Apa Yang Terjadi Pada Anak Kreatif Yang Berada Di Tangan Guru Yang Salah?
Apa yang Terjadi pada Anak Kreatif yang Berada Di Tangan Guru yang Salah?
Tidak semua anak terlahir dengan talenta kreatif. Hanya sebagian kecil dari belum dewasa mempunyai ini. Mereka akan tumbuh dan bermetamorfosis anak yang luar biasa saat mereka berada di tangan yang tepat. Mereka akan menjadi orang yang luar biasa sukses sesuai dengan bidang mereka masing-masing. Tentu saja mereka mempunyai talenta dan kreatif di bidang khusus saja ibarat seni lukis, seni tari, seni peran, fisika, biologi, pemerhati sosial yang hebat, dan sebagainya. Ada ciri khas mengenai belum dewasa kreatif berbakat ini contohnya mereka akan tampak begitu terobsesi dengan bidang khusus tersebut dan berani menanggung resiko demi menyebarkan dan menyalurkannya. Mereka bisa mengorbankan hal-hal atau bidang lainnya. Jika talenta dan kreativitas mereka tidak tersalurkan di sekolah, maka mereka cenderung menjadi tidak puas dengan keadaan lalu melaksanakan perilaku-perilaku destruktif (bersifat merusak). Tetapi kalau mereka sanggup disalurkan dengan baik maka mereka akan menjadi berprestasi anggun di bidang tersebut. Selain itu belum dewasa dengan talenta dan sifat kreatif yang khas ini biasanya bahagia bekerja sendiri dan sangat percaya diri.
anak kreatif dan berbakat yang berada di tangan guru yang salah |
Susahnya, kalau kondisi dan situasi sekolah atau kelas tidak menyajikan ruang gerak yang cukup bagi belum dewasa ini untuk menyebarkan dan menyalurkan talenta serta kreativitasnya, maka masalah-masalah selain kenakalan (anggapan guru) juga akan bermunculan contohnya terjadi rendahnya prestasi padahal mereka bisa mencapai yang lebih atau dengan kata lain prestasi mereka lebih jauh rendah dibanding potensinya (underachiever). Juga bila sudah fatal, mereka sanggup menjadi putus sekolah (drop out).
Fakta Bahwa Anak Berbakat dan Kraetif Berpotensi Putus Sekolah
Penelitian mengatakan bahwa banyak belum dewasa berbakat dan kreatif menjadi drop out (putus sekolah). pola dan cara yang populer contohnya Thomas Alva Edison yang alasannya yakni ketertarikannya dalam bidang IPA menciptakannya dianggap sahabat-sahabat dan guru (lingkungannya) sebagai anak yang tidak waras. Thomas Alva Edison bahkan menjadi drop out, padahal sehabis dan sudah ia bisa tegak bangun dengan keyakinannya, aneka macam inovasi berhasil didapatkannya ibarat invensinya yang fenomenal sehubungan bola lampu (lampu pijar). Anak-anak berbakat dan kreatif memerlukan kejelian guru untuk melihat minat serta talenta yang dimiliki, menyalurkannya untuk menyajikan daerah mengekspresikan diri dan menghargai segala bentuk kreativitas yang dilakukannya. Ini akan membuat anak merasa aman. Lingkungan sekolah yang penuh dengan bully (perundungan) juga seringkali menjadikan belum dewasa berbakat dan kreatif justru menjadi putus sekolah.Jika Anak Berbakat dan Kreatif Memperoleh Hasil Belajar Lebih Rendah dari Potensinya
Sangat mungkin kita mendapati belum dewasa berbakat dan kreatif menjadi underachiever (rendah hasil mencar ilmu dibanding potensi yang dimiliki) di sekolah-sekolah alasannya yakni kurang tepatnya perlakuan guru, atau pemanfaatan metode mengajar yang tidak cocok dengan mereka. Anak-anak berbabat dan kreatif yakni belum dewasa berkebutuhan khusus dan memerlukan penyaluran keistimewaan (kekhususan) ini. Penangan yang salah selanjutnya akan mengarah pada putus sekolah ibarat disebutkan di atas. Penyebab rendahnya hasil mencar ilmu dibandingkan potensi yang dimiliki mereka ini diakibatkan menurunnya motivasi belajar, perubahan sikap dan sikap alasannya yakni lingkungan di sekolah tidak mendukung mereka untuk berkembang.Demikian uraian mengenai apa yang sanggup terjadi pada belum dewasa kreatif dan berbakat kalau mereka berada di tangan guru yang salah, atau lingkungan sekolah yang kurang mendukung perkembangan mereka.
Baca juga:
Prinsip Belajar Sambil Bermain di Taman Kanak-kanak Paud
Metode-Metode dalam Psikologi Pendidikan Sumber http://novehasanah.blogspot.com/
Posting Komentar untuk "Apa Yang Terjadi Pada Anak Kreatif Yang Berada Di Tangan Guru Yang Salah?"