Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Proses Kognitif Selama Pelaksanaan Model Pbl

Mengapa Menggunakan Model Problem Based Learning?

Sudah banyak hasil penelitian yang mendukung efektivitas penggunaan model problem based learning dalam pembelajaran. Oleh sebab itu model PBL menjadi model yang demikian luas dipakai di sekolah-sekolah dari banyak sekali tingkat dan jenis mata pelajaran. Model problem based learning menjadi salah satu model pembelajaran yang mengemuka ketika model pembelajaran tradisional konvensional tidak bisa membawa penerima didik ke tingkat pemahaman yang mendalam terhadap materi ajar. Melalui model problem based learning, pembelajar diajak untuk berpikir kritis dan kreatif pada tataran yang lebih tinggi yang menuntut mereka untuk memakai keterampilan-keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Melalui cara inilah, penerima didik atau siswa ditantang untuk menemukan solusi persoalan dengan bermacam-macam cara dan metode, dan bahkan dibutuhkan mereka menemukan beberapa alternatif solusi masalah.

Tulisan ini yakni lanjutan dari goresan pena sebelumnya tentang:
Tips Menerapkan Model Problem Based Learning (Model PBL)
Mengenal Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Model Problem Based Learning)



Selain itu, tentu saja dalam model problem based learning, siswa akan mencar ilmu berkomunikasi, berkolaborasi, bekerja secara kooperatif dengan baik. Cara-cara semacam inilah yang terjadi di dunia kasatmata (tidak terbatas pada lingkungan setting pembelajaran di kelas). Mereka, melalui model PBL dilatih untuk terampil dalam hal-hal menyerupai ini. Kemudian, melalui model PBL siswa diajarkan untuk menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat (lifelong learner) melalui self-directed learning, ketika mereka menghadapi persoalan yang diberikan oleh guru. Untuk memudahkan proses mencar ilmu secara berdikari (konstruktivis) ini, guru harus membantu siswa dengan teknik scaffolding (Menyajikan materi pembelajaran atau persoalan berdasarkan tingkat perkembangan siswa, di mana materi atau persoalan sedikit di atas kemampuan yang telah mereka miliki. Dengan demikian, siswa akan merasa tertantang untuk mencari solusi-solusi dengan mencar ilmu sedikit lebih keras, tetapi solusi yang harus ditemukan masih dalam jangkauan kemampuan mereka).

Proses-Proses Kognitif yang Harus Terjadi dalam Model PBL

Ada beberapa proses kognitif penting yang seharusnya berlangsung (terjadi) selama pembelajaran melalui model problem based learning (model pembelajaran berdasarkan masalah) yaitu:

Orientasi Terhadap Masalah

Siswa diorientasikan pada suatu persoalan yang telah dipilih secara hati-hati, kemudian mereka di dalam kelompok-kelompok belajarnya mulai mengaktifkan bekal pengetahuan awal yang telah mereka miliki (prior knowledge).

Mengaitkan Masalah dengan Prior Knowledge

Di dalam kelompok belajarnya, siswa akan membuatkan teori-teori atau hipotesis-hipotesis yang mungkin untuk menjelaskan persoalan yang sedang dihadapi atau diberikan. Bersama-sama anggota kelompoknya, siswa-siswa akan mengidentifikasi hal-hal penting yang harus mereka pelajari terkait hipotesis dan teori untuk memecahkan persoalan tadi. Mereka kemudian mencoba menyusun sebuah model yang sanggup menjelaskan permasalahan tersebut, sementara guru yang berperan sebagai fasilitator pembelajaran menawarkan scaffolding (tangga bantuan), sehingga siswa sanggup menghubungkan pengetahuan yang telah mereka miliki (prior knowledge) dengan persoalan yang ingin dipecahkan, dan gap (jurang) di antaranya. Melalui kesadaran oleh siswa bersama kelompoknya bahwa ada gap antara pengetahuan yang mereka miliki dengan permasalahan, maka mereka akan berusaha mencari tahu akan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan persoalan tersebut. Pembelajaran yang didasarkan pada self-directed learning ini akan membawa siswa kepada sebuah pencerahan akan solusi persoalan yang ingin didapatkan.

Membangun Pengetahuan Saat mencari Informasi Baru

Dari kesadaran dari diri setiap siswa itulah pembelajaran akan dimulai secara individual oleh masing-masing siswa. Mereka sanggup membaca buku, bertanya, berdiskusi untuk mencari isu gres yang dibutuhkan. Inilah fase mencar ilmu yang penting dalam model problem based learning. Siswa membangun sendiri pengetahuannya berdasarkan kebutuhannya masing-masing. Perlu diperhatikan bahwa guru harus menjadi fasilitator yang baik untuk ini.
Baca:
Cara Mengecek Pemahaman Konsep Siswa
Ciri Guru Konstruktivis
Tips Memmberikan Kesempatan Berpikir Mendalam untuk Siswa

Mengkomunikasikan Ide atau Gagasan, Mengkritisi dan Menyempurnakan Alternatif Solusi

Selanjutnya, sehabis melaksanakan riset dan pengumpulan isu secara berdikari oleh masing-masing siswa berdasarkan materi atau sumber-sumber isu yang telah disiapkan, siswa kembali ke dalam kelompoknya untuk mendiskusi apa yang gres saja mereka dapatkan dalam kaitan untuk memecahkan persoalan yang telah diberikan. Pada tahapan kognitif ini, siswa mencar ilmu berkomunikasi dengan siswa lain, mengkaji isu yang diberikan oleh siswa lain, membandingkannya, untuk kemudian mempertahankan pendapatnya kalau memang bagus, mengkritisi dan memperlihatkan kelemahan solusi yang diajukan oleh siswa lain, dan menyempurnakan solusi terpilih dari inspirasi alternatif-alternatif solusi pemecahan persoalan yang berhasil setiap anggota kelompok dapatkan.
Baca:
Cara Memacu Siswa semoga Aktif dalam Diskusi
Bagaimana Cara Memfasilitasi Diskusi Kelas?
Tips Membuat Soal Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking)

Dari proses kognitif di atas, yang dibutuhkan terjadi selama pembelajaran siswa dengan model problem based learning (model pembelajaran berdasarkan masalah), maka guru idealnya tidak menawarkan informasi. Informasi harus didapatkan oleh siswa sendiri. Guru hanya membantu mereka untuk ini, contohnya dengan memfasilitasi penyediaaan sumber-sumber yang mereka butuhkan. Melalui proses-proses kognitif tersebut mereka (siswa) bekerjsama mencar ilmu dengan sebaik-baiknya sebab mereka melaksanakan secara mandiri, sukarela, termotivasi, berbasis kebutuhan, dan mendapat pemahaman mendalam.
Baca juga:
Tips Melaksanakan Proses Pembelajaran yang Efektif
4 Kelompok Umur Anak dan Kaitannya dengan Belajar
Tips Mengelola Pembelajaran Teacher Centered
Kecakapan Hidup (Life Skills) dan Pembelajaran di Sekolah
Membimbing Siswa Berpikir Reflektif
Sumber http://novehasanah.blogspot.com/

Posting Komentar untuk "Proses Kognitif Selama Pelaksanaan Model Pbl"