Agar Anak Tak Bosan Belajar
Ketika kita melihat seorang anak dengan hasil mencar ilmu rendah dari potensi yang dimilikinya, maka kita sanggup berasumsi bahwa anak tersebut perlu "lebih banyak belajar". Bisa jadi hal ini betul, tetapi sanggup juga salah. Ini ialah hal yang bersifat relatif. Di goresan pena ini kita tidak akan berpanjang lebar mendebatkan itu, tetapi kita akan mencari cara supaya bawah umur atau siswa tidak bosan dan menjadi lebih termotivasi untuk mencar ilmu secara efektif dan efisien.
Belajar, ketika ini memang merupakan acara yang sanggup jadi tidak lebih menarik dibanding menonton televisi, bermain game, atau nongkrong bersama teman sebaya bagi bawah umur dan pelajar kita. Oleh alasannya itu guru di sekolah dan orang bau tanah di rumah perlu mengajarkan bagaimana cara mencar ilmu yang efektif dan efisien serta tidak membosankan.
Ketika siswa diminta untuk belajar, itu berarti bahwa mereka tidak harus selalu membaca buku potongan per potongan dan mengulang-ulangnya lagi. Itu tentu cara mencar ilmu yang bagi beberapa anak sangat membosankan. Nah, bagaimanakah cara-cara lain untuk mencar ilmu selain dengan membaca buku? Berikut ialah cara-cara lain atau teknik mencar ilmu lain yang sanggup diajarkan kepada siswa atau anak anda:
Itulah beberapa teknik mencar ilmu yang lain selain membaca buku yang mungkin sanggup sangat membosankan bagi sebagian siswa atau anak. Mempelajari bermacam-macam teknik mencar ilmu sangatlah bagus. Oh ya, yang diberikan di atas hanyalah sebagian teknik belajar. Masih banyak teknik-teknik mencar ilmu yang lain yang sanggup dipakai siswa atau anak anda untuk belajar. bahkan setiap teknik sanggup sangat spesifik untuk tujuan mencar ilmu tertentu. Selamat mencoba, semoga siswa atau anak anda tidak lagi merasa bosan untuk belajar.
Game dan Gaya Belajar
Belajarnya Anak Visual
Menjaga Motivasi Belajar
Memotivasi Siswa Belajar
Sumber http://novehasanah.blogspot.com/
Belajar, ketika ini memang merupakan acara yang sanggup jadi tidak lebih menarik dibanding menonton televisi, bermain game, atau nongkrong bersama teman sebaya bagi bawah umur dan pelajar kita. Oleh alasannya itu guru di sekolah dan orang bau tanah di rumah perlu mengajarkan bagaimana cara mencar ilmu yang efektif dan efisien serta tidak membosankan.
mengapa siswa atau anak anda merasa bosan? |
Ketika siswa diminta untuk belajar, itu berarti bahwa mereka tidak harus selalu membaca buku potongan per potongan dan mengulang-ulangnya lagi. Itu tentu cara mencar ilmu yang bagi beberapa anak sangat membosankan. Nah, bagaimanakah cara-cara lain untuk mencar ilmu selain dengan membaca buku? Berikut ialah cara-cara lain atau teknik mencar ilmu lain yang sanggup diajarkan kepada siswa atau anak anda:
Flashcard
Buatlah potongan-potongan kertas. Ukurannya sekitar 6 x 8 cm, atau sanggup juga potongan yang lebih kecil atau lebih besar. Flashcard sangat cocok dipakai untuk mengingat definisi istilah, menghafal sesuatu, hingga mengingat kosa kata dalam bahasa asing, dan sejenisnya. Caranya menciptakan flashcard untuk menghafal kosakata dalam bahasa Inggris misalnya, tuliskan kata dalam bahasa Indonesia pada salah satu permukaan potongan kertas dan terjemahan kata tersebut dalam bahasa Inggris di sebaliknya. Buatlah beberapa puluh lembar. Cobalah membaca dan mengingat-ingat kedua kata (bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) pada masing-masing kartu. Lakukan secara berulang-ulang. Gunakan kertas berwarna-warni, atau jikalau perlu sanggup dilengkapi dengan gambar-gambar yang sesuai. Misalnya lagi kita sanggup menciptakan flashcard untuk menghafal definisi, tuliskan kata di satu sisi dan definisi kata tersebut di sisi lain kartu. Buat beberapa lembar, contohnya meliputi satu potongan bahasan pelajaran. Bacalah berulang-ulang. Flashcard sangat cocok untuk bahan hafalan.Mengakategorikan, Memolakan, dan Menghubungkan
