Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Kekuasaan, Jenis-Jenis, & Kekuasaan Berdasarkan Para Ahli

Belajar ilmu politik, kerap beberapa orang mengalami kepusingan dengan sejumlah istilah yang tidak sama. Istilah demikian seringkali ditemukan seperti, tirani, monarki, aristokrasi, oligarki, mobokrasi, demokrasi, konfederasi, federasi, parlementer, presidensial dan kesatuan.

Hal ini menjadikan suatu pertanyaan. Bagaimanakah kita harus mengkategorikan masing-masing dari istilah demikian?. Apa bedanya monarki dan parlementer? Sama atau bedakah pengertian antara tirani dengan monarki? dalam konteks apa kita berbicara terkait presidensil atau oligarki?. 

Hal demikian ialah awal proses belajar, tidakboleh kita suruh, melainkan harus terus maju dengan membaca. Berbicara terkait, tirani, oligarki, monarki, mobokrasi, demokrasi sanggup diartikan kita sedang berbicara terkena jenis kekuasaan. Jika kita sedang berbicara pada federasi, konfederasi, kesatuan, maka alur pembicaraan kita terkena bentuk Negara. 

Sebaliknya, bila kita mengulas terkena presidensial dan parlementer, maka sanggup dikatakan kita sedang berbicara soal bentuk pemerintahan. 

Jika kita ingin berbicara terkena jenis kekuasan, maka sanggup dikatakan kita sedang berbicara terkena apakah kekuasaan itu dipegang oleh satu tangan (mono), beberapa tangan atau orang (few), ataukah banyak tangan atau orang (many). 

Namun sebelum berbicara panjang lebar terkena jenis-jenis kekuasaan atau pengertian kekuasaan berdasarkan para ahli. Mari pertama-tama kita melihat pengertian atau definisi kekuasaan itu. 

Pengertian Kekuasaan: Apa itu? 

Pengertian Kekuasaan - Kekuasaan ialah kemampuan seseorang atau sekelompok orang dalam menghipnotis pihak lain supaya mereka sanggup menuruti harapan atau maksud si pemdiberi pengaruh. Dalam hal ini, pihak pemdiberi efek sanggup berwujud, berupa mono, few, atau many. 

Sedangkan berbicara terkena masalah bentuk Negara, maka sanggup disebutkan bahwa kita sedang membicarakan bagaimana sifat atau hubungan antara kekuasan sentra dikala diperhadapkan dengan daerah. 

Hubungan demikian sanggup disebut sebagai suatu hubungan vertikal. melaluiataubersamaini kata lain, sanggup diasumsikan bahwa hal demikian berada di atas kawasan yang mana keberadaan sentra di 'atas' tersebut tidak sama tingkatannya baik di Negara konfederasi, kesatuan dan federasi. 

Olehnya itu, berbicara terkait bentuk-bentuk pemerintahan, maka sanggup diartikan kita berbicara terkait kekuassan dalam arti horizontal antara lembaga-lembaga Negara, khususnya seputar hubungan antara legislative, dengan eksekutif. 

Dalam akidah trias politikan, legistlatif dan administrator itu ialah suatu titik kesimbangan alias setara. Dimana legistlatif tidak lebih berkuasa dengan eksekutif, sebaliknya administrator tidak lebih berkuasa dengan legistlatif. Maksudnya legistlatif dan administrator tidak lebih berkuasa atau tidak lebih tinggi posisinya ketimbang yang lain. 

Dalam hubungan horizontal tersebut, maka akan menemui titik terperinci pembicaraan terkena parlementer, presidensial dan juga adonan keduanya (hybrid). 

Pengertian Kekuasaan Menurut Para Ahli

1. Pengertian Kekuasaan Menurut Max Weber
Dalam kekuasaan ini, memakai teori kekuasaan Max Weber dan teori fungsional struktural talcoot parsons. weber mendefinisikan kekuasaan sebagai kemungkinan bagi seseorang untuk memaksakan orang-orang lain berperilaku sesuai dengan kehendaknya

2. Pengertian Kekuasaan Menurut Miriam Budiardjo
Pengertian kekuasaan berdasarkan miriam budiardjo ialah kemampuan seseorang atau sekelompok insan untuk menghipnotis tingkah lakunya seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa, sehingga tingkah laris itu menjadi sesuai dengan harapan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu (Miriam Budiardjo).

3. Pengertian Kekuasaan Menurut R.M. MacIver
Pengertian kekuasaan ialah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laris orang lain, baik secara pribadi dengan memdiberi perintah, maupun secara tidak pribadi dengan memper- gunakan segala alat dan cara yang tersedia (R.M. MacIver). 

