Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Landasan Pendidikan Karakter, Apa Itu?

Pendidikan aksara apakah penting? apakah begitu berpernkah pendidikan karakter?. Bagi kawan-kawan yang ingin masih bertanya dan menjawabannya, alangkah lebih baiknya menimbang kembali hal tersebut dalam benak kita bersama-sama. Mengapa?.

Tentu, seluruh masyarakat sudah mengetahui kebijakan pemerintah kita yakni membentuk sikap atau yang dikenal dengan revolusi mental. Inisiasi dari revolusi mental tersebut sanggup disarikan dalam sebuah konsep dan juga metode yang dikenal dengan Pendidikan karakter.

Awalnya, penulis sudah menginformasikan kepada kawan-kawan terkena Pengertian Pendidikan Karakter, yang juga didalam warta tersebut sudah melampirkan pengertian pendidikan aksara berdasarkan para ahli. Sekedar masukan bagi kawan-kawan, kalau belum melihat pengertian pendidikan, biar membuka warta tersebut demi tercapainya pemahaman sistematis dalam pembahasan kita pada kali ini yakni landasan pendidikan karakter.

Artikel Terkait: 
Pengertian Pendidikan Karakter: Apa itu Pendidikan Karakter?
Peran Pendidikan Karakter Terciptanya Keribadian Baik 
Pengertian Pendidikan, Tujuan & Menurut Para Ahli 
Mengapa? Kita harus tahu terlebih lampau terkena apa itu pendidikan karakter, dan kemudian mengenal apa pijakan atau landasan pendidikan karakter. Tentu kawan-kawan tentu menyadari bahwa pendidikan yang sedikit demi sedikit contohnya dalam pendidikan sekolah yang menyertakan banyak sekali tingkatan yakni SD, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas serta Mahasiswa, yang bertujuan membirikan pemahaman yang sistematis dan mendalam. Seperti itu pulalah penulis bermaksud dan beropini demikian.

Bagi kawan-kawan, yang sudah mengetahui dan selalu melihat warta bermanfaa di artikelsiana, terutama pada pembahasan pendidikan karakter. Penulis mengapresiasi dan bersyukur, masih terdapat masyarakat Indonesia yang sanggup melihat warta dan mengetahui betapa pentingnya sebuah pembelajaran walaupun dalam internet.

Mengapa penulis berkeinginan melanjutkan episode atau warta pendidikan aksara yakni Landasan Pendidikan Karakter? Pada dasarnya, sebagaimana klarifikasi di atas bahwa penulis menyadari warta yang sistematis untuk penulis informasikan kepada kawan-kawan. 

Kedua, penulis juga menyadari dan mengalami bagaimana perkembangan zaman sanggup atau bisa mengubah pola pikir dan sikap masyarakat atau insan Indonesia yang kini tidak perlu mengambil pola terlalu jauh, sampai menyebrang pulau. Tapi sanggup kita saksikan bersama-sama di lingkungan sekitar kita, yang mungkin dari beberapa kerabat, kawan, adik dan dalam kawasan kita terdapat banyak persoalan atau sikap yang tidak sesuai dengan norma hukum, agama dll.

Atas dasar tersebut, penulis bersemangat untuk bersama-sama menyukseskan Indonesia emas dimulai dari pendidikan karakter. melaluiataubersamaini pendidikan yang maju serta berkarakter, maka diharapkan dan tentunya kita doa serta berusaha biar Indonesia sanggup kita saksikan yang bersumber dari pikiran, hati, tangan, kaki dan seluruh apa yang kita sanggup lakukan untuk Indonesia, tanpa mengharapkan belas kasih yang motif atau niatannya tentu perlu untuk dipertimbangkan. Sehingga mungkin relevan atau sesuai kalau penulis menyampaikan biar terciptanya pendidikan aksara di Indonesia dan kemajuan bangsa Indonesia yakni: 
"Kalau bukan kita, siapa lagi. Kalau bukan sekarang, kapan lagi."

