Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Dikala Guru Dilecehkan Oleh Siswa

 Bu Melati yang berperawakan kecil itu gres saja keluar ke kelas VIIIA Tips Ketika Guru Dilecehkan oleh Siswa
Tips Ketika Guru Dilecehkan oleh Siswa

Tips Ketika Guru Dilecehkan oleh Siswa


Ilustrasi:

Bu Melati yang berperawakan kecil itu gres saja keluar ke kelas VIIIA. Di Sekolah Menengah Pertama Batang Bambu itu ia mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia. Saat keluar, ia menyadari ada sesuatu yang “salah”. Sesuatu yang tidak pada tempatnya: belum dewasa melecehkannya di belakangnya.

Bu Melati yaitu guru yang baik. Saya sebut baik, alasannya dia yaitu sosok guru yang rajin masuk kelas. Selalu rajin mengajar dan banyak membimbing siswa sampai berprestasi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Beberapa siswa yang dibimbingnya beberapa kali menyabet perhargaan pada lomba ibarat lomba mading, lomba baca puisi, lomba bercerita, lomba mendongeng, lomba mengarang, dll. Di sisi lain sebagai seorang guru yang berperawakan kecil, Bu Melati mencoba menutupinya dengan menggunakan sepatu high heel yang tidak mengecewakan tinggi. Ia memang kelihatan lebih semampai, akan tetapi alasannya ketinggian sepatu gaya berjalannya agak sedikit asing kalau diperhatikan. Di wajah, pada dagu sebelah kanan ia juga memiliki sebuah tahi lalat berukuran besar (lebih besar dari ukuran umum). Rupanya kekurangan fisik ini menjadi perhatian beberapa siswa pembangkang di kelasnya.



Seketika ia berbalik ketika menyadari dua orang siswa berjalan mengekor di belakangnya dengan jarak sangat dekat. Ia kaget bukan kepalang dan eksklusif memerah mukanya ketika sadar apa yang terjadi. Anak-anak itu sungguh terlalu.

Ari berjalan di belakangnya (hanya terpaut 2 atau 3 langkah) menirukan caranya berjalan sambil berjingkat-jingkat, mengolok-olok sepatu high heelnya. Sementara selangkah di belakang Ari, anak yang berjulukan Fajar memasang gumpalan kertas dengan lem di dagunya, menggandakan bentuk tahi lalat besar Bu Melati. Anak-anak lainnya tentu saja tertawa terbahak-bahak alasannya guyonan yang bersama-sama bentuk pelecehan itu amat lucu bagi mereka.

Kontan Bu melati, berteriak murka sambil terisak. Ia menyampaikan bahwa apa yang dilakukan belum dewasa itu sungguh tidak pantas. Ia segera berlari sambil terisak menuju ruang guru.

===

Astagfirullah.. semoga anda (bapak/ibu guru) tidak pernah dilecehkan oleh siswa. Tapi saya yakin setiap guru niscaya pernah merasa dilecehkan oleh siswa. Saya juga pernah.

Ketika siswa atau sekelompok siswa melecehkan anda, maka apa yang harus dilakukan? Ada beberapa tips berikut yang mungkin bermanfaat untuk anda terapkan. Berikut silakan disimak.

Ikhlas dan Memaafkan

Kenakalan anak atau siswa adakala wajar, walaupun adakala juga sangat kurang ajar, he..he... Tapi, ya begitulah dunia siswa. Ingatlah lagi beberapa tahun lampau ketika anda juga masih berstatus sebagai siswa. Tanyakan kepada diri anda, pernahkah anda juga berbuat demikian (walaupun mungkin tidak separah pelecehan yang mereka lakukan pada anda)? Dengan menyadari bahwa hal itu sanggup terjadi pada siapa saja dan kapan saja, akan menciptakan hati anda lebih damai. Selanjutnya nrimo dan maafkanlah mereka. Siswa-siswa itu memang perlu dididik supaya lebih bertata krama dengan guru, dengan orang yang lebih tua. Tetapi, kunci awalnya yaitu memaafkan kesalahan mereka. Mendendam mereka tidak akan menghentikan pelecehan terhadap anda.

