Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif (Seri Psikologi Pendidikan)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Anak
Jean Piaget yaitu seorang pakar psikologi dari Swiss yang mengajukan teori perkembangan kognitif yang sampai dikala ini sangat kuat dalam psikologi pendidikan. Teorinya banyak kuat pada bagimana kita sanggup memahami seorang anak berkembang aspek kognitifnya. Mengetahui bagaimana perkembangan kognitif pada anak selanjutnya sanggup membuat kita (guru) menawarkan kesempatan kepada mereka untuk berguru lebih baik.
4 faktor yang menghipnotis perkembangan kognitif |
Perkembangan kognitif sebagaimana mungkin telah Bapak dan Ibu Guru ketahui lebih dari sekedar penambahan fakta-fakta dan info gres (pengetahuan) pada sistem penyimpanan info (sistem memori) pada otak manusia. Menurut Piaget, proses berpikir pada seseorang berkembang secara drastis, meskipun secara perlahan-lahan, dari dikala dilahirkan sampai dewasa. Sepanjang kehidupannya, seorang insan akan secara konstan berusaha memahami bagaimana dunia yang ada di sekitarnya.
Piaget dalam teori perkembangan kognitifnya mengidentifikasi 4 faktor yang sangat berpengaruh, yaitu: (1) kematangan biologis; (2) kegiatan fisik; (3) pengalaman-pengalaman sosial; dan (4) penyeimbangan (ekuilibrasi). Kesemua faktor ini saling berinteraksi dan menghipnotis perkembangan kognitif dengan mengubah proses-proses berpikir.
Kematangan biologis yaitu salah satu faktor yang terpenting dalam perkembangan kognitif. Kematangan sangat menghipnotis bagaimana seseorang memahami dunia di sekitarnya. Proses pematangan biologis ini dikendalikan oleh gen. Setiap gen akan memperlihatkan aksinya secara perlahan-lahan dan tampak sebagai sesuatu yang telah terprogram secara genetis. Ini diwarisi dari orang bau tanah anak yang bersangkutan. Apa yang dilakukan oleh guru dan orang bau tanah memiliki hanya sedikit dampak pada aspek pematangan biologis ini. Hal yang sanggup dilakukan untuk membantu proses pematangan biologis berjalan sebagaimana seharusnya yaitu dengan menawarkan nutrisi yang cukup sehingga bawah umur sanggup tumbuh dengan sehat dan selanjutnya perkembangan kognitif dari faktor pematangan biologis ini juga akan berlangsung dengan normal.
Aktivitas fisik yaitu faktor berikutnya. Aktivitas fisik kuat penting pada perkembangan kognitif anak-anak. Ketika bawah umur melaksanakan bermacam-macam gerakan fisik dan beraktivitas secara bervariasi, secara tidak eksklusif mereka akan meningkatkan koordinasi tubuhnya. Saat itu pula mereka akan berguru memahami dan menemukan prinsip-prinsip keseimbangan. Hal ini dilakukan dengan bereksperimen (secara sederhana tentunya) sambil mereka bermain-main dengan kegiatan fisiknya tersebut. Ketika bawah umur melaksanakan kegiatan fisik dan sekaligus berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, mereka akan bereksplorasi, mereka akan mengujicoba, mereka akan mengamati, dan selanjutnya akan mengorganisasikan info yang mereka peroleh itu. Hal ini akan membuat proses-proses berpikir mereka berjalan. Perkembangan kognitif, dengan demikian berdasarkan Piaget juga sangat dipengaruhi oleh faktor kegiatan fisik badan ini.
Kemudian, ketika seseorang berinteraksi dengan orang-orang yang berada di lingkungan sekitarnya, berdasarkan Piaget, kemampuan kognitif orang itu akan meningkat bersamaan dengan terjadinya transmisi sosial, atau secara lebih gamblang sanggup disebut sebagai “belajar dari orang lain”. Tanpa adanya transmisi sosial, maka setiap orang harus menemukan kembali atau membuat kembali semua pengetahuan. Dan ini tentu sangat tidak efektif. Oleh alasannya yaitu itu peranan faktor pengalaman-pengalaman sosial dikala berinteraksi dengan orang-orang lain sangat penting bagi perkembangan kognitif. Kita berguru dengan banyak dan cepat dari pengetahuan yang disediakan oleh budaya dan masyarakat kita. Setiap orang dalam suatu komunitas sanggup saling berguru satu sama lain berdasarkan tingkat perkembangan kognitifnya. Demikian kata Piaget.
Faktor keempat berdasarkan Piaget yang sangat kuat pada perkembangan kognitif disebut sebagai ekuilibrasi (penyeimbangan). Penyeimbangan terjadi ketika seseorang secara terus-menerus harus memproses info gres yang didapatnya kemudian mengeceknya dengan info atau pengetahuan yang telah dimilikinya sebelumnya. Ketika suatu info gres berbeda dengan info lama, maka orang tersebut harus menyeimbangkannya untuk memilih manakah info yang sempurna Dengan demikian struktur pengetahuan (kognitif) seseorang terus-menerus sanggup diubah dan diadaptasi dengan info gres yang diperolehnya.
Perkembangan Bahasa Anak
Perkembangan Otak Anak
Otak dan Pembelajaran Sumber http://novehasanah.blogspot.com/
Posting Komentar untuk "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif (Seri Psikologi Pendidikan)"