Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kerajaan Islam : Sejarah Kerajaan Banjar

Sejarah Kerajaan Banjar| Dalam sejarah Kerajaan Banjar terdapat aneka macam kisah-kisah atau dongeng wacana latar belakang dan peninggalan-peninggalan pada raja-raja yang pernah memerintah kerajaan banjar. Sejarah Kerajaan Banjar : Di pulau Kalimantan terdapat beberapa kerajaan yang bercorak Islam. Salah satu kerajaan Islam yang besar yakni Kerajaan Banjar (Banjarmasin) di Kalimantan Selatan. Pada mulanya, Kerajaan Banjar yakni kerajaan bercorak Hindu yang mempunyai hubungan dengan Majapahit. Kerajaan Banjar pada awalnya terdiri atas beberapa kerajaan kecil, yaitu Negara Dipa, Daha, dan Kahuripan. Menurut Hikayat Banjar dan Kronik Banjarmasin, diceritakan bahwa Kerajaan Daha, sehabis terjadi pergantian Pangeran Sukarana oleh Pangeran Tumenggung, muncul perselisihan dengan Raden Samudra, cucu Pangeran Sukarana. 

Raden Samudra dinobatkan sebagai Raja Banjar oleh Patih Masin, Muhur, Balit, dan Kuwin. Pada waktu terjadi peperangan dengan Daha, Raden Samudra minta menolongan kepada Demak sehingga menerima kemenangan. Sejak itulah Raden Samudra menjadi pemeluk Islam dengan gelar Sultan Suryanullah (1520-1546). Perkembangan agama Islam meluas hampir ke seluruh Kalimantan sehabis Raja Banjar masuk Islam. Pengislaman di Kalimantan ini tidak lepas dari peranan Sultan Suryanullah dan para mubalig lainnya, menyerupai Datok Ri Bandang, Tuan Tunggang Parangan, dan Aji di Langgar berhasil membuatkan Islam di Kalimantan Timur. Mubali dari jawa juga mempunyai peranan dalam proses perkembangan Islam di kawasan Sukadana, Kalimantan Barat. Selain mubalig dari Makassar dan Jawa, para pedagang Arap juga berperan dalam perkembangan Islam di Kalimantan. 

Pada maa pemerintahan Sultan Suryanullah, Kerajaan Banjar meluaskan kawasan kekuasaannya. Sesudah wafat, Sultan Syanullah digantikan oleh anak tertuanya yang berjulukan Sultan Rahmatullah (1546-1570). Raja ketiga Kerajaan Banjar yakni Sultan Hidayatullah I (1570-1595), anak dari Sultan Rahmatullah. Raja selanjutnya yakni Sultan Marhum Pguambahan atau Sultan Mustain Billah (1595-1641). Pada masa pemerintahan Sultan Mustain Billah, sentra kerajaan dipindah ke Kota Amuntai. Pada tahun 1612, Banjarmasin diserang oleh pasukan VOC sehingga Kota Banjarmasin hancur. Akhirnya, Sultan Mustain Billah memindahkan sentra kerajaannya ke Kaya Tongi. 

Pada masa pemerintahan Sultan Hidayatullah, Kerajaan Banjar dihapus oleh Belanda. Belanda menghaspukan Kerajaan Banjar pada tanggal 11 juni 1860 dan dimasukkan ke dalam kekuasaan Belanda. Di tengah situasi politik yang sedang terjadi peperangan dengan Belanda, Kerajaan Banjar memunculkan seorang ulama besar berjulukan Muhammad Arsyaf Abdullah Al Banjari (1710-1812). Ulama yang lahir di Martapura ini mengajarkan syariah atau fiqih melalui kitabnya Sabil al-Muhtadin. Ia juga hebat tasawuf dengan kitabnya Khaz al-Ma'rifah. 

Dalam sejarah Kerajaan Banjar terdapat aneka macam kisah Kerajaan Islam : Sejarah Kerajaan Banjar
Makam Raden Samudra atau Sultan Suryanullah

Kesimpulan : Sejarah Kerajaan Banjar 

a. Munculnya Kerajaan Islam Banjar 
Selain di jawa, para pedagang Islam pun banyak yang berdagang di pantai selatan Kalimantan sehingga Banjarmasin berubah menjadi sentra perdagangan. Islam pun mulai berkembang di Banjarmasin. Sebagai penguasa Kerajaan Banjar pada ketika Islam berkembang yakni Pangeran Samudra. Pangeran Samudra kemudian menyatakan berdirinya Kerajaan Banjar. Sesudah masuk islam, Pangeran Samudra bergelar Sultan Suryanullah.

b. Perkembangan Pemerintahan dan Sosial Ekonomi
Dibawah kekuasaan Suryanullah, Kerajaan Banjar terus berkembang Daerah-daerah Sukadana, Kotawaringin, dan Rawei berhasil dikuasai. Sementara itu, perdagangan terus berkembang. Kapal-kapal dagang yang besar pun berlabuh di Pelabuhan Banjarmasin. Bahkan, perdagangan itu diperluas hingga kawasan pedalaman. Perdagangan sudah menjadi tulang punggung perekonomian Kerajaan Banjar. Barang dagangannya yang berasal dari Banjar, yakni kapur barus dan intan. 

Sejak tahun 1606, VOC hadir dan ingin melaksanakan monopoli, tetapi ditolak oleh pemerintahan Kerajaan Banjar. melaluiataubersamaini kelihaiannya VOC berhasil mengadakan kontrak untuk melaksanakan monopoli. Namun, hal itu juga tidak sanggup berlangsung efektif alasannya para pedagang dari Makassar, Jawa, dan Cina tidak mau terikat oleh monopoli VOC. Melihat kenyataan itu, Raja Banjar meminta VOC meninggalkan Banjar

Sekian artikel perihal Sejarah Kerajaan Banjar biar bermanfaa 

Posting Komentar untuk "Kerajaan Islam : Sejarah Kerajaan Banjar"