Jenis-Jenis Kekuasaan 

1. Monarki dan Tirani
Secara etimologi, monarki berasal dari kata 'monarch' yang berarti raja, yaitu jenis kekuasaan politik di mana saja atau ratu sebagai pemegang kekuasaan mayoritas Negara (kerajaan). 

Pendukung monarki biasanya mengajukan pendapat bahwa jenis kekuasaan dipegang oleh satu tangna yang lebih efektif dalam membuat stabiltias atau consensus, dalam proses pembuatan kebijakan. 

Perbebatan yang bertele-tele, pendapat yang bermacam-macam atau persaingan antarkelompok dikurangi sebab spesialuntuk terdapat satu kekuasaan dominan. 

Negara yang sanggup menerapkan jenis kekuassaan monarki, yang hingga dikala ini menerapkan jenis kekuasaan monarki diantaranya Negara-Negara ibarat Inggris, Belanda, Swedia, Luxemburg, Norwegia, Denmark, Muangthai, Belgia, Jepang dan Spanyol. 

Itulah contoh-contoh Negara yang menerapkan jenis kekuasaan monarki yang menjadi instrumen pemersatu yang cukup efektif. 

Maksud dari hal tersebut, contohnya sebagai symbol persatuan antara banyak sekali kelompok yang ada di masyarakat. Kita perhatikan Negara yang modern dan maju contohnya Inggris dan Jepang juga maisng menerapkan system demokrasi. 

Namun di Negara-Negara ini, penguasa monarki harus menyebarkan kekuasaan dengan pihak lain, khususnya parlemen. Proses banyak sekali kekuasaan itu di teguhkan melalui konstitusi (undang-undang dasar). 

Oleh sebab itu, monarki di masa Negara-Negara moden intinya tidak spesialuntuk bersifat simbolik (sekadar kepala Negara) dibandingkan dengan penentuan praktik pemerintahan sehari-hari contohnya di Inggris.

Di Negara monarki yang sudah disebutka ndi atas, pihak yang relative lebih berkuasa dalam memilih jalannya pemerintahan ialah tubuh legislatif (legistlatif) dengan perdana menteri sebagai kepala pemerintahannya. 

Jenis monarki lainnya yang sekarang masih ada ialah Arab Saudi. Negara ini suatu kerajaan dan raja yang mana sekaligus kepala Negara dan pemerintahannya bahkan mempunyai tugas besar dalam kuasa yudikatif. 

Kekuasaan raja dalam hal ini tidak dibatasi secara konstitusional, tidak ada partai politik dan juga oposisi di sana. Pola kekuasaan yang ada di Arab Saudi juga dikenal dengan sebutan sebagai Dinasi (Dinasti al-Arab), yang mana dalam hal pewaris raja ialah keturunannya. 

Bentuk pemerintahan yang jelek di dalam satu tangan ialah tirani. Tiran-tiran kejam yang pernah muncul dalam sejarah politik dunia ibarat Kaisar Nero, Caligula, Hitler, Stalin, atuapun Pol Pot di Kamboja. 

Walaupun Hitler atau Stalin memerintah di masa modern, akan tetapi jenis kekuasaan yang mereka jalankan pada hakikatnnya terserius pada satu tangan dan juga sama sekali tidak mau membagi kekuasaan dengan pihak lainnya. 

Tidak spesialuntuk itu, mereka juga biasanya mempunyai sifat brutal baik terhadap rakyat sendiri mapun juga sebagai lawan politik. 

2. Aristokrasi dan Oligarki 
Dalam jenis kekuassaan monarki, raja atau ratu pada umumnya bergantung pada sumbangan yang didiberikan para penasihat dan birokrat. Jika kekuasaan lebih banyak ditentunkan oleh orang-orang ini (penasihat dan birokrat) maka jenis kekuasaan tidak lagi berada pada satu orang (mono) melainkan beberapa (few). 

Aristokrasi sendiri ialah pemerintahan oleh sekelompok elit (few) dalam masyarakat, di mana mereka mempunyai status social, kekayaan, dan juga kekuasaan politik yang besar. 

Ketiga hal demikian dinikmati secara bebuyutan (diwariskan), menurun dari orang bau tanah kepada anak. Jenis kekuasana aristokrasi demikian disebut juga sebagai jenis kekuasaan kaum aristokrat (aristokrasi). 

Pada umumnya, terdapat kelas aristocrat yang mayoritas secara politik, maka di sana terdapat juga monarki. 

