Sejarah Dongeng Khilafah Bubuk Bakar As-Siddiq (11-13 H/632-634)
Sejarah Kisah Khilafah Abu Bakar As-Siddiq (11-13 H/632-634)| Abu Bakar As-Siddiq lebih muda tiga tahun dari usia Nabi Muhammad saw. Sebelum menganu Islam, ia menjadi salah seorang sobat akrab Nabi saw. yang terdekat. Sesudah menganut Islam, ia selalu mendampingi Nabi Muhammad saw. dan menjadi ajudan dia dalam menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam. Sesudah Nabi Muhammad saw. wafat, ia terpilih menjadi Khilafah dengan bunyi bulat. melaluiataubersamaini demikian, Abuk Bakar As-Siddiq yaitu khilafah pertama dari Khulafaurrasyidin.
Abu Bakar As-Siddiq populer sebagai seorang yang mulia dan berbudi pekerti luhur, suka berbuat kebaikan terhadap orang lain, memmenolong anak yatim, serta membela yang lemah. Sikap kasih akung terhadap sesama manusia, sekalipun terhadap musuh tampak terang dalam pesan dia kepada pasukan yang dikirim ke Arabia Utara untuk menghadapi tentara Romawi. Di antaranya dia berkata, "Janganlah engkau membunuh anak-anak, Begitu pula perempuan atau pria yang sudah lanjut usia. Jangan memotong pohon kurma dan pohon apapun yang sedang berbuah dan tidakboleh pula menyembeli kambing atau kecuali untuk di makan".
Pada awal masa pemerintahan Abu Bakar As-Siddiq mengalami banyak sekali macam kesusahan lantaran hampir di seluruh Jazirah Arab memberontak untuk memisahkan diri dari pemerintahan pusat. Mereka terdiri atas orang-orang murtad, orang-orang yang tidak mau membayar zakat, dan beberapa orang pengikut yang mengaku menjadi nabi. Golongan pertama kebanyakan terdiri atas suku-suku Arab yang menjelang wafatnya Nabi Muhammad saw. Golongan kedua terdiri atas beberapa suku di sekitar Nejed yang lantaran belum meresapi aliran Islam mengira bahwa zakat yaitu semacam pajak yang harus didiberikan kepada Nabi Muhammad saw. Adapun golongan ketiga terdiri atas pengikut beberapa nabi gadungan, yang mengira bahwa mereka mengaku sebagai nabi, mereka akan menerima kekuasaan. Mereka menerima pinjaman semata-mata lantaran rasa kesukuan.
Berkat ketabahan dan ketegasan Abu Bakar As-Siddiq, kaum pemberontak satu per satu sanggup ditundukkan. Untuk meredam pemberontakan itu, khalifah mengirim 1.111 pasukan, masing-masing dipimpin panglima kenamaan, menyerupai khalid bin walid dan amr bin As. Sekalipun pasukan itu memperoleh hasil yang sangat gemilang namun banyak korban yang jatuh, diantaranya 70 orang sobat akrab Nabi Muhammad saw yang hafal Al-Qur'an. Itulah sebabnya, khalifah Abu Bakar As-Siddiq memerintahkan untuk menulis kembali ayat suci Al-Qur'an yang pada masa Nabi Muhammad saw gres ditulis di kulit, batu, tulang, dan pelepah kurma.
Ketika di Jazirah Arab terjadi pemberontakan, Kerajaan Bizantium dan Persi banyak mempersembahkan menolongan kepada kaum pemberontak dengan impian semoga pemerintahan Islam yang berpusat di Madinah itu akan mengalami kehancuran. Mereka khawatir bila bangsa Arab sanggup bersatu nicaya akan mengancam wilayah mereka yang berada di perbatasan Arab Utara. Sesudah keadaaan dalam negeri menjadi kondusif dan bangsa Arab sanggup dipersatukan kembali di bawah naungan pemerintahan Islam. Abu Bakar As-Siddiq mengadakan persiapan untuk menyerbu kedua kerajaan tersebut. Betapa pun kuatnya Kerajaan Bizantium dan Persi, namun Abu Bakar As-Siddiq benar-benar mengetahui bahwa kedua negara itu sedang mengalami kemerosotan dalam segala bidang.
Pada tahun 12 H (635), Abu Bakar As-Siddiq mengerahkan beberapa pasukan untuk menyerbut ke Syam dan Irak dalam waktu yang bersamaan. Pasukan yang dikirim ke Irak di bawah pimpinan Khalid bin Walid ternyata memperoleh kemenangan di Irak Selatan sehingga Hirroh dan sekitarnya sanggup diduduki. Akan tetapi, beberapa pasukan yang dikirim ke Syam di bawah pimpinan panglima Amr bin As, Yalid bin Sufyan, dan beberapa panglima yang lain mengalami kesusahan saat harus berhadapan dengan bala tentara Bizantium yang berlipat ganda jumlahnya. Oleh lantaran itu, Abu Bakar As-Siddiq segera memerintahkan semoga Khalid bin Walid memmenolong mereka dengan sebagian pasukannya. Pasukan berkuda Khalid bin Walid dengan kecepatan yang luar biasa berhasil melintasi Gurun Syam spesialuntuk selama dua ahad sudah hingga di daerah yang dituju.
Di bawah komando Perang Allah swt. yang perkata itu, tentara Islam yang berjumlah 30.000 orang berhasil memukul tentara Romawi yang berjumlah 100.000 orang lebih di Lembah Sungai Yarmuk, salah satu dari anak Sungai Yordan. Ketika pertempuran itu sedang berkobar, Khalifah Abu Bakar As-Siddiq wafat dalam usia 63 tahun sehabis memegang pemerintahan selama 2 tahun 3 bulan. Beliau dikubur di samping Nabi Muhammad saw. Sungguh pun masa pemerintahannya amat pendek, tetapi dia sudah berhasil menyelamatkan umat Islam dari tepi jurang kehancuran.
Ketika Abu Bakar As-Siddiq mendekati masa ajalnya, dia khawatir umat Islam akan terpecah belah lantaran perebutan kedudukan Khalifah. Saat itu persatuan dan kesatuan umat Islam menjadi syarat mutlak untuk suksesnya pertempuran-pertempuran yang sedang berkobar di Syam dan Irak. Oleh lantaran itu, Abuk Bakar As-Siddiq memanggil para pemuka sobat akrab untuk merundingkan hal tersebut. Dalam musyawarah itu, Khalifah Abu Bakar As-Siddiq mengajukan Umar bin Khattab sebagai calon tunggal untuk menggantikan kedudukan beliau. Tentu saja pencalonan itu segera menerima persetujuan yang lingkaran dari umat Islam lantaran spesialuntuk Umarlah yang pantas menduduki jabatan itu. melaluiataubersamaini demikian Umat Bin Khattab terpilih sebagai khalifah yang gres sepeninggal Abu Bakar.
Demikianlah isu terkena Sejarah Kisah Khilafah Abu Bakar As-Siddiq (11-13 H/632-634). Semoga kawan-kawan sanggup mendapatkan dan bermanfaa bagi kita tiruana baik itu sejarah dongeng khilafah bubuk bakar as-siddiq. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.
Posting Komentar untuk "Sejarah Dongeng Khilafah Bubuk Bakar As-Siddiq (11-13 H/632-634)"