Sejarah : Sejarah Kerajaan Demak
Sejarah Kerajaan Demak atau Sejarah Kesultanan Demak|Mengulas Sejarah Kerajaan Demak menurut Masa Pertumbuhan, melawan portugis, masa kebemasukan, masa keruntuhan, yang dirangkai dalam sebuah tema yakni Sejarah Kerajaan Demak. Kita ketahui bahwa kerajaan demak ialah kerajaan islam pertama kali yang besar di indonesia, Kerajaan demak dalam sejarahnya ialah kerjaan yang populer dengan pelabuhan-pelabuhannya atau bandar-bandar perdagangan di dipesisir pantai, dan kerajaan demak dalam kepahlawannanya melawan orang-orang portugis serta kerajaan demak populer dengan kerajaan islam yang dan sebagai negara maritin,Sejarah kerajaan demak sangat terlihat terang peranannya dalam perdagangan maritim yang membuat kerajaan demak menjadi besar. Untuk lebih mengetahui masa pertumbuhan, Perjuangan Kerajaan Demak menghadapi orang portugis, masa Kebemasukan kerajaan demak, serta Proses atau masa Keruntuhan Kerajaan Demak. Mari kita lihat pembahasannya yang dirangkum dalam sebuah tema Sejarah Kerajaan Demak, Seperti dibawah ini...
(Mesjid Agung Demak) |
Sejarah Kerajaan Demak
A. Masa Pertumbuhan
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama kali yang besar di Indonesia Mula-mula Demak spesialuntuklah suatu bandar perdagangan yang kedudukan peranannya tidak Iebih dari pada bandar-bándar lain yang terdapat di pesisir utara Pulau Jawa, menyerupai Tuban, Gresik dan Surabaya. Sebagai bandar perdagangan, Demak dengan segera memegang kedudukan yang penting. Karena terletak ditengah-tengah jaenteng perdagangan nasional yang membentang dari Maluku sampai Selat Malaka. Lain dan pada itu Demak sanggup mengexport beras dan materi makanan Iainnya kedaerah-daerah Selat Malaka dan daerah-daerah Indonesia Timur. Berkat export beras itu pedagang-pedagang pesisir Jawa sanggup menguasai perdagangan rempah-rempah yang sangat diharapkan oleh dunia.
Tatkala Patah memerintah Demak (akhir abad-15), kedudukan peranan Demak menjadi lebih besar dan lebih penting diantara bandar-bandar dagang dipesisirJawa. OIeh lantaran itu Demak sanggup dan bisa menyatukan kota-kota pesisir seperti:
- Lasem,
- Tuban,
- Gresik
- Sedayu
Dalam wadah Kesultanan Demak. Patah kemudian diakui sebagai pemimpin kota-kota pesisir den
gan gelar Sultan. Kedudukan peranan Demak makin Iebih penting lagi, sehabis tahun 1511 Malaka dikuasai orang Portugis. Banyak pedagang-pedagang Islam yang memindahkan kegiatannya ke daer ah-daerah Demak. Sultan Demak juga diakui sebagai pemimpin umat Islam dalam menghadapi ancaman Portugis.
Sebagai negara Islam dan Negara maritim yang menguasai sebagian besar perdagangan pelayaran Indonesia, dengan segera Demak bersaingan bermusuhan dengan orang Portugis. Demak tampil kedepan untuk membendung arus expansi Portugis. Sikap itu ialah jawabanan terhadap tantangan yang nyata-nyata membahayakan umat Islam. Demak berhasrat untuk menghancurkan Portugis di masukangnya sendiri, yaitu Malaka. Maka dari itu Demak menyusun Angkatan Laut besar-bemasukan. Angkatan Laut itu terdiri dan kapal-kapal besar yang bisa berlayar jauh dan dipersenjatai dengan meriam-meriam buatan sendiri. Kecuali berfungsi sebagai bandar niaga yang utama, Jepara dijadikan awalan Angkatan Laut.
