Penjelasan Detail Mengenai Abstraksi
Penjelasan Detail Mengenai Abstraksi – Dalam karya tulis ilmiah, sering kita temukan selembar kertas yang berisi rangkuman dari hasil karya pada halaman muka. Wacana itu disebut dengan abstrak, yakni suatu bentuk teks yang berisi ringkasan suatu karya ilmiah (biasanya hasil penelitian) yang meliputi keseluruhan isi dari karya serta disusun secara ringkas dan tepat. Sementara itu, berdasarkan The American National Standards Institute menjelaskan bahwa abnormal merupakan representasi suatu dokumen yang ditulis sangat singkat dan tepat. Sedangkan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), abstraksi mempunyai arti sebagai kegiatan penyusunan abstrak.
Fungsi
Adapun fungsi sebuah abnormal ialah:
- Memudahkan pembaca mendapat informasi secara umum (current awarenness).
- Mengefisiensikan waktu.
- Memudahkan pencarian oleh penbawa dengan penggunaan kata kunci (keyword) yang dibentuk oleh penulis.
Hal yang Harus Diperhatikan
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis abnormal antara lain sebagai berikut:
- Abstrak ditulis berdasarkan isi laporan yang dibentuk secara ringkas, mewakili poin per bab.
- Abstrak sanggup menjadi penghubung antara pembaca dengan penulis terkait gosip yang sedang dibicarakan.
- Abstrak sanggup memperlihatkan informasi kepada pembaca terkait isi dari topik yang sedang dibicarakan.
- Abstrak merupakan kumpulan pandangan gres pokok pada poin ke poin. Dengan demikian, isi abnormal sangat pendek alasannya ialah ditulis berdasarkan poin utama pada tiap pokok bahasan.
- Panjang abnormal umumnya ialah 200 kata. Dengan demikian, penulis harus menyusun abnormal sedemikian rupa berisi perihal pokok pemikiran semoga efisien, singkat, jelas, dan padat.
- Conciseness atau keringkasan. Dalam menyusun dan menciptakan abstrak, penulis dibatasi jumlah kata. Oleh alasannya ialah itu, penulis harus memberikan isi dokumennya secara keseluruhan dengan ringkas, jelas, dan padat. Dengan konsep ini, isi dokumen terekspresikan dengan baik dalam jumlah kata yang terbatas.
- Significance artinya dalam abnormal hanya menampilkan poin – poin yang penting yang harus diketahui oleh pembaca. Oleh alasannya ialah itu, konsep kedua ini menuntut penulis harus bisa memilih-milih poin yang hendak atau akan dijadikan abstrak.
Jenis
Abstrak dibedakan menjadi dua macam yaitu:
- Abstrak indikatif yaitu jenis abnormal yang menguraikan secarai singkat isi dokumen secara lengkap. Adapun tujuan dari abnormal ini ialah semoga pembaca mengetahui informasi dalam teks secara umum. Untuk mengetahui detailnya, pembaca diharuskan membaca keseluruhan isi dokumen. Sebagian besar abtrak jurnal penelitian memakai tipe atau jenis abnormal ini.
- Abstrak informatif yaitu jenis abnormal yang menguraikan isi dokumen dengan menyajikan-menyajikan informasi-informasi penting dalam dokumen ibarat penyajian tabel dan sebagainya. Sehingga abnormal jenis ini sanggup dikatakan sebagai miniatur laporan (dokumen) yang bersangkutan.
Sistematika
Aturan penulisan abnormal tak jauh berbeda dengan penulisan karya tulis ilmiah lainnya. Sebelum menciptakan abstrak, maka Anda harus terlebih dahulu mengetahui format (bentuk) susunan abstrak. Bagian-bagian abnormal antra lain:
- Judul. Tuliskan judul yang menjadi objek kajian. Judul merupakan balasan dari pertanyaan dengan kata tanya “apa”, apa yang menjadi maslah atau apa yang sedang dikaji.
- Latar belakang. Uraikan pokok penting yang menjadi alasan penelitian tersebut.
- Gambaran. Uraikan dengan singkat, padat, dan terperinci kapan, dimana, bagaiman, siapa, berapa, hal-hal yang pokok pada kajian tersebut.
- Kesimpulan. Berisi solusi atau balasan simpulan dari penelitian yang dilakukan.
Adapun hukum –aturan dalam penulisan abnormal antara lain:
- Abstrak ditulis dengan panjang 200 s.d 300 kata
- Diketik dengan jarak satu spasi, tipe abjad times new roman atau arial dengan ukuran font 12pt
- Berisi uraian singkat jelas, dan padat.
- Tulislah kata kunci pada belahan simpulan abnormal untuk memudahkan pencarian dalam media elektronik.
Contoh
Berikut pola abnormal laporan penelitian:
Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
oleh:
Mei Rukmana , Tri Jalmo , Berti Yolida
Abstrak
Hasil mencar ilmu merupakan tujuan simpulan dalam pembelajaran yang dekat dengan pelaksanaan proses pembelajaran. Hasil observasi di kelas X Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Natar, diketahui kegiatan dan hasil mencar ilmu siswa masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek model PBL dalam meningkatan kegiatan dan hasil mencar ilmu siswa. Desain penelitian ini ialah kelompok kontrol non-ekivalen. Sampel penelitian ini ialah kelas X3 dan X5 yang dipilih secara cluster random sampling. Data penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari rata-rata nilai pretest, posttest dan N-gain pada bahan Keanekaragaman Hayati lalu dianalisis dengan uji t. Data kualitatif berupa rata-rata persentase kegiatan mencar ilmu siswa dan tanggapan siswa terhadap penggunaan model PBL yang dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model PBL sanggup meningkatkan kegiatan mencar ilmu siswa dengan rata-rata berkriteria cukup yaitu 66 % hal ini juga terlihat dari peningkatan untuk semua aspek yang diamati. Hasil mencar ilmu siswa pada kelas eksperimen juga mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata N-gain (67,38) yaitu dengan kriteria sedang. Selain itu, semua siswa memperlihatkan tanggapan nyata terhadap penggunaan model PBL. Dengan demikian, sanggup disimpulkan bahwa penggunaan model PBL kuat dalam meningkatkan kegiatan dan hasil mencar ilmu siswa.
Kata kunci : Model PBL, Aktivitas Belajar Siswa, Hasil Belajar Siswa, Keanekaragaman Hayati.
Posting Komentar untuk "Penjelasan Detail Mengenai Abstraksi"