 

Merefleksi diri dan memperbaiki diri

Pada masalah Bu Melati pada ilustrasi di atas mungkin dia seharusnya lebih mencoba untuk tampil secara wajar. Anak-anak melihat ada yang “ganjil” ketika Bu Melati selalu menggunakan high heel yang hiperbola (terlalu tinggi) sehingga membuatnya menjadi materi olok-olok. Soal tahi lalat, tentunya itu bukan salah Bu Melati. Siswa, seringkali melecehkan guru (berani melawan dan mengolok-olok) tidak jarang dikarenakan sikap dan gaya guru sendiri. Ada stimulus, ada respon. Ini tentu tetap bukan pembenaran bagi siswa yang melecehkan guru, akan tetapi guru juga harus memperbaiki dirinya, merefleksi bagaimana ia berpakaian, bagaimana ia berkata-kata, bagaimana ia memandang suatu persoalan, bagaimana ia mengajar, dsb. Sekali lagi, guru mesti melaksanakan refleksi diri sehingga meminimalkan hal-hal yang mungkin sanggup memicu dirinya dilecehkan oleh siswa.

Berbicara dari hati ke hati

Panggilah siswa yang melecehkan anda untuk bicara dari hati ke hati. Anda sanggup mempertimbangkan untuk berbicara dengan mereka di ruangan tertutup yang di dalamnya hanya anda dan siswa yang melecehkan. Atau, sanggup pula anda mempertimbangkan untuk berbicara dengan siswa itu di ruang guru, dengan dampingan beberapa orang kolega. Ajak mereka berbicara dari hati ke hati. Tanyakan mengapa mereka berbuat demikian: melecehkan anda? Apa maksudnya? Cobalah bicara tanpa berurai air mata atau tanpa menunjukkan emosi tinggi. Kedepankan sikap sabar dan tunjukkan bahwa anda bersama-sama telah memaafkan mereka. Berbicaralah pada mereka dengan tujuan supaya mereka menyadari bahwa mengolok-olok guru itu memang lucu (di mata kawan-kawannya yang nakal), tetapi itu yaitu perbuatan tercela. Sadarkan mereka bahwa guru juga punya perasaan dan sanggup tersinggung, marah, sakit hati, kesal, dsb.

Hindari kekerasan fisik

Beberapa guru, mungkin alasannya emosinya tidak stabil atau pelecehan yang dilakukan siswa terhadapnya sudah sangat keterlaluan mungkin akan menampar, mencubit, atau memukul siswa yang bersangkutan. Akan tetapi, kekerasan fisik tentu sangat tidak dibenarkan. Karena itu, tariklah napas panjang kalau anda merasa darah sudah naik sampai ke ubun-ubun. Berusahalah tenang dan jauhkan tangan anda dari badan siswa. Kekerasan fisik hanya akan menciptakan masalah tambah runyam. Bisa saja anda malah yang akan dirugikan. Jika anda melaksanakan kekerasan fisik kepada siswa, kemudian orang renta siswa tidak terima, mereka sanggup saja melaporkan anda ke polisi. Sudah banyak masalah semacam ini diberitakan di tv dan koran bukan? Anda tentu tidak ingin jadi yang kesekian.

Minta pinjaman guru BK

Jika anda tidak sanggup lagi menanggulangi kenakalan siswa yang selalu melaksanakan pelecehan terhadap anda, saatnya anda meminta pinjaman guru bimbingan konseling (BK), atau mungkin wali kelas, atau bahkan memanggil orang renta siswa yang bersangkutan. Mintalah pinjaman yang tersedia. Jangan biarkan siswa melecehkan anda sampai berlarut-larut dan terus-menerus. Wibawa anda sangat penting untuk ditegakkan, tapi tentu dengan cara yang sempurna dan efektif.

Demikian bapak dan ibu guru, tips yang sanggup saya bagi kali ini mengenai tips  ketika guru dilecehkan oleh siswa. Semoga bermanfaat. Dan, bila anda memiliki pendapat atau tips lainnya, silakan membuatkan di kolom komentar. Wassalam.

Baca juga:
Jangan Beri Hukuman Fisik pada Siswa Di Sekolah
Cara Mengatasi Masalah Disiplin Siswa

Sumber http://novehasanah.blogspot.com/

Posting Komentar untuk "Tips Dikala Guru Dilecehkan Oleh Siswa"