Mengapa Siswa Harus Peduli Dengan Tujuan Pembelajaran Yang Disampaikan Guru?
Apakah siswa peduli dengan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru? |
Mengapa Siswa Harus Peduli Dengan Tujuan Pembelajaran yang Disampaikan Guru?
Sebuah pertanyaan menggelitik
Pada sebuah lembaga diskusi perihal pembelajaran oleh guru-guru, terlontar sebuah pertanyaan yang cukup menggelitik dari salah seorang guru. Begini kira-kira suara pertanyaan tersebut:“Apakah siswa peduli dengan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru?”
Mulanya kaget juga kenapa hingga bisa ada pertanyaan yang sedemikian. Tapi sehabis kita cermati, tentunya pertanyaan semacam itu bisa terlontar dari seorang guru yang dalam pengalaman ketika ia mengajar di kelas, siswa-siswanya terkesan tidak memperhatikan atau tidak peduli dengan penyampaian tujuan pembelajaran.
Wah, kalau memang demikian, ini ialah kasus serius. Sungguh.. ini kasus serius.
Penyampaian tujuan pembelajaran oleh guru kepada siswa ialah salah satu fase penting dalam setiap pembelajaran. Guru memakai model, strategi, atau pendekatan apapun, maka salah satu tahapannya selalu memuat fase penyampaian tujuan pembelajaran. Ini sudah menyiratkan kepada kita betapa pentingnya memberikan tujuan pembelajaran itu. Fase penyampaian tujuan pembelajaran selalu dilakukan oleh guru di aktivitas awal pembelajaran. Jika sekuen pembelajaran di bagi menjadi 3 pecahan besar: Pendahuluan, Inti, dan Penutup, maka penyampaian tujuan ada di pecahan pendahuluan, dilakukan secara berurutan sehabis aktivitas mempersiapkan akseptor didik secara fisik maupun mental, menyerupai melaksanakan apersepsi dan motivasi.
Mengapa siswa bisa menjadi tidak peduli dengan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru?
Siswa dan Tujuan Pembelajaran
Salah satu penyebab mengapa siswa begitu peduli atau tidak memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru ialah alasannya guru tidak menawarkan bahwa tujuan pembelajaran itu penting. Seorang guru, seyogyanya, pada awal-awal tahun pembelajaran (awal semester), atau awal ia mengajar di kelas tersebut sebaiknya memberitahukan bahwa tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru itu penting. Fase ini bukan sekedar fase wajib tanpa makna. Siswa sebaiknya diberitahu bahwa dengan memahami apa tujuan pembelajaran pada suatu KBM/PBM akan sanggup memperkirakan urutan-urutan aktivitas pembelajaran yang akan diikutinya. Mereka harus tahu, bahwa lewat tujuan pembelajaran yang disampaikan tercantum cita-cita guru perihal pengetahuan, sikap, atau keterampilan apa yang diinginkan oleh guru untuk mereka kuasai atau mereka tunjukkan. Beri tahu juga kepada siswa, bahwa mereka akan sanggup menebak soal ulangan (evaluasi pembelajaran) yang akan dilakukan guru hanya dengan memahami apa tujuan pembelajaran sepanjang pecahan atau topik yang telah dibahas. Katakan saja bahwa guru tidak akan menciptakan soal ulangan yang melenceng dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.Baca:
Tips Agar Materi Ajar Menarik Bagi Siswa
Tips Menjadi Pelajar yang Sukses
Guru dan Tujuan Pembelajaran
Kemungkinan lainnya penyebab siswa tidak memperhatikan penyampaian tujuan yang disampaikan oleh guru ialah siswa tidak melihat benang merah antara tujuan pembelajaran yang disampaikan guru dengan bahan pelajaran atau aktivitas pembelajaran, hingga pada penilaian pembelajaran. Ada banyak kasus ternyata guru mengajar juga tidak mengacu pada tujuan pembelajaran. Hal yang abnormal bukan? Tapi itu banyak terjadi. Ini bisa dibuktikan kalau kita mau mencermati RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang disusun oleh guru sebelum ia terjun mengajar ke kelasnya. Jika diamati dengan seksama, beberapa RPP yang disusun guru mempunyai ketidaksinkronan antara tujuan pembelajaran dengan bahan pembelajaran, aktivitas pembelajaran, hingga penilaian pembelajaran. Harusnya ada tampak benang merah untuk ini. Misalnya, kalau di tujuan pembelajaran siswa akan diajak untuk bisa mengidentifikasi 3 pecahan rangka penyusun badan manusia, maka seharusnya bahan pembelajaran ialah perihal 3 pecahan rangka badan manusia, aktivitas pembelajarannya juga berkaitan dengan 3 pecahan rangka penyusun badan manusia, hingga alhasil penilaian pembelajaran mengecek kemampuan mereka untuk mengidentifikasi 3 pecahan rangka penyusun badan manusia. Musti segaris, dihentikan melenceng. Kalau aktivitas pembelajaran, bahan ajar, hingga penilaian pembelajaran tidak ada kaitannya dengan tujuan pembelajaran, ya masuk akal saja kalau siswa tidak peduli dengan guru ketika ia memberikan tujuan pembelajarannya. Makara guru harus hati-hati dikala merencanakan, melaksanakan, hingga mengevaluasi: Apakah ia telah menciptakan rencana KBM/PBM(RPP), bahan ajar, pelaksanaan KBM/PBM, dan penilaian yang konsisten sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkannya? Jika belum, tentu masuk akal kalau siswa beranggapan bahwa tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru itu tidak penting, jadi tidak perlu diperhatikan dan dipahami.Itulah beberapa ulasan perihal mengapa siswa di kelas kita mungkin tidak memperhatikan atau peduli dengan penyampaian tujuan pembelajaran oleh guru pada tahap pendahuluan KBM yang dilaksanakan. Jika anda mempunyai pendapat atau solusi lainnya yang mungkin sanggup mempunyai kegunaan bagi kita semua, silakan aneka macam di kolom komentar. Semoga bermanfaat. Wassalam.
Baca juga:
Tips Menciptakan Lingkungan Sosial dalam Pembelajaran
Tips Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Mengenal Model PBL (Problem Based Learning)
Cara Mengatasi Masalah Disiplin Siswa Bagian I
Cara Mengatasi Masalah Disiplin Siswa Bagian II Sumber http://novehasanah.blogspot.com/
Posting Komentar untuk "Mengapa Siswa Harus Peduli Dengan Tujuan Pembelajaran Yang Disampaikan Guru?"