Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa (2)

Sebelum telah ditulis di blog ini Cara Menumbuhkan dan Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa (Bagian 1), kini akan dilanjutkan dengan potongan 2. Terpaksa goresan pena ini dibagi 2 alasannya sebetulnya ada banyak cara yang sanggup dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan dan meningkatkan ras percaya diri siswa.

Pengetahuan Awal

Ketika memulai pelajaran, guru sebaiknya memulai dengan apersepsi sambil memotivasi siswa. Hal ini penting dilakukan dalam upaya penumbuhan rasa percaya diri siswa ketika akan memulai pembelajaran yang baru. Dengan menawarkan pertanyaan-pertanyaan atau mengadakan diskusi kelas singkat perihal hal-hal yang telah diketahui siswa (pengetahuan awal), yang telah mereka miliki maka guru tidak hanya mengakibatkan pembelajaran lebih gampang dipahami tetapi juga akan menciptakan siswa percaya diri untuk mempelajarinya alasannya siswa anggap ia telah memiliki modal awal untuk itu.

Cara Menumbuhkan dan Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa  Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa (2)
rasa percaya diri itu sangat penting

Bagi Bahan Ulangan (Tes) dalam Jumlah Kecil

Tes formatif yang baik ialah tes yang diberikan sesudah sebuah unit pembelajaran dilakukan. Akan tetapi bila unit pembelajaran itu terlalu besar dan diperkirakan terlalu menyulitkan siswa untuk menanganinya, maka lebih baik unit pembelajaran itu dibagi menjadi 2 atau 3 kali tes formatif singkat. Ini akan menciptakan siswa lebih gampang untuk mencapai keberhasilan dalam tes formatif (ulangan harian) mereka. Memberikan kesempatan yang lebih besar untuk meraih kesuksesan dalam mengerjakan soal-soal tes formatif akan menumbuhkan dogma diri siswa bahwa mereka bisa untuk mempelajari suatu materi pembelajaran.



Ajari Siswa untuk Memperkirakan Kebutuhan Waktu Mempelajari Sesuatu

Ketika siswa diminta untuk mempelajari sesuatu atau mengerjakan suatu kiprah dalam pembelajaran, ajarilah mereka untuk selalu memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Dengan demikian mereka akan sanggup mengetahui bahwa tidak ada penguasaan pengetahuan atau keterampilan dalam waktu singkat. Ini akan menumbuhkan dogma diri mereka ketika mereka sanggup mencicipi bahwa mereka pun sanggup menguasai suatu pengetahuan atau keterampilan bila mereka mengalokasikan waktu yang cukup untuk itu.

Sampaikan Rubrik Penilaian 

Pada dikala mengerjaan suatu proyek atau kiprah tertentu yang melibatkan siswa dalam menghasilkan uatu produk atau memperlihatkan suatu keterampilan tertentu, sangat penting bagi guru untuk menayangkan rubrik yang akan dipakai untuk melaksanakan penilaian produk proyek atau unjuk kerja suatu keterampilan tersebut pada siswa. Hal ini akan membantu siswa mencapai apa yang diperlukan oleh guru dan mereka akan mengetahui hal-hal apa yang mereka harus lakukan untuk itu. Ini akan meningkatkan rasa percaya diri mereka bahwa mereka bisa melaksanakan atau menguasai keterampilan atau menuntaskan produk yang diinginkan.

Bantu Siswa

Banyak sekali siswa yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran yang diberikan oleh guru. Untuk itu guru harus menjadi orang yang sanggup membaca apa yang sedang dihadapi oleh siswa di kelasnya. Guru harus tahu di mana letak kesulitan yang sedang dialami. Akan tetapi ketika guru kesulitan mengetahui letak kesulitan itu, maka guru harus bertanya kepada siswa tersebut, contohnya "Apa yang saya sanggup bantu semoga kau lebih gampang mengerjakannya?" atau "Di mana letak kesulitanmu dalam mengerjakan kiprah ini?". Sebuah duduk perkara yang muncul dikala siswa sedang mengerjakan kiprah pembelajaran tertentu biasanya akan menjadi penghalang keberhasilan mereka dalam menyelesaikannya, dan tentu saja ini akan sanggup berdampak negatif pada rasa percaya diri mereka.

Kamu Tidak Dituntut untuk Sempurna

Saat siswa mengerjakan suatu hal dan tidak semulus yang mereka harapkan, atau belum mencapai hasil terbaik, maka guru juga harus memahami bahwa di dunia ini tak ada yang sempurna. Karena itu berikan pula kata-kata menyemangati mereka seperti, "kamu tidak dituntut untuk melakukannya dengan sempurna, kategori BAIK pun sangat membanggakan dan bagus", dan kata kata sejenisnya. Makara ajari mereka untuk tidak terlalu perfeksionis.

Mengingatkan Kesuksesan Sebelumnya

Adakalanya sebuah kenangan manis akan membantu mereka mengembalikan rasa percaya diri yang menghilang. Siswa kadangkala sanggup mengalami kegagalan beruntun. Guru harus lebih serius menangani siswa semacam ini alasannya mereka sanggup menjadi sangat tidak termotivasi untuk belajar. Secara perlahan dan dari hati-ke hati guru sanggup mengajak siswa untuk mengenang kesuksesan yang mereka pernah raih, dalam hal apapun terkait pendidikannya. Kesuksesan di sini sifatnya relatif, tidak selalu berarti menjadi yang terbaik. Siswa yang memiliki kemampuan rendahpun tentu pernah mencapai kesuksesan contohnya sanggup menuntaskan tugas-tugas pembelajaran lainnya menyerupai kebanyakan siswa lain. Itu juga sebuah kesuksesan buat mereka. Ini juga akan membantu mereka untuk bangun dan mengembalikan dogma diri.

Baca Juga:

Sumber http://novehasanah.blogspot.com/

Posting Komentar untuk "Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa (2)"