Apa Saja Karakteristik Guru Efektif?
Hujan rintik-rintik di luar sana masih saja berderai menimpa atap. Suaranya meneduhkan suasana. Sembari menyeruput segelas teh hangat saya mengenang kembali masa-masa di sekolah dulu. Saya rasa karir yang kini saya tempuh sebagai guru telah ditentukan ketika saya banyak bertemu guru-guru yang baik dan inspiratif. Mengenang kembali masa-masa di SD, Sekolah Menengah Pertama sampai Sekolah Menengan Atas membawa saya pada kesimpulan singkat bahwa mereka, guru-guru ahli itu telah mengajar secara efektif di kelas. Saya mengingat-ingat apa saja karakteristik yang mereka miliki sehingga menimbulkan mereka sebagai para pendidik yang efektif di kelas pada mata pelajaran yang mereka ampu. Barangkali saja hal tersebut akan menumbuhkan huruf yang demikian pula pada diri saya.
Memiliki Kemampuan Pedagogik
Modifikasi Teknik Mengajar Melalui Refleksi Secara Kontinyu
Sumber http://novehasanah.blogspot.com/
Memiliki Kemampuan Pedagogik
Saat saya kuliah di fakultas keguruan dan ilmu kependidikan saya sadar bahwa saya sedang disuguhkan bermacam-macam mata kuliah yang akan menyiapkan saya untuk menjadi guru dengan kemampuan pedagogik yang baik. Dan, ternyata kemampuan pedagogik inilah yang menciptakan (sebut saja) Pak Dani menjadi begitu efektif mengendalikan bermacam-macam acara pembelajaran di kelas. Masa-masa di Sekolah Menengan Atas yaitu masa yang penuh gejolak emosi pada setiap siswanya. Saya rasa tidak gampang mengendalikan siswa-siswa Sekolah Menengan Atas supaya tetap berada dalam jalur pembelajaran. Tetapi di kelas, Pak Dani yang merupakan seorang guru Sejarah itu bisa mengatasi bermacam-macam tingkah polah kami. Beberapa siswa (laki-laki) seringkali berbuat keributan dan mencoba mengganggu pembelajaran yang difasilitasi oleh beliau, akan tetapi Pak Dani di mata saya selalu bisa mengatasinya. Kini, saya meyakini bahwa apa-apa yang ia ambil sebagai tindakan dalam mengatasi tingkah polah mereka itu selalu berlandaskan pada ilmu psikologi pendidikan (pedagogik) yang ia kuasai dengan mantap. Penguasaan keterampilan dan pengetahuan pedagogik akan bisa menciptakan guru menentukan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan dalam menghadapi bermacam-macam tingkah polah anak di dalam kelas, sembari tetap melaksanakan kiprah utamanya, yaitu memfasilitasi seluruh siswa untuk belajar. Makara penting dan amat utama bagi seorang guru untuk menguasai kemampuan pedagogik.
Saya pernah mempunyai seorang guru yang selalu tampil di depan kelas dengan sempurna, apapun teknik mengajar yang digunakannya. Semua peralatan dan bahan-bahan telah disiapkan dengan baik, tersusun dengan rapi dan siap dipakai ketika dipakai pada sekuen pembelajaran yang bersesuaian. Ibu Tjandra-kita sebut saja demikian, guru mata pelajaran Kesenian selalu telah menyiapkan segala sesuatunya, sehingga ia tidak pernah tampak kerepotan dengan bermacam-macam alat dan materi yang digunakannya. Ia mempunyai wadah berbentuk box plastik yang berisi segalanya (terkesan demikian). Ia biasa mengambil barang-barang yang dibutuhkannya dari sana, dan ia seringkali menentengnya ke dalam kelas kami, alih-alih membawa tas sebagaimana guru lain. Kalau kini saya mengingat beliau, maka otomatis juga akan terbayang Dora The Explorer dengan ranselnya, atau Doraemon dengan kantong ajaibnya. Sepengetahuan saya, box itu selalu berganti-ganti isinya, ada kertas-kertas, ada gunting, ada kuas, atau krayon dan pensil warna. Kadang-kadang kita juga sanggup menemukan jarum beraneka bentuk dan benang-benang wol beberapa gulung dengan warna-warni berbeda. Saya yakin ia selalu menyiapkan alat dan materi untuk pembelajarannya dan menaruhnya di dalam kotak abnormal itu. Bu Tjandra tentunya yaitu sosok guru yang selalu melaksanakan perencanaan dan persiapan mengajar yang baik. Kalau tidak, tentunya dengan aneka macam macam alat dan materi yang diharapkan untuk pembelajaran ia akan bolak-balik ke ruang guru untuk mengambil alat atau materi yang tercecer (ha..ha.... Sebagaimana saya sesekali waktu apabila persiapan mengajar saya kurang cermat). Bila kita mendiskusikan ihwal persiapan mengajar maka tentunya harus juga membicarakan perencanaan mengajar. Secara profesional, guru harus menyiapkan perencanaan (RPP) dengan baik sehingga ia kemudian dalam melaksanakan pembelajaran di kelasnya dengan efektif.
