Contoh Cerpen Bawang Merah Dan Bawang Putih
Contoh Cerpen Bawang Merah dan Bawang Putih - Rindu akan kisah bawang merah dan bawang putih? Yuk baca kisah berikut ini.
Bawang Merah dan Bawang Putih
Di sebuah desa nan indah di bawah kaki bukit, hiduplah seorang perempuan bagus dan baik. Dia yakni Bawang Putih. Namun, nasib Bawang Putih tidaklah secantik wajah dan sebaik budinya. Dia tinggal bersama ibu dan saudara tirinya yang berjulukan Bawang Merah. Setelah ayahnya meninggal dunia, ibu dan saudara tirinya mengakibatkan Bawang Putih sebagai pembantu untuk mengurusi semua pekerjaan rumah.
“Bawang Putih, bersihkan semua ruangan ini, jangan hingga ada kotoran yang tertinggal sedikitpun,” perintah ibunya.
“Baiklah bu, tetapi apakah pekerjaan ini akan lebih cepat diselesaikan kalau Bawang Merah ikut membantu,”
“Enak saja, saya tidak sudi mengerjakan pekerjaan tersebut, kamu kerjakan saja sendiri. Aku dan ibu akan pergi untuk jalan – jalan ke pasar,” jawab Bawang Merah sambil mendorong tubuh Bawang Putih hingga terjatuh.
Hari demi hari Bawang Putih menjalani nasib ibarat itu. Dia terus melaksanakan pekerjaan rumah ibarat memasak, mencuci, menyapu, dan masih banyak lagi pekerjaan rumah yang harus beliau selesaikan sendiri. Namun, semua itu dilakukan dengan ikhlas. Karena beliau menyadari bahwa sesudah kepergiaan ayahnya, satu – satunya keluarga yang ia miliki yakni ibu dan saudara tirinya itu.
Pada suatu hari, Bawang Putih diperintah oleh ibunya untuk mencuci baju di sungai. Ia pun melaksanakan apa yang diperintahkan oleh ibunya. Dia membawa semua pakaian kotor ke sungai. Ketika beliau tengah mencuci, selendang milik ibunya hanyut terbawa fatwa sungai. Bawang putih pun panik dan berusaha untuk mengejar selendang itu, tetapi ia gagal mendapatkannya, kemudian beliau memutuskan untuk pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, Bawang Putih menyampaikan kejadian tersebut kepada ibu tirinya.
“Apaaa kamu menghilangkan selendang kesayanganku?,” Teriak ibu tirinya dengan sangat kesal.
“Aku sudah berusaha untuk mendapatkannya kembali, tetapi sungai itu terlalu deras,” jawab Bawang Putih.
Ibu tirinya tidak mendapatkan alasan Bawang Putih, kemudian beliau pun mengusir bawang putih dari rumahnya.
“Pergi kamu dan cari hingga dapat, jangan pulang sebelum selendang itu ditemukan,”
Bawang Putih pun mencari selendang itu. Dia terus menelusuri sungai itu hingga sangat jauh dan keluar dari desanya. Ketika hari sudah mulai gelap Bawang Putih menemukan sebuah pondokan bau tanah di pinggir sungai, kemudian ia mendekati pondok itu. Bawang Putih mengetuk pintu pondok yang reyot itu dan keluarlah seorang nenek bau tanah yang sangat renta dengan selendang milik ibunya terlihat di badannya.
“Permisi nek, saya sedang mencari selendang ibuku yang hanyut, tampaknya selendang itu telah kamu temukan, bolehkah saya memintanya kembali semoga saya diperbolehkan pulang oleh ibuku,” iba Bawang Putih.
Nenek bau tanah itu merasa kasihan dengan kisah Bawang Putih, beliau pun mau mengembalikan selendangnya kembali, tetapi dengan satu syarat beliau harus menginap di rumah ini. Karena hari sudah mulai gelap, beliau menyetujui untuk menginap di pondokan tersebut.
Pada awalnya ia berencana untuk menginap selama satu hari, tetapi dikala Bawang Putih meihat keadaan nenk bau tanah itu, beliau merasa iba. Bawang putih pun memutuskan untuk tinggal lebih usang lagi. Selama ia tingga di pondokan itu, Bawang Putih sangat rajin. Dia membantu semua pekerjaan nenek bau tanah itu. Setelah satu ahad beliau tinggal bersama nenek, Bawang Putih meminta izin untuk segera pulang dan meminta selendangnya kembali. Nenek bau tanah itu pun mengizinknnya, tetapi sebelum beliau pulang, ia meminta Bawang Putih untuk membawa satu dari labu yang beliau miliki. Pada awalnya ia menolak, tetapi alasannya yakni dipaksa, Bawang Putih pun mengambil satu buah labu yang ukurannya lebih kecil. Dia menentukan labu yang kecil untuk dirinya alasannya yakni beliau berpikir labu yang besar itu untuk keperluan nenek.
Setelah mendapatkan selendang dan labu, Bawang Putih kembali ke rumah. Betapa terkejutnya ibu dan saudara tirinya itu melihat kedatangan Bawang Putih. Ia pun memberi selendang itu kepada ibunya dan pergi ke dapur untuk membelah labu miliknya. Ketika labu itu dibelah, Bawang Putih terkejut bukan kepalang alasannya yakni isi labu tersebut yakni emas dan berlian. Melihat kejadiaan itu ibu dan saudara tirinya pun ikut terejut. Mereka kemudian bertanya kepada Bawang Putih dimana ia mendapatkan labu itu.
Setelah mendengar kisah dari Bawang Putih, ibu tirinya menyuruh Bawang Merah untuk melaksanakan hal yang sama, yaitu dengan menghanyutkan selendang di sungai, kemudian menginap di pondokan nenek bau tanah itu. Namun, selama menginap Bawang Merah tidak membantu nenek itu, beliau hanya menyusahkan sang nenek. Ketika Bawang Merah ingin pulang, beliau juga meminta kepada nenek itu untuk diberikan sebuah labu. Nenek bau tanah itu pun menurutinya dan menunjukkan dua buah labu untuk dipilih oleh Bawang Merah.
Bawang Merah berpikir bahwa kalau Bawang Putih mendapatkan emas dengan menentukan labu yang kecil, maka beliau sanggup mendapatkan emas yang lebih banyak dengan labu yang lebih besar. Setelah hingga di rumah, ia menunjukkan labu itu kepada ibunya, kemudian mereka segera membuka labu itu. Dan ternyata isi labu tersebut bukan ibarat yang mereka harapkan, labu itu penuh dengan ular dan serangga beracun. Sontak saja ular dan serangga itu menyerang mereka. Ibu tiri dan Bwang Merah pun tidak mendapatkan emas atau permata, tetapi alasannya yakni Bawang Putih sangat baik, ia mau membagi hartanya. Setelah kejadian itu, Bawang Putih tidak lagi hidup menderita.
Posting Komentar untuk "Contoh Cerpen Bawang Merah Dan Bawang Putih"