembelajaran sedang berlangsung. Guru sanggup mendekati dan berhenti pada kelompok-kelompok siswa yang berbicara di luar topik pembelajaran (bahkan di dalam topik pembicaraan pelajaran), tetapi terlalu gaduh sehingga mengganggu presentasi atau klarifikasi guru. Berhentikan di kelompok siswa tersebut. Beri isyarat-isyarat non lisan dengan terus saja melaksanakan presentasi atau menjelaskan bahan pelajaran. Jika siswa kurang mengerti maksud guru dengan arahan non lisan ibarat anggukan atau tatapan mata, guru sanggup menyentuh pundak siswa. Biasanya siswa dengan gampang akan memahami arahan semacam ini, untuk kemudian mereka akan berhenti berbicara.Nah, itulah beberapa tips yang sanggup dipakai ketika siswa-siswa di dalam kelas terlalu ribut atau gaduh ketika berbicara sehingga mengganggu suasana pembelajaran yang sanggup mengurangi kelancaranan penyampaian pesan dari guru atau siswa lain di dalam sebuah kelas. Semoga bermanfaat. Jika anda punya tips lainnya ihwal mengatasi siswa yang berbicara di kelas, silakan membaginya di kolom komentar. Wassalam. Sumber http://novehasanah.blogspot.com/
Posting Komentar untuk "Tips Mengatasi Siswa Yang Berbicara"