Modifikasi Teknik Mengajar Melalui Refleksi Secara Kontinyu
Jika mengenang siapa guru saya yang paling menarik dan bervariasi teknik dan cara mengajarnya, maka saya niscaya akan menyebut Pak Muhammad. Beliau memang luar biasa. Setiap anak di kelas kami (waktu itu saya duduk di kelas 5 SD dan ia mengajar IPA) selalu menantikan kehadiran beliau. Mengapa demikian? Karena cara mengajar ia tidak pernah menciptakan kami bosan. Ada-ada saja teknik mengajar ia yang gres dan diperkenalkan kepada kami. Saya ingat, kami pernah dibentuk berkompetisi secara beregu dengan menciptakan kelompok berguru kemudian mengadakan lomba cerdas cermat (seperti tayangan program TVRI jaman dulu, di mana setiap regu terdiri dari 3 orang) dan berlomba menjawab soal-soal singkat yang ia bacakan secara berebutan. Di lain waktu ia mengajar IPA dengan hanya bercerita saja. Beliau meminta kami duduk melingkar di depan kelas dan mengambil posisi yang paling kami sukai, kemudian ia duduk di dingklik di tengah-tengah kami dan mulai bercerita ihwal bagaimana terjadinya pelangi. Beliau menyelipkan bermacam-macam mitos dan legenda ihwal pelangi di antara uraian ilmiah terjadinya pelangi dan mengaitkannya dengan kebesaran Sang Pencipta. Saya ingat, betapa kami terkagum-kagum saya ia menciptakan pelangi di dinding kelas yang berwarna putih dengan membiaskan cahaya matahari yang masuk melalui jendela kelas dengan sebuah semprotan air yang membentuk butiran-butiran lembut air (seperti embun) di udara. Pak Muhammad memang luar biasa. Saya yakin kemampuan Pak Muhammad menguasai bermacam-macam teknik, metode, atau pendekatan mengajar didapat melalui keuletannya sebagai guru untuk selalu berusaha mencari cara-cara gres dalam mengajar. Ia harus selalu memodifikasi teknik mengajarnya dan menciptakan kami menunggu-nunggu kejutan apa yang akan disajikan di ketika ia masuk ke kelas kami pada pertemuan berikutnya. Dan, penguasaan bermacam-macam teknik yang mumpuni itu tentunya hanya sanggup diraih dengan melaksanakan refleksi secara berkelanjutan (kontinyu) untuk terus melaksanakan perbaikan. Pak Muhammad, saya selalu ingin menjadi guru idola sepertimu.
Hujan rintik-rintik di luar mulai berhenti. Menyenangkan juga mengenang kembali guru-guru ahli saya sewaktu sekolah dulu. Dan, ada impian yang sangat berpengaruh untuk menjadi menyerupai mereka: guru efektif dengan karakteristik-karakteristik hebat.
Posting Komentar untuk "Apa Saja Karakteristik Guru Efektif?"