Di Indonesia pada masa awal kemerdekaannya dikatkana sebagai suatu jalan secara aristokrasi. Terdapat beberapa tokoh contohnya Sjahrir, Tan malaka, Soekarno, Sultan Abdul Hamid, Sultan Hamengkubowono, Iwa Kusuma Sumantri, dan Kasman Singodimedjo yang mana ialah pimpinan nasional jawa yang mempunyai latar belakang sebagai aristokrat.

3. Demokrasi dan Mobokrasi
Jenis kekuasaan dipegang oleh seluruh rakyat, bukan oleh suatu yang dikatakan mono atau few, melainkan jenis kekuasaan yang disebut sebagai demokrasi.  Dalam sejarah politik, jenis kekuasaan demokrasi dikenal terdiri dari dua kategori. 

Yang mana dalam kategori pertama ialah kategori demokrasi pribadi (Direct democracy) dan demokrasi perwakilan (Representative democracy). 

Demokrasi pribadi sanggup diartikan sebagai rakyat yang sanggup memerintah dirinya secara pribadi tanpa adanya suatu perantara. Salah satu dari pendukung demokrasi pribadi adalah Jean Jacques Rousseau. Hal ini dimana Rousseau mengemukan terdapat empat kondisi yang memungkinkan untuk pelaksanaan demokrasi langsung. 

Adapun berdasarkan Rousseau tetang pelaksanaan demokrasi tersebut ialah sebagai diberikut: 
  • Jumlah masyarakat Negara harus kecil 
  • Pemilihan dan kemakmuran harus dibagi secara merata (hamper merata) 
  • Masyarakat harus sejenis (sama) secara budaya. 
  • Terpenuhi di dalam masyarakat kecicl yang bermata pencaharian pertanian. 
4. Timokrasi 
Menurut Stanley Rosen, bahwa pengertian timokrasi ialah jenis kekuasaan yang pernah disebutkan oleh Socrates, seorang filsuf Yunani. Pengertian timokrasi dirujuk Socrates dalam menggambarkan suatu resim pemerintahan Negara-kota Sparta. 

Konsep demikian mengacup pada 'tomcratic man,' yakni maksud dalam hal demikian yang gandrung akan kemenangan dan juga kehormatan. 

Timokrasi juga terletak pada posisi tengah antara aristokrasi dan juga oligarki. Selain itu juga disebutkan bahwa timokrasi ialah aristokrasi yang mengalami kemerosotan ke arah jenis kekuasaan oligarki. 

5. Oldokrasi 
Tidak jauh bedah dengan pengertian mobokrasi. Olokgrasi ialah siatusi Negara dalam anarki massa. Pemerintahan demikian tidak legal dan konstitusional. Akan tetapi, sebab terdapat kelompok-kelompok massa yang disebut mempunyai senjata atau massa yang besar, maka mereka memerintah memanfaatkan rasa takut. 

6. Plutokrasi 
Plutokrasi ialah jenis kekuasaan di mana Negara disetir oleh orang-orang kaya. Plutokrasi demikian ibarat dengan oligarki. Akan tetpai, plutokrasi sanggup terjadi bila kalau tercipta suatu kondisi ekstrem ketimpangan antara yang kaya dan juga yang miskin di dalam suatu Negara. 

Plutokrat (penguasa dalam plutokrasi) tidak spesialuntuk menguasai sumber dari ekonomi dan juga politik, akan tetapi juga sumber militer (pasukan, senjata, teknologi). 

Sedangkan dalam kondisi misalnya, plutocrat pada umumnya secara de facto lebih berkuasa dibandingkan dengan pemerintah resmi.

7. Kleptokrasi 
Pengertian Kleptokrasi ialah jenis kekuasaan di mana pejabat publik memakai kekuasaannya di publik. Hal ini dilakukan dengan tujuan mencuri kekayaan negara atau disebut korupsi otomatis.

Kleptokrasi demikian juga disebut sebagai korupsi yang dilakukan oleh pegawanegeri atau pejabat tingkat tinggi bahkan dilakukan secara sistematis dengan diuntungkan dari posisinya dengan cara mengalirkan dana publik ke dalam kantong-kantong pribadinya.



Demikian isu terkena Pengertian Kekuasaan, Jenis-Jenis, & Kekuasaan Menurut Para Ahli. Semoga isu ini sanggup bermanfaa bagi kita tiruana khususnya bagi pemangku kebijakan di negeri ini untuk membuat kepemimpinan yang mensejahterakan rakyat. Sekian dan Terima Kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.

Posting Komentar untuk "Pengertian Kekuasaan, Jenis-Jenis, & Kekuasaan Berdasarkan Para Ahli"