Pendidikan Karakter

Tak diragukan lagi bahwa pendidikan aksara mempunyai fungsi yang taktik dan efektif dalam suatu proses perubahan sosial di kehidupan masyarakat yang kalau dikerjakan dengan terarah dan juga terencana, melalui pemberian dari banyak pihak yang mempunyai otoritas, khususnya otoritas negara.

Dalam masyarakat ditandai dengan mulai hilangnya nilai-nilai dan moralitas, pendidikan aksara tolong-menolong mempunyai momentum yang tepat untuk bangkit. Publik secara leluasa mendukung dalam penerapan pendidikan aksara baik di sekolah maupun dimanapun.

Terdapat beberapa bukti yang menampilkan dan menggambarkan bahwa pelaksanaan dari pendidikan aksara di ruang-ruang mencar ilmu atau di sekolah, ternyata sanggup membuat kultur sekolah menjadi sebuah kultur yang memang diinginkan oleh seluruh pihak yakni kultur yang baik. 

Pendidikan aksara tersebut, mengakibatkan pelajar, masyarakat dan insan Indonesia sanggup menjadi lebih aman, dan sanggup serius atau berkonstrasi penuh dalam mencar ilmu atau menjalani aktivitasnya yang tentunya sanggup meningkatkan prestasi dan Sumber Daya Manusia yang mempunyai aksara dan moral yang bertumpuh dari banyak sekali landasan pendidikan aksara yang sudah terbangun.

Keinginan demikian, sanggup bertranformasi secara utuh , kalau seluruh pihak insan pendidikan, masyarakat dan pemerintah ikut terlibat atau proaktif terhadap seluruh karya dalam pendidikan atas dasar dalam menerapkan landasan, dasar atau pijakan dari pendidikan aksara tersebut. 

Pelaksanaan pendidikan Karakter yang berlandaskan banyak sekali dimensi yang sudah dicetuskan oleh beberapa para hebat dalam merumuskan konsep pendidikan aksara Indonesia yang tentunya membutuhkan setiap individu dengan cara pola sikap yang baik di seluruh dimensi ruang Indonesia, khususnya di sekolah dan lingkungan sekitar.
Pembentukan aksara masyarakat Indonesia ditembut dengan banyak sekali cara yang dilakukan oleh Negara sebagai organisasi kebangsaan ataupun dari seluruh elemen masyarakat dalam kehidupan sosial. Sehingga aksara masyarakat atau manusia-manusia Indonesia sanggup terlihat dalam atau teraktualsiasi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Pembentukan demikian pendidikan aksara Indonesia ialah salah satu tujuan dari Pendidikan nasional yang tertuang dalam Pasal I UU Sisdiknas Tahun 2003 yang menyatakan bahwa di antara tujuan Pendidikan Nasional ialah membuatkan potensi dari penerima didik untuk memliki kecerdasan, kepribadian dan watak mulia. Amanah tersebut bermaksud biar pendidikan tidak spesialuntuk diikut dalam menbentuk masyarakat atau insan yang cerdas, melainkan juga membentuk berkepribadian atau berkarakter.

Olehnya itu, dibutuhkan pendidikan aksara yang disertai dengan banyak sekali landasan dalam mewujudkan tujuan negara dan mewujudkan tujuan pendidikan Indonesia biar bisa di konseptualisasi dan di aktualisasikan oleh segenap masyarakat atau insan Indonesia dan negara Indonesia.

Landasan Pendidikan Karakter

Dalam bukunya Novan Ardy Wiyani, landasan pendidikan aksara terbagi tujuh yakni: 

a. Landasan Filsafat Manusia
Secara filosofis, insan diciptakan oleh Sang Maha Kuasa yakni Tuhan dalam bentuk yang tepat menuju sikap yang sempurna. Walaupun saat dilahirkan berwujud anak manusia, memungkinkan dalam proses perkembangannya tidaklah menjadi insan sesungguhnya. Hal demikian , sanggup di upayakan dengan memmenolong insan biar sanggup menjadi insan yang sesungguhnya yang mana hal tersebut pendidikan, yang dibutuhkan manusia. 

