Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mendalami Sejarah : Era Perundagian

Mendalami Sejarah : Masa Perundagian| Masa perundagian sering juga disebut masa pertukangan atau masa bercocok tanam di persawahan. Pada masa ini sudah dikenal metode bercocok tanam secara lebih maju. Masyarakat mulai menyadari bahwa kehidupan berpindah-pindah tidak menguntingkan sebab mereka selalu disibukkan dengan membuka hutan untuk dijadikan ladang. Tahap kehidupan perundagian atau bercocok tanam di persawahan adalah tahap kehidupan bercocok tanam tingkat lanjut.  Pada masa perundagian atau berocok tanam di persawahan ini sudah dikenal banyak sekali alat yang terbuat dari kerikil dan tulang. Peralatan yang dibentuk sudah halus dan lebih baik dari pada peralatan pada masa sebelumnya. Dalam masa perundagian, masyarakat mempunyai keahlian dalam mengolah logam. 

Berbagai jenis alat dibentuk dari logam, menyerupai kapak perunggu, nekara perunggu, ember perunggu, arca perunggu, pelengkap perunggu, dan barang-barang dari besi. Walaupun sudah mengenal logam, tidak berarti penerapan barang-barang dari kerikil tidak digunakan. Hal ini dikarenakan materi logam persediannya masih terbatas. melaluiataubersamaini keterbatasan ini, spesialuntuk orang-orang tertentu yang memakai logam. Besar kemungkinan pada masa perundagian ini orang sudah melaksanakan perdagangan materi logam. melaluiataubersamaini perdagangan barang dari logam ini masyarakat sudah mulai diberinteraksi dengan dunia luar. 

Bahan dari besi ataupun perunggu sanggup dilebur dengan api sehingga mereka sanggup membuat banyak sekali bentuk peralatan yang lebih manis dan banyak kegunaannya. Jenis benda perunggu yang dikenal di Indonesia, antara lain berupa nekara, kapak, bejana, arca perhiasan, dan senjata. Kadang kala ada benda yang dbuat sangat manis sehingga tidak dipakai sebagai alat keperluan sehari-hari, tetapi disimpan sebagai benda pusaka. Dalam masa perundagian, manusia purba mulai hidup menetap dengan membentuk beberapa kelompok. Kelompok itu semakin bertambah sehingga terbentuk suku. Suku tersebut bermukim tidak jauh dari kehidupan suku, rakyat, menentukan seseorang untuk dijadikan pemimpin. Selain capak, seorang pemimpin juga harus mempunyai fisik dan mental yang kuat. Pemimpin ini sangat ditaati dan dihormati sebab jasa-jasanya. Untuk mengenang jasanya, apabila seorang pemimpin meninggal dibuatlah sebuah menhir. Menhir ini dianggap sebagai daerah tinggal rohnya, sedangkan tubuhnya dikubur dalam dolmen atau dipeti kubur batu. 

Sekian artikel perihal Mendalami Sejarah : Masa Perundagian biar bermanfaa 

Posting Komentar untuk "Mendalami Sejarah : Era Perundagian"