Interaksi Proses Pembelajaran Di Kelas
Bagaimana Melakukan Interaksi Proses Pembelajaran yang Baik?
Pada dasarnya proses pembelajaran yang baik memerlukan proses interaksi oleh semua komponen yang terlibat dalam pembelajaran di kelas, baik antara guru dengan siswa, hingga antar sesama siswa itu sendiri. Saya yakin, anda para guru akan sependapat wacana hal ini bukan?
Proses interaksi yang baik dalam pembelajaran sanggup dilihat dari aneka macam aspek, misalnya:
Membuka pelajaran
Saat masuk ke dalam kelas untuk mengajar, hal pertama yang akan dilakukan oleh guru yaitu membuka pembelajaran. Berbagai macam cara sanggup dilakukan untuk ini, akan tetapi intinya semua macam cara tersebut seyogyanya harus memuat beberapa hal, yaitu; (1) memperlihatkan apersepsidan memotivasi siswa; (2) memberikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut. Adalah hal yang sangat jelek apabila guru dalam melaksanakan proses interaksi belajar-mengajar melupakan kedua hal yang sangat penting ini. Apabila siswa tidak diberikan apersepsi maka tentu saja mereka akan sulit untuk mengaitkan apa yang akan mereka pelajari dengan apa yang telah mereka kuasai dan pelajari sebelumnya. Motivasi berguru sendiri merupakan hal yang sangat penting untuk mereka miliki ketika proses pembelajaran berlangsung. Tidak akan ada siswa yang melaksanakan interaksi nyata dalam berguru apabila mereka tidak mempunyai motivasi belajar. Motivasi mirip sebuah mesin pendorong yang akan membantu siswa mengikuti acara pembelajaran dengan perasaan ‘enjoy’ dan bahagia tanpa beban. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sanggup disampaikan pada ketika interaksi proses pembelajaran oleh guru dengan bermacam-macam cara, yang penting, siswa mengetahui apa yang akan mereka harus kuasai sehabis mengikuti sebuah acara pembelajaran. Pembelajaran dan upaya berguru mereka akan menjadi terarah untuk mencapainya.
Menyajikan materi pembelajaran
Banyak guru-guru kita yang manis sekali dalam menyajikan materi pelajaran. Mereka memakai bermacam-macam cara, media, dan alat, bahkan hanya dengan berceramah saja. Keterampilan menyajikan pembelajaran secara baik oleh guru akan dikuasai dengan baik bersama pengalaman mengajar yang cukup. Akan tetapi, “jam terbang” bukanlah hal yang menjadi keharusan alasannya yaitu kemampuan menyajikan materi pembelajaran dalam interaksi proses berguru mengajar sanggup dikuasai pula oleh guru-guru muda, asalkan mereka tetap peduli dan selalu berusaha memperbaiki bagaimana cara mereka mengajar dan menyajikan materi pembelajaran.Penggunaan metode/model/strategi/pendekatan yang efektif
Mengajar itu bukan pekerjaan yang sifatnya monoton. Jika anda guru, maka anda harus selalu memakai variasi-variasi metode, model, strategi, dan pendekatan pembelajaran. Variasipun tidak sekedar dipakai begitu saja. Saat ini bersama kemajuan ilmu pengajaran (pedagogik), telah diciptakan bermacam-macam cara mengajar yang baik untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran tertentu dan diterapkan dalam situasi-situasi tertentu. Pelajarilah semua teorinya, dan latihkanlah penggunaannya di dalam kelas, maka pasti anda akan segera menjadi guru yang melaksanakan interaksi nyata dengan siswa anda dalam acara pembelajaran.Penggunaan media, alat, bahan, sumber belajar
Kemudahan selalu diberikan oleh kemajuan teknologi. Saat ini media pembelajaran menjadi hal yang lumrah digunakan. Kita bisa memakai bermacam-macam media yang sudah banyak terdapat di sekolah. Demikian pula alat, bahan, dan sumber berguru yang semakin dilengkapi oleh pemerintah. Nah, penggunaan semuanya ini secara sesuai akan menambah kualitas bagaimana guru berinteraksi secara nyata dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.Penggunaan bahasa yang komunikatif