Di bawah pimpinan Pati Unus, pada tahun 1512 tolong-menolong dengan Aceh, armada Demak menyerbu Malaka. Demak hendak merebut Malaka dan sekaligus menghancurkan masukang kekuatan Portugis di Asia Tenggara. Sayang armada itu sanggup dipukul mundur oleh armada Portugis. Kegagalan tersebut tidak melemahkan semangat Demak. Berkali-kali Aceh dan Johor dimenolong untuk merebut Malaka. Namun terbukti setiap usaha selalu mengalami kegagalan. Akhirnya VOC Iah nanti yang berhasil merebut Malaka, yaitu pada tahun 1641.
Usaha Demak untuk membinasakan kekuatan Portugis tidak terbatas pada penyerbuan Malaka. Kapal-kapal Portugis kemudian dicegat dan diserang kalau berani melewati Laut Jawa. Karena itu kapal-kapal Portugis selalu mengambil jarak melingkar. Yaitu melalui Brunei, menyusuri pantai utara Kalimantan, Sulawesi Utara terus Ternate. Mereka selalu menghindani kapal-kapal Demak.
Kesimpulan: Penjuangan Demak untuk mengusir melenyapkan kekuasaan orang Portugis dan Asia Tenggara tidak berhasil. Namun tidak berarti usaha itu sia-sia belaka. Berkat usaha Demak, gerak expansi Portugis khususnya ke Jawa sanggup digagalkan. Dan berkat usaha Demak pula, kekuasaan Portugis di Asia Tenggara tidak bisa tumbuh bermetamorfosis kekuasaan yang besar.
B. Masa Kebemasukan
Sewafat Patah, takhta Demak jatuh ketangan putranya. Pati Unus: 1518 -1521. Pati Unus tidak usang memerintah. Karena tidak berputera, Pati Unus digantikan saudaranya, yaitu Trenggono yang memenintah: 1521 -1546. Dibawah pemerintahan Trenggono, Demak mengalami masa kebemasukannya. Daerah kekuasaan dan imbas Demak membentang dari Banten sampai Surabaya. Berkat perkawinan politik antara putrinya dengan Pangeran Laggar, Madurapun termasuk tempat imbas Demak.
Perkawinan politik yang serupa dijalankan juga untuk menguasai Pajang dan Mataram yang kaya beras. Adiwijoyo putra bupati Pengging dijadikan menantu. Pada jaman Trenggono, Demak ulet melaksanakan expansi guna memperbesar tempat kekuasaannya dan guna membendung masuknya kekuasaan Portugis di Jateng dan Jatim.
Dibawah pimpinan Fatahillah pada tahun 1525 pasukan Demak berhasil menduduki Banten sampai selat Sunda sepenuhnya sanggup diawasi dan dikuasai oleh Demak. Sebagai pintu gerbang Indonesia Selat Sunda tidak kalah pentingnya dengan Selat Malaka. Seperti sudah kita ketahui, semenjak Malaka dikuasai Portugis tahun 1 511, jalan niaga Islam beralih melalui Selat Sunda. Penguasaan Portugis atas Pasai pada tahun 1521, Iebih meramaikan kemudian lintas di Selat Sunda, lantaran Selat Malaka tertutup
rapat bagi pedagang-pedagang Islam. melaluiataubersamaini menguasai Banten, Demak hendak mendirikan sentra niaga gres di Asia Tenggara yang menggantikan kedudukan Malaka.
Dalam pada itu antara Portugis dengan kerajaan Hindu Pajajaran sudah diadakan suatu perjanjian (1522), yang mengijinkan orang Portugis untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa. Orang Portugis hendak menanamkan pengaruhnya di Jabar serta hendak membinasakan jalan niaga Islam yang melewati Selat Sunda. Sebelum Portugis sanggup mendirikan bentengnya di Sunda Kelapa, Fatahillah sudah Iebih dulu sanggup menguasai Sunda Kelapa (tahun 1527). Armada Portugis yang datang disana pada tahun itu pula sanggup dikalahkan. Karena kemenangannya yang gilang-gemilang tadi nama Sunda Kelapa kemudian diganti menjadi Jayakarta, yang artinya : Kemenangan sepenuhnya atau kemenangan sempurna.
