Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Cara Membimbing Siswa Untuk Berpikir Reflektif?

Bagaimana Cara Membimbing Siswa untuk Berpikir Reflektif?


Berpikir reflektif? Mengapa? Ah... saya saya yakin kita semua selalu berpikir reflektif, demikian juga siswa. Tapi bagaimana dengan berpikir reflektif wacana pembelajaran mereka sendiri? Saya tidak yakin semua siswa sanggup melakukannya dengan baik tanpa bimbingan awal dari guru.

Berpikir reflektif itu penting sekali

Dalam kehidupan sehari-hari acara berpikir reflektif itu sering dilakukan setiap orang. Terutama apabila ia menemui kegagalan atau melaksanakan kesalahan. Tapi pada dikala belajar, tidak semua siswa sanggup atau mau melakukannya, apalagi jikalau mereka sudah kesal dan frustasi, kemudian kehilangan semangat belajar. Tugas guru di dikala kondisi demikian muncul sangat krusial. Janganlah siswa dibiarkan berada dalam
keadaan kesal, frustasi, kehilangan semangat berguru alasannya kesulitan dalam memahami pembelajaran atau menuntaskan soal-soal (permasalahan) yang diberikan guru. Mereka harus diajak berpikir reflektif untuk mengcecek kembali bagian-bagian mana yang mereka tidak paham atau kesulitan. Untuk menuntaskan kendala berguru yang dialami siswa, siswa dan guru harus mengetahui di mana letak kendala berguru itu, kemudian menawarkan santunan untuk menyelesaikannya. Selain itu, biarpun siswa tidak menemui kendala belajar, siswa tetap sebaiknya melaksanakan refleksi terhadap pembelajarannya. Dengan berpikir reflektif, siswa yang sudah paham akan semakin mendalam pemahamannya, bahkan sanggup jadi akan menemukan cara-cara yang lebih efisien dalam menuntaskan soal-soal atau menguasai bahan pembelajaran.
 Bagaimana Cara Membimbing Siswa untuk Berpikir Reflektif Bagaimana Cara Membimbing Siswa untuk Berpikir Reflektif?

Bagaimana cara membimbing siswa semoga sanggup berpikir reflektif?

Beberapa cara yang mungkin sanggup dilakukan guru untuk menciptakan siswa berpikir reflektif wacana acara pembelajaran mereka antara lain sebagai berikut:

Minta siswa menyatakan kembali permasalahan/masalah/soal dengan kata-katanya sendiri

Cara pertama-tama yakni melaksanakan klarifikasi. Ketika guru menawarkan sebuah soal, maka siswa sanggup diminta mengutarakan kembali apa maksud pertanyaan itu. Mereka diminta mengutarakannya dengan kata-kata mereka sendiri sehingga siswa dan guru akan tahu apakah siswa telah memahami apa yang diinginkan guru melalui soal atau kiprah (dalam kaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran) itu. Jangan-jangan mereka salah memahami pertanyaan/soal/permasalahan yang diberikan.

Beri pertanyaan-pertanyaan pengarah

Apabila suatu pertanyaan/soal/permasalahan terlalu sulit untuk mereka selesaikan, maka guru sanggup membantu mereka berpikir reflektif dengan menawarkan pertanyaan-pertanyaan pengarah semoga mereka memikirkan ulang wacana hal tersebut. Guru sanggup mulai dengan menanyakan hal yang sederhana wacana soal/pertanyaan/masalah tersebut, kemudian berlanjut ke pertanyaan yang lebih sulit sehingga siswa terbantu. Pertanyaan pengarah sanggup pula membantu siswa sehingga mereka berpikir untuk menemukan cara-cara lain dalam menuntaskan soal/masalah yang multi tanggapan (open ended problem). Ini penting dilakukan apalagi bila mereka mengalami kebuntuan.

Minta siswa menjelaskan

Apabila penyelesaian suatu persoalan/soal/pertanyaan atau kiprah terdiri dari beberapa langkah dan cukup kompleks, maka guru sanggup meminta siswa menjelaskan langkah-langkah yang dilakukannya untuk menuntaskan persoalan/soal/pertanyaan atau kiprah itu. Guru sanggup meminta siswa untuk menjelaskan kembali kepada guru saja atau bahkan untuk seluruh kelas

Minta siswa mencermati kembali hasil pekerjaannya

Seringkali dalam menuntaskan soal-soal hitungan menyerupai dalam bidang matematika dan IPA siswa melaksanakan kekeliruan alasannya tidak teliti. Mintalah siswa mencermati pekerjaannya tersebut dengan cukup menyampaikan dengan santai sambil menawarkan verbal khusus yang menciptakan mereka penasaran, “wah..masih ada yang keliru tuh...” atau “kayaknya... ada yang masih salah deh..”, dan sebagainya.

Buat siswa membandingkan hasil pekerjaan mereka satu sama lain

Apabila terdapat perbedaan cara mengerjakan sesuatu, atau bahkan perbedaan hasil, maka mintalah siswa saling membandingkannya satu sama lain. Minta mereka mengamati untuk menemukan di mana letak perbedaannya. Dus, otomatis mereka akan berpikir reflektif.

Nah, itu sekedar cara-cara untuk membimbing siswa berpikir refklektif dalam menuntaskan tugas-tugas pembelajaran dari saya. Barangkali anda punya cara-cara lain untuk hal ini, silakan dibagikan di sini lewat kolom komentar di bawah. Wassalam.
Sumber http://novehasanah.blogspot.com/

Posting Komentar untuk "Bagaimana Cara Membimbing Siswa Untuk Berpikir Reflektif?"