Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Feeback (Umpan Balik) Yang Sempurna Sehabis Ulangan Harian

Hari ini bapak dan ibu guru telah melaksanakan ulangan harian terhadap pembelajaran yang dilakukan di kelas sesudah beberapa pertemuan? Atau ada beberapa PR siswa yang harus dikembalikan besok? Baik, itu berarti saatnya melaksanakan koreksi lembar tanggapan atau buku PR mereka. Ini berarti bapak dan ibu guru akan memperlihatkan feedback atau umpan balik kepada siswa terkait tanggapan soal-soal ulangan atau PR yang telah mereka kerjakan. Pertanyaannya, bagaimanakah cara terbaik dan efektif untuk memperlihatkan feedback ini? Tulisan berikut akan mencoba menguraikannya.

Hari ini bapak dan ibu guru telah melaksanakan ulangan harian terhadap pembelajaran yang dila Feeback (Umpan Balik) yang Tepat Setelah Ulangan Harian
berikan umpan balik untuk hasil yang efektif

Masalah Rentang Waktu

Suatu feedback yang baik diberikan sesegera mungkin. Itu artinya, ulangan harian atau PR atau tugas-tugas yang ingin dikembalikan guru kepada siswa harus segera dikoreksi. Untuk melaksanakan ini dengan baik, guru harus menjadwalkan waktu khusus supaya tidak ada koreksian ulangan, PR atau kiprah yang menumpuk. Memang kiprah guru banyak, tapi begitulah. Waktu khusus ini akan memungkin para guru sanggup dengan cepat mengoreksi pekerjaan siswa sehingga rentang waktu pengembalian pekerjaan itu kepada siswa tidak terlalu lama.

Feedback harus dilakukan sesegera mungkin, atau fungsinya akan menjadi tidak efektif. Jika terlalu lama, kesempatan terbaik untuk mereview kembali bahan pembelajaran akan hilang alasannya besar kemungkinan bahan pembelajaran telah jauh maju dari topik atau bahan yang dikoreksi, sehingga siswa menjadi harus kembali ke sesi-sei pembelajaran yang telah jauh mereka lewati. Begitu juga dari sisi guru, ini tentu akan membutuhkan waktu khusus untuk mereview bahan (yang menjadi) usang tersebut. Jadi, kalau mungkin, berikan feedback secepat mungkin sehingga kalau diharapkan perbaikan pemahaman maka akan lebih mudah, alasannya bahan pelajaran yang sedang diajarkan masih seputar itu.


Mulailah dengan yang Bagus-Bagus

Ups.. sekedar memperjelas, bahwa memperlihatkan feedback (umpan balik) yang dimaksud di sini bukan sekedar memberi tanda silang (x) untuk tanggapan yang salah, dan memperlihatkan tanda cek (v) atau sejenisnya sebagai tanda pekerjaan siswa telah baik. Umpan balik atau feedback yang dimaksud di sini juga dalam bentuk komentar.

Ketika siswa berhasil mengerjakan suatu kiprah atau menuliskan tanggapan soal dengan benar, maka berilah komentar. Feedback ini harus lebih dulu disampaikan secara tertulis di bawah tanggapan (ruang kosong yang tersedia). Guru sanggup memperlihatkan komentar seperti. "Bagus sekali, ibu suka caramu menguraikan alasan untuk menjawab soal mengapa candi-candi di Pulau Jawa lebih banyak jumlahnya dibanding di Pulau Sumatera." atau sejenisnya. Tuliskan komentar-komentar yang berkaitan dengan hal-hal yang manis ini di awal umpan balik bapak dan ibu guru. Seetelah itu barulah melanjutkan dengan komentar yang bersifat kritik atau perbaikan.

Menempatkan umpan balik yang menyenangkan di awal, akan menciptakan siswa merasa senang. Ini penting untuk menciptakan mereka termotivasi untuk mencar ilmu lebih baik lagi pada pembelajaran berikutnya.

Umpan Balik yang Spesifik

Ketika menuliskan komentar, tulislah secara spesifik. Ini mungkin memerlukan waktu yang lebih usang untuk proses koreksi tetapi akan sangat bermanfaat sekali bagi siswa. Misalnya, "Kamu selalu ketinggalan tanda sama dengan (=) untuk mengawali baris pertama tanggapan penyelesaian hitunganmu. Secara matematis itu tidak benar. Lain kali jangan lupa ya..."

Pada pola itu, guru memperlihatkan feedback secara spesifik sehingga siswa tahu dimana letak kekurangan jawabannya. Diharapkan dengan mengetahui di mana kekurangan jawabannya, siswa akan mengingatnya dan lebih berhati-hati di lain waktu.

Jangan Takut Mengkritik atau Menyalahkan

Ketika komentar harus diberikan dalam bentuk kritik atau menyalahkan, lakukan saja. Yang terpenting, tuliskan dengan kata-kata yang tidak terlalu pedas. Bagi siswa, penting untuk mengetahui di mana letak kesalahan mereka dalam mengerjakan suatu tugas. Jangan hanya menuliskan pujian-pujian sebagai feedback. Pengetahuan dan pemahaman mereka sanggup dibangun juga dengan kritikan. Ini juga akan membiasakan mereka terhadap kritik-kritik yang nantinya tentunya juga akan diterimanya di dunia nyata.

Berikan Solusi atau Pencerahan

Ketika siswa begitu tampak galau bagaimana menjawab soal-soal, kiprah atau PR, guru sanggup memperlihatkan umpan balik dengan memperlihatkan petunjuk atau "clue" untuk pencerahan berpikir mereka. Bisa juga guru bahkan menuliskan solusi atau tanggapan soal itu, kalau dirasa diperlukan.

Berlanjut Di Kelas Saat Pembelajaran

Ketika hasil ulangan, PR atau kiprah dibagikan di kelas, maka siswa diminta mencermati komentar-komentar yang guru tulis pada kertas-kertas tersebut. Guru kemudian sanggup memulai diskusi singkat untuk memperjelas apa yang diinginkannya pada siswa terkait feedback yang diberikan tersebut. Siswa mungkin akan bertanya, mengklarifikasi dan sebagainya. Ini manis sebagai bentuk review perihal apa yang telah mereka kerjakan melalui ulangan, kiprah dan PR supaya sanggup diperbaiki di kemudian hari. Hal ini juga yang tadi menjadi alasan mengapa feedback harus diberikan sesegera mungkin. Kaprikornus ketika bahan pelajaran yang akan diajarkan masih pada topik yang sama, tentunya proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Bayangkan kalau koreksian dan feedbacknya diberikan sesudah berminggu-minggu, mengulang kembali pelajaran usang tentu akan menciptakan proses pembelajaran menjadi kurang lancar dan kurang nyaman, baik bagi guru maupun siswa.




Sumber http://novehasanah.blogspot.com/

Posting Komentar untuk "Feeback (Umpan Balik) Yang Sempurna Sehabis Ulangan Harian"