Kemenangan Fatahillah atas orang Portugis memiliki arti yang penting sekali. Indonesia khususnya Jawa sanggup diselamatkan dan penjajahan Portugis. Sesudah berhasil menduduki Jakarta, Fatahilla kemudian merebut Cirebon pada tahuni 1528. melaluiataubersamaini demikian maka:
1. Jalan niaga yang membentang dan Maluku - Demak — Banten — Aceh, sepenuhnya berada dalam penguasaan Islam.
2. Kerajaan Pajajaran sama sekali terisolasikan dan Laut Jawa sampai mustahil bekerjasama dengan orang Portugis di Malaka.
3. Demak berkuasa dan kuat atas bandar-bandar penting dari Banten sampai Surabaya.
Cita-cita Demak untuk menguasai seluruh bandar perdagangan di seluruh Jawa belum sepenuhnya terlaksana. Karena diujung Jatim masih terdapat bandar-bandar dagang yang dikuasai raja-raja Hindu. Bandar-bandar itu yang terpenting ialah: Pasuruan dan Panarukan.
Pada masa itu pelabuhan Pasuruan memegang kedudukan penting, berkat kekerabatan perdagangan dengan Bali dan pulau-pulau di Nusa Tenggara lain nya. Disamping itu Pasuruan juga mengadakan kekerabatan perdagangan dan perteman dekatan dengan orang Portugis. Hal itu berarti Pasuruan menyaingi menandingi perdagangan bandar-bandar Demak. Sedang hubungannya dengan Portugis sangat mengancam kedudukan Demak. Oleh lantaran itu Pasuruan diserbu oleh pasukan Demak dibawah pimpinan Fatahillah dan Sultan Trenggono sendiri (1546).
Serbuan tersebut sanggup ditangkis oleh Pasuruan. Bahkan Sultan Trenggono tewas dalam suatu pertempuran. melaluiataubersamaini wafatnya Sultan, pasukan Demak patah semangatnya dan balasannya ditarik
pulang. Usaha Demak untuk menguasai Pasuruan dan daerah-daerah lain di sebelah timurnya mengalami kegagalan.
Kesimpulan: Pada era 16 Demak ialah negara terbesar di Indonesia. Meskipun usaha untuk menguasai tempat ujung Jatim gagal, pada masa itu wilayah kekuasaan Demak ialah yang terluas diantara kerajaan-kerajaan di tanah air kita.
Sewafat Trenggono, di Demak timbul kekacauan. Aria Penangsang bupati Jipang mengadakan kudeta di Demak dan berhasil menyingkirkan lawan-lawan politiknya. Ia menganggap dirinya sebagai pewaris-syah takhta Demak Karena andai kata ayahnya abang Sultan Trenggono tidak dibunuh oleh Prawoto, ia niscaya menjadi raja Demak menggantikan ayahnya. Selanjutnya kendali pemerntahan Demak berada ditangan Aria Penangsang untuk masa yang agak usang (kira-kira 22 tahun). Peranan dan kedudukan Demak digantikan oleh Jipang.
Dalam masa itu para darah biru Demak yang dipimpin oleh Ratu Kali Nyamat terus menerus menentang Aria Penangsang. Mereka menyusun kekuatan guna menggulingkan. Karena terbukti tidak cukup kuat menghadapi Penangsang, mereka minta menolongan kepada Adiwijoyo, bupati Pengging. Hal tersebut berarti kekuatan tempat pesisir dihadapkan pada kekuatan tempat pedalaman.
Berkat supplay beras yang melimpah dan berkat pasukan tani yang dijiwai oleh dharma bhakti kepada raja. pasukan Pengging berhasil menjatuhkan benteng Jipang. Aria Penangsang sendiri sanggup ditewaskan dalam suatu pertempuran. melaluiataubersamaini demikian Adiwijoyo keluar sebagai tokoh terkuat
dan sebagai pewaris takhta mertuanya. Olehnya Pusat Pemerintahan Demak dipindahkan ke Pajang (tahun 1 568). Sedangkan Demak didiberikan kepada Aria Pangiri dengan jabatan bupati yang. mengakui di bawah kekuasaan Pajang.
Sekian Artikel Tentang Sejarah Kerajaan Demak, Semoga Bermanfaat (Sumber : Sejarah Nasional Indonesia dan Dunia 2, Hal :15-19, Penerbit : Widya Duta. Surakarta.1985.Penulis : Ibnoe Soewarso)
Posting Komentar untuk "Sejarah : Sejarah Kerajaan Demak"