Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kemampuan Menilai Prestasi Berguru Siswa

Kemampuan Yang Harus Dimiliki Guru untuk Menilai Prestasi Belajar Siswa

Makara guru profesional itu ternyata berbagai tuntutannya. Salah satu dari sekian banyak tuntutan itu adalah: guru harus mempunyai kemampuan untuk menilai prestasi berguru siswa. Adapun beberapa hal yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam menilai hasil prestasi berguru siswa antara lain guru harus mempunyai kemampuan:

Menyusun soal berdasarkan indikator

Butir (item) soal yang baik akan menyusun sebuah tes yang baik. Jika sebagai guru anda memakai tes yang kualitasnya jelek, maka tentu saja akan terjadi bias dalam menilai prestasi
belajar siswa anda. Baca goresan pena sebelumnya ihwal bias item (butir) soal dalam tes. Salah satu penentu kualitas soal yang baik yakni soal harus disusun berdasarkan indikator soal yang telah disusun, yang sangat bekerjasama bersahabat pula dengan tujuan pembelajaran yang guru telah tentukan ketika merancang pembelajaran. Baca goresan pena sebelumnya ihwal perancangan pembelajaran. Seringkali ditemukan ternyata guru menyusun soal yang tidak sesuai dengan indikator. Nah, ini jangan hingga terjadi pada kita, ya...

Memeriksa tanggapan siswa

Memeriksa tanggapan siswa harus dilakukan dengan cara yang baik. Beberapa guru yang mempunyai murid kesayangan, mungkin akan memperlihatkan nilai lebih tinggi dibanding siswa lainnya walaupun mereka menuliskan tanggapan yang sama terhadap sebuah butir soal. Nah, ini tandanya sang guru berlaku tidak adil (subjektif). Perilaku ibarat ini harus dihindari. Karena itu dalah mengoreksi tanggapan siswa mungkin dilakukan dengan teknik tertentu yang cukup sederhana tetapi ampuh, misalnya, sebelum guru melaksanakan penilaian, ia akan terlebih dahulu menutup atau melipat nama siswa pada lembar tanggapan utamanya soal-soal berbentuk uraian atau essay. Cara ini akan mudan dilakukan apabila guru memperlihatkan aba-aba pada ketika ulangan dilaksanakan, contohnya dengan meminta siswa menuliskan nama mereka pada lembar halaman yang terpisah dari jawaban, sehingga guru tidak akan melirik ke goresan pena nama itu ketika mengoreksi lembar jawaban. Cara lain sanggup dilakukan contohnya dengan memperlihatkan nomor ulangan, jadi siswa tidak menuliskan nama pada lembar jawaban, cukup nomor penerima ulangan saja yang terlebih dahulu diacak oleh guru secara khusus. Guru sebaiknya menyelidiki tanggapan dengan memakai tinta warna merah atau warna lain yang berbeda dengan tinta yang dipakai oleh siswa sehingga ketika lembar tanggapan dikembalikan kepada siswa, mereka akan memperoleh umpan balik mengenai butir-butir soal yang mereka jawab salah atau benar dan bagaimana komentar guru terhadap tanggapan mereka tersebut.
 Kemampuan Yang Harus Dimiliki Guru untuk Menilai Prestasi Belajar Siswa Kemampuan Menilai Prestasi Belajar Siswa

Mengolah dan menganalisis hasil penilaian

Tugas ini pada sebagian besar guru mungkin sudah dilakukan tetapi pada sebagian guru lainnya masih belum dilakukan. Hal ini mungkin sangat berkaitan dengan ketersediaan waktu yang amat singkat yang dimiliki oleh guru alasannya harus dipakai untuk seabrek kiprah manajemen lainnya, dan jam tatap muka (mengajar) yang minimal 24 jam per minggu. Huh...sungguh melelahkan dan menguras tenaga serta pikiran tentunya. Akan tetapi, pekerjaan melaksanakan analisis hasil evaluasi berupa ulangan harian atau ulangan tengah semester dan simpulan semester sangat diharapkan sebagai materi masukan untuk memperbaiki pembelajaran guru yang bersangkutan. Pun demikian untuk memperbaiki soal-soal yang telah dipakai sehingga nantinya sanggup menjadi soal yang berkualitas, alasannya diperbaiki dan dikembangkan berdasarkan data dari kelas. Mengolah dan menganalisis hasil ulangan siswa mungkin akan memerlukan waktu yang cukup panjang, akan tetapi untuk soal-soal objektif, beberapa software yang banyak dikembangkan oleh para praktisi pendidikan telah sekaligus untuk mengoreksi tanggapan siswa, jadi sekaligus melaksanakan kiprah koreksi guru juga melaksanakan analisis. Software untuk soal-soal uraian atau essay biasanya memang belum mengakomodir hal ini, jadi memang sedikit lebih merepotkan.

Memilih soal berdasarkan daya pembeda

Soal-soal yang telah dianalisis berdasarkan sebaran tanggapan siswa pada kelas-kelas yang diampu oleh guru perlu dipilah-pilah. Salah satu pemilahan penting yang harus dilakukan yakni memilah soal berdasarkan daya pembeda. Daya pembeda butir soal yakni kemampuan sebuah butir soal untuk membedakan kelompok siswa atas (berkemampuan tinggi) dengan siswa kelompok berkemampuan sedang dan rendah. Soal-soal dengan daya pembeda anggun ini perlu dipertahankan untuk nantinya sanggup dipakai dalam ujian lainnya yang berkaitan, contohnya sehabis dipakai dalam ulangan harian, sanggup dipakai lagi untuk ulangan tengah semester atau simpulan semester dan dimasukkan ke dalam bank soal koleksi guru. Selain soal-soal dengan daya pembeda yang baik, guru juga perlu mengidentifikasi soal- soal sulit, mudah, atau sedang.

Memperbaiki soal yang tidak valid

Setelah analisis hasil ulangan dilakukan, tidak sedikit ditemukan (biasanya) soal-soal yang kurang valid atau bahkan tidak valid sama sekali sehingga perlu dibuang. Sementara untuk soal-soal yang kurang valid sanggup diedit dan diperbaiki untuk diujicobakan lagi dalam ulangan lainnya. Kegiatan secara kontinyu melaksanakan perbaikan soal-soal yang kurang atau tidak valid ini penting dilakukan supaya evaluasi prestasi hasil berguru siswa juga sanggup dipertanggungjawabkan akhirnya dan tidak bias sebagaimana telah disebutkan di atas.

Demikian berdasarkan saya, kemampuan yang harus dimiliki seorang guru dalam melaksanakan evaluasi prestasi hasil berguru siswa. Bagaimana berdasarkan anda?
Sumber http://novehasanah.blogspot.com/

Posting Komentar untuk "Kemampuan Menilai Prestasi Berguru Siswa"