Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tahapan Perkembangan Sikap Dan Langsung Akseptor Didik

Tahapan Perkembangan Perilaku dan Pribadi Peserta Didik

Ketika akseptor didik mulai memasuki usia sekolah, sebagaimana aspek lainnya, sikap dan kepribadian mereka juga berkembang seiring berjalannya waktu. Secara garis besar masa usia sekolah dasar (SD) merupakan masa kanak-kanak akhir. Masa kanak-kanak selesai ini berlangsung semenjak umur 6 – 11 atau 12 tahun. Sejak dalam kehidupan mereka dimulai masuk sekolah, maka terbentuklah sejarah gres dalam kehidupan mereka yang juga sangat kuat terhadap perkembangan sikap dan pribadi mereka. Secara pribadi maupun tidak pribadi maka masa-masa bersekolah ini akan mengubah sikap dan pribadinya.

Suryobroto menyebutkan bahwa masa anak mulai bersekolah disebut sebagai masa keserasian bersekolah (1990:119). Suryobroto sendiri tidak menyampaikan berada pada kisaran umur berapa tepatnya anak matang untuk masuk sekolah dasar (SD). Ada ciri khas pada anak yang sedang berada dalam masa keserasian bersekolah ini, yaitu secara relatif mereka lebih gampang dididik daripada masa sebelum dan sesudahnya.

Masa keserasian bersekolah sanggup dibagi menjadi dua fase, yaitu masa kelas rendah SD dan masa kelas yang lebih tinggi (Kelas Tinggi).

 Tahapan Perkembangan Perilaku dan Pribadi Peserta Didik Tahapan Perkembangan Perilaku dan Pribadi Peserta Didik
setiap tahapan perkembangan sikap akseptor didik mempunyai ci khasnya sendiri-sendiri

Masa Sekolah Rendah (6-8 Tahun)

Peserta didik yang berada pada fase kelas rendah mempunyai aneka macam sifat-sifat yang amat khas sehingga sanggup dibedakan dari fase selanjutnya. Adapun ciri-ciri fase akseptor didik yang berada pada masa keserasian bersekolah kelas rendah SD yaitu sebagai berikut:

  • Menunjukkan terdapatnya hubungan positif yang tinggi antara kesehatan dan pertumbuhan jasmani dengan prestasi mereka di sekolah.
  • Peserta didik yang ada pada kelas rendah cenderung mempunyai sikap untuk selalu mematuhi peraturan-peraturan permainan yang tradisional.
  • Dalam keseharian mereka, menampakkan suatu kecenderungan untuk selalu memuji sendiri.
  • Peserta didik dalam masa kelas rendah seringkali menunjukkan sikap dan pribadi yang suka membanding-bandingkan dirinya dengan bawah umur lain sebayanya. Hal itu dilakukannya terutama apabila dianggapnya menguntungkan untuk meremehkan anak lain.
  • Dalam aktivitas pembelajaran di kelas mereka menemukan suatu permasalahan atau soal yang tidak sanggup diselesaikan dengan baik olehnya, maka cenderung kasus atau kasus itu dianggapnya tidak penting.
  • Pada masa ini (terutama pada umur 6-8 tahun) akseptor didik selalu menginginkan nilai yang baik, tanpa menyadari apakah prestasi yang diperolehnya memang pantas diberi nilai baik atau tidak.

Masa Kelas Tinggi (9-12 Tahun)

Pada Masa Kelas Tinggi SD (SD), akseptor didik mempunyai beberapa ciri khas dalam sikap dan kepribadian seperti:
  • Memiliki minat yang besar terhadap kehidupan mudah sehari-hari yang konkret.
  • Cara berpikir mereka sangat realistik, selain itu mereka juga penuh rasa ingin tahu dan ingin belajar. Tidak jarang guru dan orang bau tanah akan kewalahan dengan bermacam-macam pertanyaan yang mereka ejekan tanpa henti.
  • Ketika bawah umur telah berada pada selesai atau menjelang selesai masa kelas tinggi di sekolah dasar, mereka kemudian akan menunjukkan adanya minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus.
  • Penting untuk diperhatikan bahwa akseptor didik pada umur 11 tahun sangat membutuhkan guru atau orang-orang remaja lainnya.
  • Pada masa kelas tinggi di sekolah dasar (SD) bawah umur sangat suka membentuk kelompok sebaya, biasanya kelompok-kelompok ini merupakan kelompok untuk bermain bersama-sama. Di dalam permainan ini anak tidak terikat lagi pada peraturan tradisional namun mereka menciptakan peraturan sendiri.

Beberapa hal lain yang berkaitan dengan perkembangan sikap dan pribadi akseptor didik yang berada di sekolah dasar (SD) misalnya, mereka telah mempunyai kesanggupan untuk mengikuti keadaan dari sikap berpusat pada diri sendiri (egosentris) ke arah sikap bekerja sama (kooperatif) atau sosiosentris (mau memperhatikan kepentingan orang lain).

Baca Juga:
Implikasi Prinsip-Prinsip Perkembangan Peserta Didik Terhadap Pendidikan
Kriteria Modifikasi Alat Peraga Praktikum/Pembelajaran yang Baik
Download Ratusan Karya Tulis Ilmiah Guru di Situs Simposium Guru 
Sumber http://novehasanah.blogspot.com/

Posting Komentar untuk "Tahapan Perkembangan Sikap Dan Langsung Akseptor Didik"