Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Mengelola Kelas Yang Berpusat Pada Guru

Tips Mengelola Kelas yang Berpusat pada Guru Tips Mengelola Kelas yang Berpusat pada Guru
berikan kiprah mencar ilmu yang menciptakan siswa tidak melulu duduk di tempatnya

Tips Mengelola Kelas yang Berpusat pada Guru

Tidak sanggup dipungkiri, bahwa pendekatan berpusat pada guru (teacher centred) masih sangat diharapkan di dalam sebuah kelas, walaupun kepada guru-guru sangat dianjurkan untuk memakai pendekatan yang berpusat pada siswa (student centred). Akan tetapi, mengelola kelas dengan pembelajaran berpusat pada guru bahwasanya tidaklah mudah. Tidak gampang di sini, yaitu tidak gampang dalam artian untuk menciptakan siswa tetap memusatkan perhatiannya pada guru atau kiprah mencar ilmu yang diberikan. Biasanya, bermacam-macam sikap negatif siswa yang memperlihatkan bahwa mereka tidak “benar-benar belajar” akan tampak ketika guru tidak arif mengelola kelasnya.


Beberapa sikap siswa yang tampak sebagai sinyal bahwa mereka tidak sedang mencar ilmu antara lain:

Bicara

Hups, tunggu...bicara di sini dimaksudkan bukan bicara perihal pembelajaran yang sedang berlangsung, atau bicara perihal bahan pelajaran. Siswa yang biasanya, alasannya yaitu bosan dengan pendekatan mengajar guru yang teacher centred ini akan ngobrol dengan sobat yang ada di dekatnya. Sayangnya, mereka tidak mendiskusikan pelajaran, tetapi bicara perihal hal-hal lainnya sehingga kontraproduktif untuk pembelajaran di kelas.

Mengerjakan kiprah alasannya yaitu terpaksa

Ketika guru memperlihatkan kiprah belajar, contohnya menyimak apa yang sedang dipresentasikannya, siswa tampak mendengarkan. Tetapi itu hanya pada kelihatannya saja. Pada kenyataannya mereka sama sekali tidak berfokus pada presentasi guru, tapi ke hal-hal lain. Dengan kata lain,  siswa sanggup saja tampak mendengarkan (yang bahwasanya tidak mendengarkan), dan melakukannya alasannya yaitu keterpaksaan saja alasannya yaitu tidak ingin menyinggung perasaan guru atau tidak ingin mengganggu pembelajaran di kelasnya. Bisa juga mereka tampak mencatat, tetapi pada dasarnya sama, mereka melakukannya tanpa rasa senang. Mereka melakukannya alasannya yaitu terpaksa dan sama sekali tidak terinspirasi oleh pembelajaran guru.

Perilaku mengganggu

Jika tidak bicara, beberapa siswa justru melaksanakan hal-hal yang justru sangat mengganggu pembelajaran di kelasnya. Mereka sanggup saja mengetuk-ngetukkan jari di atas mejanya, atau melempar gumpalan-gumpalan kertas kepada siswa lain, atau sikap mengganggu lainnya. Ini sama parahnya dengan bicara atau ngobrol di luar topik pembelajaran.

Pikiran melayang ke hal lain

Perilaku ini kadang kala sulit dideteksi. Walaupun, beberapa sanggup dengan gampang dikenali. Siswa yang pikirannya melayang ke hal-hal lain, otomatis tidak mencar ilmu sama sekali. Fisik mereka ada di dalam kelas, tetapi pikiran mereka entah ada di mana atau entah sedang apa.

Guru yang memakai pendekatan berpusat pada guru harus memperhatikan hal-hal di atas, atau sikap negatif lainnya yang ditunjukkan oleh siswa ketika sedang dalam proses pembelajaran. Beberapa tips berikut mungkin sanggup membantu guru untuk mengelola pembelajaran di kelasnya ketika ia memakai teacher centred approach (pendekatan berpusat pada guru).