Buatlah potongan-potongan kertas ibarat akan menciptakan flashcard di atas. Tuliskan kata-kata kunci pada suatu topik pembelajaran yang penting. Tempelkan kartu-kartu tersebut pada dinding dengan memakai selotip atau sanggup juga memakai paku pada sebuah board khusus. Mintalah anak atau siswa menjelaskan masing-masing kata kunci dan menciptakan korelasi setiap istilah satu sama lain, mengkategorikannya berdasarkan di potongan mana kata kunci tersebut dibahas, menciptakan pola-pola tertentu sehingga pemahaman akan kata-kata kunci tersebut menciptakan pemahaman menyeluruh akan isi topik pembelajaran. Lakukan ini sekali saja, tetapi setiap kesulitan ditemui ketika menghubungkan, mengkategorikan, atau memolakan dan menjelaskan, siswa sanggup membuka bukunya untuk membantu proses tersebut.Gambar-Gambar dan Peta Pikiran
Sekali lagi mencar ilmu itu tidak melulu membaca buku. Jika anak atau siswa memiliki kecendrungan suka menggambar atau mencoret-coret bukunya, ada kemungkinan ia termasuk pebelajar dengan gaya visual. Gunakan kegemaran dan gaya belajarnya ini dengan mengajarnya cara menciptakan peta pikiran dengan dilengkapi gambar-gambar. Ketika siswa harus mempelajari suatu topik tertentu, minatalah mereka mewakilkan setiap pemahaman mereka akan sesuatu dari bahan atau isi topik semisal istilah atau korelasi antar konsep dengan gambar-gambar, garis, dan kata-kata. Tuliskan semuanya di selembar kertas HVS. Gunakan kertas HVS berwarna sesekali dan bukan HVS putih melulu. Ajari juga mereka supaya memakai bermacam-macam pulpen atau spidol kecil dengan warna-warna yang mereka suka.Peta Konsep
Uppss.. ketika siswa diajari menciptakan peta konsep, janganlah selalu berpikiran bahwa peta konsep itu harus selalu berbentuk hirarki yang kaku sebagaimana dituliskan di buku-buku pelajaran pada awal potongan buku. Peta konsep yang dibentuk siswa atau anak sanggup sangat fleksibel. Biarkan saja mereka menuliskan konsep-konsep yang berdasarkan mereka menarik lebih dahulu. Lalu kemudian barulah konsep-konsep pada peta itu dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana konsep-konsep penting lainnya. Mulailah dari yang mereka anggap menarik. Mintalah mereka menjelaskan dan menciptakan korelasi setiap konsep yang mereka tuliskan ke dalam peta yang dibuat.Mnemonik
Mnemonik ialah abreviasi dari kata-kata atau urutan-urutan tertentu sehingga siswa lebih gampang menghafal. Memang mnemonik hanya untuk hafalan, tetapi bekerjsama sanggup dikembangkan ke tingkat berpikir dan pemahaman yang lebih tinggi. Sebaiknya siswa menciptakan mnemoniknya sendiri. Selain berupa abreviasi sanggup pula berupa kode-kode tertentu. Jangan berhenti hingga hafalan saja, tetapi siswa sebaiknya juga sanggup menjelaskan mengapa demikian.Bicara Sendiri
Jika siswa suka bicara, ajarkan mereka mencar ilmu dengan bicara sendiri. Ini ibarat seakan-akan mereka sedang menjelaskan suatu hal kepada orang lain (imajinatif). Siswa sanggup mencar ilmu sendiri dengan menceramahi seseorang (yang tidak ada) perihal apa yang sedang mereka pelajari.Itulah beberapa teknik mencar ilmu yang lain selain membaca buku yang mungkin sanggup sangat membosankan bagi sebagian siswa atau anak. Mempelajari bermacam-macam teknik mencar ilmu sangatlah bagus. Oh ya, yang diberikan di atas hanyalah sebagian teknik belajar. Masih banyak teknik-teknik mencar ilmu yang lain yang sanggup dipakai siswa atau anak anda untuk belajar. bahkan setiap teknik sanggup sangat spesifik untuk tujuan mencar ilmu tertentu. Selamat mencoba, semoga siswa atau anak anda tidak lagi merasa bosan untuk belajar.
Game dan Gaya Belajar
Belajarnya Anak Visual
Menjaga Motivasi Belajar
Memotivasi Siswa Belajar
Sumber http://novehasanah.blogspot.com/
Posting Komentar untuk "Agar Anak Tak Bosan Belajar"