Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Teks Wawancara Dengan Guru

Contoh Teks wawancara dengan Guru - Di bawah ini ialah teks hasil wawancara dengan guru berprestasi

Pewawancara : Selamat pagi Buk, bagaimana perasaan Ibu sesudah menerima penghargaan sebagai guru terfavorit dan terbaik di sekolah ini ?

Narasumber : Saya sangat senang sekali alasannya ialah itu berarti usaha saya tidak sia – sia, sehingga saya sanggup disukai dan dicintai oleh murid - murid yang ada di sini.

Pewawancara : Sejak kapan Ibu menjadi guru ?

Narasumber : Saya menjadi guru di SMPN semenjak tahun 2009. Tetapi, sebelum saya menjadi guru di sini saya pernah mengajar di SMPN 2 Batang Hari sebagai guru Honorer. Setelah itu, saya dipindah tugaskan menjadi guru di SMPN ini pada tahun 2011 dan diangkat menjadi PNS pada tahun 2013. Pada balasannya saya menjadi guru tetap di sini dan mempunyai banyak murid yang saya sayangi.

Pewawancara : Sebenarnya apasih tugas-tugas yang harus Ibu lakukan sebagai guru BK?

Narasumber : Tugas guru BK ialah membimbing siswa – siswinya semoga mereka sanggup memahami dirinya sendiri, lingkungannya, dan potensi yang ada pada dirinya. Disamping itu, guru BK juga bertugas untuk membantu siswa dalam beradaptasi dengan lingkungannya, sehingga siswa tersebut sanggup mencapai perkembangan optimal yang sesuai dengan potensi yang mereka miliki.

Pewawancara : Mengapa Ibu menentukan guru BK sebagai pekerjaan ibu ?

Narasumber : Pada dasarnya saya memang menyukai anak – anak. Saya senang memperhatikan perkembangan mereka. Atas dasar kecintaan saya dengan mereka inilah saya ingin membantu anak – anak untuk mengenal potensi diri, sehingga mempunyai abjad yang besar lengan berkuasa pada dirinya. Selain menyukai anak – anak, saya juga menyukai pelajaran psikologi. Bagi saya psikologi ialah ilmu yang sangat penting alasannya ialah dengan ilmu psikologi, saya sanggup mempelajari sikap dan abjad manusia/ individu. Manusia terutama anak – anak ialah makhluk yang unik dan rumit. Oleh alasannya ialah itu, menjadi guru BK, harus dituntut sanggup memahami seteiap abjad manusia.

Pewawancara : Apakah semenjak kecil menjadi guru ialah cita – cita ibu ?

Narasumber : Menjadi guru ialah cita – cita saya yang timbul dikala waktu SMA. Waktu itu sebagai siswa saya merasa prihatin dengan sikap guru yang kebetulan menjadi guru saya di SMA, sehingga saya ingin sekali menggantikannya. Sedangkan, dikala saya kecil, saya pernah mempunyai cita – cita untuk menjadi seorang dokter dan guru, akan tetapi takdir yang membawa saya menjadi guru.
Advertisement

Pewawancara : Apa suka sedih yang Ibu alami selama menjadi guru BK?

Narasumber : Banyak sekali suka dan sedih yang saya alami selama menajadi guru BK. Bagian sukanya ialah saya sanggup lebih akrab dengan anak – anak dan mempelajari banyak sekali abjad mereka. Bagi saya ada perasaan senang apabila saya sanggup membantu siswa dalam mengatasi duduk kasus mereka. Kalau dukanya ialah melihat siswa yang telah saya bantu, tetap tidak sanggup menemukan solusinya sehingga siswa tersebut mengalah dan menentukan keluar atau drop out dari sekolah.

Pewawancara : Menjadi guru BK tentunya banyak sekali duduk kasus siswa yang tiba silih berganti, kemudian bagaimanakah cara Ibu mengatasi masalah-masalah yang timbut tersebut?

Narasumber : Mengatasi duduk kasus – duduk kasus pada siswa, hendaknya kita menggunakan sudut pandang siswa tersebut. Jangan sekali – kali memvonis mereka, alasannya ialah kita tidak mengetahui sebetulnya mengapa mereka berperilaku menyerupai itu. Contohnya, Apabila ada siswa yang sering membolos, jangan eksklusif memvonis bahwa siswa tersebut nakal. Kita harus mencari tahu dulu penyebab ia melaksanakan perbuatan itu dan kemudian berbicara dengannya dari hati ke hati. Setelah mengetahui penyebabnya, kita sanggup mengarahkan anak tersebut ke arah yang lebih baik.

Pewawancara : Siapa orang yang memotifasi Ibu sehingga Ibu sanggup menjadi guru berprestasi menyerupai sekarang?

Narasumber : yang memotivasi saya untuk terus mengabdi ialah anak – anak murid saya. Bagi saya mereka ialah anak – anak saya sendiri. Saya sangat senang, bila melihat anak – anak yang saya bantu sanggup keluar dari permasalahan mereka dan juga saya sangat gembira dikala melihat anak – anak murid saya sanggup sukses di kemudian hari. Rasa senang dan senang inilah yang memotivasi saya untuk terus mengabdi sebagai guru di sekolah ini.

Pewawancara : Terimakasih Buk atas waktunya dan saya ucapkan selamat atas pencapaian yang telah ibu dapatkan.

Narasumber : Terimakasih kembali.

Posting Komentar untuk "Contoh Teks Wawancara Dengan Guru"