Buat sekuen-sekuen pembelajaran

Membagi-bagi pembelajaran guru ke dalam sekuen-sekuen singkat sangat bermanfaat untuk menjaga supaya konsentrasi siswa terhadap pembelajaran terjaga. Caranya, bagi-bagi bahan pembelajaran yang ingin dipresentasikan dalam kisaran waktu 10 hingga 15 menit. Presentasikan bahan pembelajaran anda dalam waktu 10 menit, kemudian sisakan 2 menit atau lebih untuk meminta respon siswa. Jadi, meskipun pendekatan berpusat pada guru, bukan berarti semata-mata guru-lah yang berbicara. Ada saat-saat jeda, di mana siswa diminta memperlihatkan respon terhadap apa yang gres saja dipresentasikan oleh guru.

Buat acara yang memungkinkan siswa bergerak dan tidak selalu duduk terpaku di bangku mereka

Pembelajaran berpusat pada yang menuntut siswa untuk selalu duduk di kursinya masing-masing tentu amat membosankan. Siswa-siswa yaitu bawah umur yang selalu ingin aktif secara fisik. Karena itu, buatlah beberapa kiprah mencar ilmu ketika pembelajaran berlangsung, yang memungkinkan siswa untuk bergerak. Mereka sanggup berjalan atau menengok siswa di dekatnya ke samping dan ke belakang. Ini akan mengurangi kekakuan pembelajaran, sekaligus mencairkan kebosanan yang mungkin akan muncul dalam pembelajaran berpusat pada guru.

Waktu berpikir

Ketika guru meminta respon siswa, contohnya melalui sebuah pertanyaan untuk seluruh siswa di kelas, selalu ingat bahwa mereka membutuhkan waktu untuk berpikir. Karena itu, berilah jeda antara ketika guru melontarkan pertanyaan dengan ketika guru meminta  tanggapan dan menunjuk siswa tertentu untuk menjawab. Waktu berpikir itu sangat penting, supaya siswa sanggup mempersiapkan tanggapan mereka menurut info yang gres saja ditangkapnya dari presentasi guru. Dengan memberi jeda waktu untuk berpikir selama 1 atau 2 menit, maka semua siswa berkesempatan untuk diajak berpartisipasi dan merespon pertanyaan guru. Jika guru tidak memperlihatkan waktu untuk berpikir, maka siswa-siswa merasa seperti telah ditunjuk untuk menjawab pertanyaan alasannya yaitu suatu alasan (biasanya pertanyaan semacam ini diberikan guru pada anak yang berperilaku negatif selama proses pembelajaran, berbicara, atau melamun, dsb). Atau, alasannya yaitu tidak siap, mereka tidak sanggup menjawab pertanyaan guru dengan baik.

Berikan feedback sesering mungkin

Apapun yang dilakukan siswa ketika proses pembelajaran, harus diberikan feedback. Gunakan sesering mungkin (tapi tetap memperhatikan prinsip efektivitas, bukan berlebih-lebihan). Perilaku positif, sikap negatif, diberkan feedback yang sesuai baik secara verbal maupun melalui bahasa badan guru. Ini penting untuk menjaga sikap positif untuk terus dipertahankan oleh siswa, dan sikap negatif dihindari siswa.

Teknik 3, 2, dan 1

Salah satu teknik yang anggun untuk meminta respon siswa pada setiap tamat sekuen pembelajaran di sebuah kelas yang memakai pendekatan berpusat pada guru yaitu teknik 3, 2, dan 1. Apa itu? Begini, di setiap sekuen pembelajaran yang berkisar antara 10 hingga 15 menit itu, guru di tamat sekuen meminta siswa menulis (mencatat) 3 hal penting yang gres saja disampaikan oleh guru. Kemudian, guru meminta siswa menentukan 2 hal yang dianggapnya paling menarik perihal presentasi guru pada sekuen pembelajaran itu, kemudian kemudian menulis 1 buah pertanyaan. Setelah itu, siswa sanggup diminta memperlihatkan (saling berbagi) dengan siswa lain yang duduk di sebelahnya atau di belakangnya.

Demikian beberapa tips untuk mengelola pembelajaran pada kelas yang memakai pembelajaran berpusat pada guru dengan tujuan untuk tetap menjaga siswa terus berkonsentrasi pada pembelajaran yang sedang berlangsung. Jika anda punya tips lain yang mungkin bermanfaat juga untuk tujuan ini, silakan membuatkan di kolom komentar. Wassalam.
Sumber http://novehasanah.blogspot.com/

Posting Komentar untuk "Tips Mengelola Kelas Yang Berpusat Pada Guru"