Sitoskeleton: Pengertian, Fungsi & Strukturnya Sitoskeleton
Sitoskeleton: Pengertian, Fungsi & Strukturnya Sitoskeleton|Secara Umum, Pengertian Sitoskeleton adalah jejaring serat yang mengorganisasi strukturdan acara dalam sel. Pada masa awal mikroskopi elektron, hebat biologi mengira bahwa orggual-orggual sel eukariot mengambang bebas dalam sitosol. Namun perbaikan mutu mikroskopi cahaya maupun mikroskopi elektron mengungkapkan keberadaan sitoskeleton (Cytoskeleton). Jejaring serta yang membentang di seluruh sitoplasma. Sitoskeleton, yang memainkan tugas penting dalam pengorganisasian struktur dan acara sel, tersusun atas tiga tipe struktur molekular, mikrofilamen, dan filament intermedit.
Fungsi Sitoskeleton
- Memdiberi kekuatan mekanik pada sel
- Sebagai kerangka sel
- Memmenolong dalam gereakan substansi dari satu bab sel ke bab yang alin.
Komponen-Komponen Sitoskeleton
Sekarang mari kita lihat lebih bersahabat ketiga tipe utama serat penyusun sitoskeleton yang tersusun atas tiga struktur molekular yaitu sebagai diberikut...
1. Mikrotubulus
Semua sel eukariot mempunyai mikrotubulus (microtubule), batang-batang berongga dengan diameter sekitar 25 nm dan anjang antara 200 mm samai 25 um. Dinding tabung berongga tersebut tersusun dari protein globular yang disebut tubulin. Setiap protein tubulin ialah diner, molekul yang tersusunatas dua subunit. Suatu dimer tubulin terdiridari dua polipeptida yang agak tidak sama, tubulin a dan tubulin B. Mikrotubulus bertambah panjang melalui penambahan dimer tubulin; mikrotubulus juga diuraikan dan tubulinnya pun dipakai untuk membangun mikrotubulus di daerah lain dalam sel.
Mikrotubulus membentuk dan menyokong sel serta berperan sebagai jalur yang sanggup disusuri oleh orggual yang dilengkapi dengan protein motorik. Untuk mempersembahkan pola yang tidak sama dari mikrotubulus memandu vesikel sekresi dari aparatus Golgi ke membran plasma. Mikrotubulus juga memisahkan kromosan ketika pembelahan sel.
Fungsi Mikrotubulus (Polimer Tubulin)
- Mempertahankan bentuk sel (penopang penahan-kompresi)
- Motilitas sel (seperti pada silia atau flagela)
- Pergerakan kromosom dalam pembelahan sel
- Pergerakan orggual
2. Mikrofilamen (Filamen Aktin)
Mikrofilamen (Microfilament) adalah batang padat yang diameter sekitar 7 nm. Mikrofilamen disebut juga filamen aktin alasannya tersusun atas molekul-molekul aktin (actin), sejenis protein globular. Suatu mikrofilamen ialah seutas rantai ganda subunit-subunit aktin yang memuntir. Selain terdaat sebagai filamen lurus, mikrofilamen sanggup membentuk jejaring struktural, berkat keberadaan protein-protein yang diberikatan di sepanjang sisi filamen aktin dan memungkinkan filamen gres membentang sebagai cabang. Mikrofilamen sepertinya ditemukan pada tiruana sel eukariot.
Mikrofilamen populer alasannya kiprahnya dalam motilitas sel, terutama sebagai bab aparatus kontraktil sel otot. Berbeda dengan tugas penahan-kompresi oleh mikrotubulus, tugas struktural mikrofilamen dalam sitoskeleton ialah menahan tegangan (gaya taring). Jejaring berdimensi tiga yang dibuat oleh mikrofilamen sempurna di bab dalam membran plasma (mikrofilamen korteks) memmenolong menyokong bentuk sel. Jejaring ini mengakibatkan lapisan sitoplasma terluar sel, yang disebut korteks, memiliki konsistensi semisolid gel, kebalikan dari kondisi sitoplasma interior yang lebih cair (sol). Dalam sel binatang yang terspesialisasi untuk mentraspor materi melintasi membran plasma, contohnya sel usus, berkas mikrofilamen menjadi inti mikrovili, penjuluran halus yang meningkatkan luas permukaan sel di usus menyerupai yang sudah disebutkan sebelumnya.
Fungsi Mikrofilamen (Filamen Aktin)
- Mempertahankan bentuk sel (unsur penahan tegangan)
- Perubahan bentuk sel
- Kontraksi otot
- Aliran sitoplasmik
- Motilitas sel (seperti pada pseudopodia)
- Pembelahan sel (pembentukan lekukan penyibakan)
3.Filamen Intermediat
Filamen Intermediat (Intermediate filament) dinamia alasannya berdiameter 8-12 nm, lebih besar dibandingkan dengan diameter mikrofilamen namun lebih kecil mikrotubulus. Filamen intermediat terspesialisasi untuk menahan tegangan (seperti mikrofilamen) dan terdiri dari aneka macam kelas unsur sitoskeleton. Setiap tipe tersusun dari subunit molekular tidak sama yang tergolong ke dalam suatu famili protein, yang antara lain beranggotakan keraton. Sebaliknya mikrotubulus dan mikrofilamen mempunyai diameter dan komsisi yang tetap ada sema sel eukariot.
Filamen intermeiat ialah pengukuh sel yang lebih permguan daripada mikrofilamen dan mikrotubulus, yang diuraikan dan dirakit kembali di aneka macam bab sel. Bahkan kalau sel mati, jejaring filamen intermediat seringkali tetap bertahan; misalnya, lapisan terluar kulit kita terdiri atas sel-sel kulit mati yang penuh protein keratin.
Fungsi Filamen Intermediat
- Mempertahankan bentuk sel (unsur penahan-tegangan)
- Tambatan nukleus dan orggual lain tertentu
- Pembentukan lamina nukleus
Baca Juga:
Demikianlah informasi terkena Sitoskeleton: Pengertian, Fungsi & Strukturnya Sitoskeleton. Semoga kawan-kawan sanggup mendapatkan dan bermanfaa bagi kita tiruana pengertian sitoskeleton, fungsi sitoskeleton, struktur sitoskeleton. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman - Teman.
Referensi: Sitoskeleton: Pengertian, Fungsi & Strukturnya Sitoskeleton
- Neil A. Campbell. 2008. Biologi Edisi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 120-127
Posting Komentar untuk "Sitoskeleton: Pengertian, Fungsi & Strukturnya Sitoskeleton"