Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah : Peninggalan Hasil Kebudayaan Era Praaksara

Sejarah : Hasil Kebudayaan Masa Praaksara|Kebudayaan masa praaksara atau prasejarah menghasilkan macam-macam dan jenis-jenis benda-benda yang dibedakan kebudayaan kerikil dan kebudayaan logam. Macam-macam hasil yang ditemukan pada zaman praaksara mempunyai banyak sekali kegunaan dan penemu dari macam-macam hasil kebudayaan masa praaksara, karna dalam insan purba terdapat banyak sekali alat dan kebudayaan atau hal-hal yang dilakukan insan purba yang mengakibatkan sebagai hasil dari kebudayaan masa praaksara menyerupai hasil kebudayaan paleolithikum, hasil kebudayaan mesolithikum, hasil kebudayaan neolithikum, hasil kebudayaan logam, hasil kebudayaan megalithikum yang ialah peninggalan pada insan purba. Hasil-hasil dari kebudayaan masa Praaksara sanggup kita ketahui dengan terang dimana pembahasan hasil-hasil kebudayaan masa praaksara menyerupai dibawah ini. 

1. Kebudayaan Paleothikum 
     Kebudayaan Paleolithikum atau kebudayaan kerikil tua. Pada masa ini peralatan yang dipakai terbuat dari kerikil yang masih sangat kasar. Para andal membagi kebudayaan Paleolithikum menjadi kebudayaan pacitan dan kebudayaan ngandong. 
a). Kebudayaan Pacitan. Kebudayaan pacitan mulai dikenal Von Koenigswald menemukan alat-alat dari kerikil di punung, Pacitan. Alat-alat kerikil yang ditemukan bentuknya masih kasar. Diperkirakan alat ini berfungsi sebagai penusuk atau penggali tanah sewaktu mencari ubi. Alat ini sering disebut dengan kapak genggam. Ada beberapa alat terbentuk kecil yang disebut serpih. Pendukung kebudayan pacitan diperkirakan jenis Megantrhopus
b). Kebudayaan Ngandong. Kebudayaan ngandong ialah kebudayaan atas dasar inovasi alat-alat di kawasan Ngandong, bersahabat Ngawi, Madiun. Didaerah ini banyak ditemukan alat-alat dari tulang. Alat-alat dari tulang ini berbua dari tulang hewan dan tanduk rusa. Alat-alat ini ada yang dipakai sebagai penusuk atau belati dan omak 

2. Kebudayaan Mesolithikum 
       Memasuki zaman Mesolithikum, bukan berarti kebudayaan Batu Tua punah. Kebudayaan itu terus ada. Mesolitihikum berarti kebudayaan Batu Madya. Kebudayaan Mesolithikum sudah sedikit lebih maju. Alat-alat dari tulang makin berkembang. Secara garis besar dalam kebudayaan Mesolithikum dikenal adanya kebudayaan Kjokkenmoddinger dan kebudayaan Abris sous roche
a). Kjokkenmoddinger. Kjokkenmoddinger berasal dari kata kjokken dan modding. Kjokkoen berarti dapur dan modding berarti sampah. Kjokkenmoddinger berarti sampah dapur. yang dimaksud sampah dapur ialah tumpukan kulit kerang yang mengpegunungan dan di dalamnya ditemukan kapak homogen kapak genggam yang disebut pebble dan kapak pendek. Kjokkenmoddinger ditemukan di pantai timur sumatera. Oleh alasannya ialah itu, jenis pebble ini sering dinamakan kapak sumatera.
b). Abris Sous Roche
Kebudayaan abris sous roche ialah kebudayaan yang ditemukan di gua-gua, menyerupai di Gua Lawa bersahabat Sampung, Ponorogo. Di gua itu ditemukan jenis peralatan dari kerikil yang sudah diasah, alat-alat dari tulang dan tanduk. Alat-alat semacam ini disamping ditemukan di sampung juga di gua-gua lain, menyerupai di Besuki, Bojonegoro, dan di Sulawesi Selatan.

3. Kebudayaan Neolithikum 
     Kebudayaan Neolithikum, artinya kebudayaan kerikil baru. Alat-alat kerikil ini sudah lebih tepat dan lebih halus diadaptasi dengan fungsinya. Alat-alat pada zaman neolithikum dimanfaatkan untuk aktivitas pertanian dan perkebunan. Ada dua jenis hasil kebudayaan yang terkenal, yakni kebudayaan kapak beliung persegi dan kapak lonjong.
a). Kapak/ Beliun Persegi
Kapak/beliung persegi pernah ditelitih oleh von Heine Geldern, Beliung persegi ini menyerupai dengan cangkul. Alat ini diperkirakan untuk megnerjakan kegaitan pertanian disawah. Beliung persegi ini tersebar di indonesia bab barat.
b). Kapak Lonjong
Kapak lonjong ialah alat dari kerikil yang sudah diasah dan berbentuk lonjong menyerupai bundar telur. Alat ini didiberi tangkai dan ujungnya diasah sehingga tajam. Alat ini diperkirakan untuk aktivitas perkebunan, yaitu menebang pohon. Daerah penyebarannya di Indonesia bab timur, yaitu di irian dan minahasa.

4. Kebudayaan Logam
      Kebudayaan logam dikenal sebagai masa perundagian. Sesudah masa bermukim dan bercocok tanam, mereka mulai mengenal teknologi tahap awal dengan membuatkan keterampilan-keterampilan dengan menghasilkan perkakas sesuai dengan harapan dan kebutuhan. dan mengenal juga pembuat alat dari perunggu.  Sudah mengenal alat-alat dengan materi perunggu dan besi. peralatan dan hasik teknologi pada masa perundagian antaralain.
a. Peralatan Dari Besi : mata tombak, pisau, cangkul,
b. Gerabah : dari tanah dan tanah liat.
c. Pakaian  : sudah mengetahui pembuatan pakaian dengan ditemukan pemukul kulit kayu
d. Perhiasan : kalung, gelang dari kerikil dan kerang.
e. Nekara     : ialah benda pusaka
f. Kapak Perunggu : kapak corong atau kapak sepatu

5. Kebudayaan Megalithikum 
    Kebudayaan megalithikum ialah kebudayaan dengan munculnya bangunan-bangunan suci yang dibentuk dari kerikil besar, kerikil itu dikerjakan secara halus tetapi masih kasar. kebudayaan megalithikum ialah hasil kebudayaan dengan aktivitas keagamaan, terutama roh nenek moyang. Hasil kebudayaan megalithikum antara lain
a. Menhir 
b. Dolmen 
c. Sorkofagus atau Keranda dan Kubur batu 
d. Punden Berundak-Undak 

Kebudayaan masa praaksara atau prasejarah menghasilkan macam Sejarah : Peninggalan Hasil Kebudayaan Masa Praaksara
(Gambar Hasil Kebudayaan Mengalithikum)
Sekian artikel Sejarah : Hasil Kebudayaan Masa Praaksara semoga bermanfaa 

Posting Komentar untuk "Sejarah : Peninggalan Hasil Kebudayaan Era Praaksara"