Motivasi Intrinsik, Laba Dan Kelemahannya
Sebelumnya, kita sudah membicarakan bagaimana contoh-contoh motivasi intrinsik itu dan apa pengetiannya. Kali ini kita akan teruskan membahasnya melalui goresan pena berikut, yaitu wacana laba motivasi intrinsik dalam kaitannya dengan mencar ilmu siswa dan kelemahannya dalam kaitan bagaimana menumbuhkannya dalam diri siswa.
Motivasi intrinsik bersifat panjang (dalam waktu yang lama), tidak praktis pudar atau hilang. Jika siswa sudah mempunyai motivasi intrinsik, proses pengelolaan pembelajaran menjadi jauh lebih mudah. Siswa juga akan berusaha untuk memahami pembelajarannya dan berusaha sebaik mungkin. Tinggallah bagaimana cara guru biar mereka lebih praktis dalam mempelajari pengetahuan, atau keterampilan (materi ajar) tersebut sehingga siswa benar-benar mencapai kompetensinya secara optimal.
Untuk menumbuhkan motivasi intrinsik bukanlah hal yang gampang. Perlu kesabaran dari guru biar mereka menemukan "sesuatu" dalam pembelajaran itu sehingga mereka menjadi termotivasi. Sulitnya lagi, setiap siswa mungkin membutuhkan taktik yang berbeda-beda untuk menumbuhkan motivasi ini. Oleh sebab itu guru perlu mengenali setiap abjad siswa sehingga dia sanggup memilih taktik atau cara-cara yang cocok untuk sanggup memotivasinya dalam mempelajari sesuatu.
Baca Juga:
Sumber http://novehasanah.blogspot.com/
Mengenali Siswa-Siswa yang Memiliki Motivasi Intriksik Melalui Kata-Kata yang Diucapkan
Walaupun sudah ada contoh-contoh wacana motivasi intrinsik pada goresan pena yang disebutkan di atas, mungkin ada baiknya jikalau kita kembali menambah pengetahuan kita wacana bagaimana mengenali siswa-siswa yang telah mempunyai motivasi intrinsik dalam diri mereka. Siswa dengan motivasi intrinsik yang berpengaruh seringkali mencurahkan apa yang ada di hatinya dengan mengungkapkannya melalui kata. Mereka sanggup dikenali dari kata-kata yang terlontar seperti:- "Buku dongeng ini asyik, aku suka membacanya."
- "Saya suka mengorat-oret soal matematika ketika senggang di rumah."
- "Rasanya senang sekali bila nilai aku bagus."
- dan sebagainya.
siswa sanggup mengungkapkan bahwa dia mempunyai motivasi intrinsik |
Keuntungan Jika Siswa Memiliki Motivasi Intrinsik
Guru sangat beruntung jikalau siswa telah mempunyai motivasi intrinsik di dalam diri mereka. Sebagaimana kita ketahui, motivasi intrinsik yaitu dorongan dari dalam diri siswa itu sendiri untuk mencar ilmu atau melaksanakan sesuatu. Dan, tentu dorongan dari dalam ini jauh lebih berpengaruh dibanding dorongan dari luar (lingkungan), atau motivasi ekstrinsik.Motivasi intrinsik bersifat panjang (dalam waktu yang lama), tidak praktis pudar atau hilang. Jika siswa sudah mempunyai motivasi intrinsik, proses pengelolaan pembelajaran menjadi jauh lebih mudah. Siswa juga akan berusaha untuk memahami pembelajarannya dan berusaha sebaik mungkin. Tinggallah bagaimana cara guru biar mereka lebih praktis dalam mempelajari pengetahuan, atau keterampilan (materi ajar) tersebut sehingga siswa benar-benar mencapai kompetensinya secara optimal.
Kelemahan Jika Siswa Tidak Memiliki Motivasi Intrinsik
Siswa yang tidak mempunyai motivasi intrinsik akan jauh lebih sulit dikelola pembelajarannya. Ada kalanya mereka bahkan mengganggu jalannya proses pembelajaran di kelas. Ketidaktertarikan mereka pada suatu pembelajaran (tidak mempunyai motivasi) akan menciptakan siswa berulah. Atau paling tidak mereka akan bersikap tidak peduli. Segala pembelajaran akan gagal.Untuk menumbuhkan motivasi intrinsik bukanlah hal yang gampang. Perlu kesabaran dari guru biar mereka menemukan "sesuatu" dalam pembelajaran itu sehingga mereka menjadi termotivasi. Sulitnya lagi, setiap siswa mungkin membutuhkan taktik yang berbeda-beda untuk menumbuhkan motivasi ini. Oleh sebab itu guru perlu mengenali setiap abjad siswa sehingga dia sanggup memilih taktik atau cara-cara yang cocok untuk sanggup memotivasinya dalam mempelajari sesuatu.
Baca Juga:
Sumber http://novehasanah.blogspot.com/
Posting Komentar untuk "Motivasi Intrinsik, Laba Dan Kelemahannya"