Jika menjadi salah didik, maka insan yang pada awalnya lahir dalam keadaan suci dan berkarakter baik, sifat-sifat kemanusiannya sanggup terkikis, sehingga dibutuhkan sebuah metode atau konsep dalam pendidikan yakni pendidikan aksara bagi insan sepanjang hidupnya.

b. Landasan Filsafat Pancasila
Manusia Indonesia yang ideal ialah sanggup menghargai nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila yakni nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan juga keadilan sosial. Nilai Pancasila tersebut yang harus ditanam atau menjadi core value dalam pendidikan aksara di Indonesia, di Negeri.

c. Landasan Filsafat Pendidikan Umum
Pendidikan pada hakikatnya untuk membuatkan suatu kepribadian utuh dari masyarakat negara demi sebuah tujuan yang baik. Seseorang yang berkepribadian utuh, digambarkan dengan terbangunnya dari dalam nilai-nilai dari bermacam-macam dunia makna atau nilia yaitu secara simbolik, estetik, etik, empirik dan sinoptik.

d. Landasan Religius
Pendidikan sangat perlu untuk membuatkan aksara insan untuk patuh terhadap setiap ajaran-jaran Tuhan dan peraturan yang berbangsa dan bernegara, serta mempunyai sifat manusiawi (empatik, simpatik, memmenolong, menghargai, peduli, dan perhatian dll).

e. Landasan Sosiologis
Dalam landasan Sosiologis, insan hidup tidak terlepas dari kehidupan sosialnya yakni bermasyarakat dan berbangsa yang sarat akan heterogen yang terus berkembang. Berasal dari suku, golongan, etnis, agama, ekonomi dan status sosial yang tidak sama-beda, di samping bangsa Indonesia yang juga hidup berdampingan dan melaksanakan upaya dalam pergaulan dengan bangsa-bangsa lain. Sehingga dibutuhkan upaya dalam pengembangan aksara dalam menghargai dan toleran pada bermacam-macam tatanan kehidupan dan guaka ragam perbedaan yang menjadi keniscayaan manusia.

f. Landasan Psikologis
Karakter dalam landasan demikian, menggambarkan dalam dimensi intrapersonal, interpersonal dan interaktif yang terdapat tahapan-tahapan perkembangan manusia. Perkembangan tersebut tercermin dari karakteristik masing-masing dari setiap perkembangan. Karakter belum dewasa tidak sama dengan remaja, cowok dan orang tua. Diantara mereka juga butuh saling memahami dan menghargai yang saling terkait dengan kesopanan, penghargaan, kepedulian, dan kesantuan.

g. Landasan Teoritik

Terdapat beberapa teori pendidikan dan pembelajaran yang dirujuk dalam pengembangan karakter. Pertama, teori yang berorientasi pada behavioristik yang dikenal dengan teori pemrosesan warta dengan prinsip input proses output.

Baca Juga:

Pengertian Budi Pekerti, Tujuan, & Macam-Macam Budi Pekerti
Pengertian Narkoba: Apa itu Narkoba?
Pengertian Pergaulan Bebas, Penyebab, AKibat & Teknik Mengatasinya

Demikianlah warta Landasan Pendidikan Karakter. Semoga warta ini sanggup bermanfaa dan menambah pengetahuan. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.


Referensi Landasan Pendidikan Karakter: 
Koesoema, Doni. 2007. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta: PT Gramedia Widiamasukana Indonesia. Hlm: 132-133.  
Yulianti dan Hartatik. 2014. Implementasi Pendidikan Karakter Di Kantin Kejujuran. Cet-1. Malang: Penerbit Gunung Samudera. Hlm: 53-55. 
Sudarmiyatun. 2012. Makna Sumpah Pemuda. Jakarta: Balai Pustaka. Hlm: 45.

Posting Komentar untuk "Landasan Pendidikan Karakter, Apa Itu?"