Bahasa yaitu alat komunikasi. Bahasa yang dimaksud di sini bukan hanya bahasa secara verbal akan tetapi juga meliputi bahasa nonverbal, mirip gerak badan hingga mimik. Guru yang berakal berbahasa baik secara verbal (lisan) maupun nonlisan mirip arahan gerak badan dan wajah tadi akan menjadi-sekaligus-guru yang variatif dan ekspresif. Secara lisan, kata-kata yang dipakai dalam berkomunikasi juga harus dipilih secara tepat sehingga akan terus sanggup memotivasi dan memudahkan proses pembelajaran siswa. Dengan demikian, pasti komunikasi akan menjadi lebih efektif.Memotivasi siswa
Guru yang efektif yaitu guru bisa memotivasi siswanya yang tidak termotivasi, serta bisa memelihara motivasi yang siswa miliki untuk terus bertahan bahkan menjadi semakin kuat. Beragam cara sanggup dilakukan untuk ini. Guru yang berpengalaman akan bisa memakai aneka macam kesempatan yang ada ketika proses interaksi berlangsung dalam pembelajaran untuk memotivasi siswanya dalam belajar.Mengorganisasikan siswa/kelas
Ketika pertama-pertama masuk kelas dulu, ketika saya gres menjadi guru saya ingat betul bahwa kelas saya tampak kacau balau. Saya seakan tidak punya wibawa di mata siswa-siswa saya sehingga mereka tampak tidak memperhatikan saya dan bicara bahkan berjalan-jalan seenaknya dan melaksanakan aneka macam acara di luar acara belajar. Setelah saya mempelajari secara lebih mendalam bagaimana cara mengorganisasikan kelas ketika proses pembelajaran berlangsung, dalam situasi atau kondisi bagaimanapun, tampaknya saya telah benar-benar menguasai kelas dan sanggup memanfaatkannya untuk meningkatkan interaksi nyata antara seluruh komponen kelas. Saat anda berada di dalam kelas, anda harus mengatasi 20 hingga 35 orang siswa dengan bermacam-macam tingkah laris dan kegiatan. Anda harus mengawasi semuanya sekaligus sembari menyajikan pembelajaran. Itu tentu bukanlah hal yang gampang bila anda tidak berlatih bagaimana melaksanakan semuanya sekaligus untuk memperoleh hasil yang terbaik.Menyimpulkan pembelajaran
Soal menyimpulkan pembelajaran, memang setahu saya sering agak kurang diperhatikan oleh guru-guru kita, padahal acara ini merupakan salah acara penting yang harus dilakukan ketika melaksanakan interaksi dengan siswa. Kegiatan menyimpulkan pembelajaran dilakukan di menit-menit terakhir sebelum bel atau lonceng tanda waktu yang disediakan untuk mata pelajaran kita dibunyikan. Mungkin hal ini pulalah yang menjadi beberapa guru tidak sempat mengajak siswa menyimpulkan pembelajaran. Kunci pertama sebelum kita sanggup menyimpulkan pembelajaran dengan baik yaitu ketersediaan waktu yang memadai. Biasanya diharapkan 10 menit hingga 15 menit untuk acara di selesai pembelajaran ini semoga siswa secara bersama-sama sanggup menyimpulkan pembelajaran yang gres berlangsung. Setiap kesimpulan yang diambil apabila terkait konten mustinya harus dikembalikan (merujuk) kepada tujuan pembelajaran yang telah disampaikan di awal acara pembelajaran.Memberikan umpan balik
Siapapun orang yang sedang belajar, demikian pula dengan siswa, memerlukan umpan balik dari orang yang lebih tahu (dalam hal ini guru) wacana pengetahuan atau keterampilan yang gres saja mereka pelajari, apakah sudah dikuasai dengan baik, sudah dipahami dengan benar, atau tidak. Mereka tidak akan bisa menilai dirinya apakah sudah melaksanakan sesuatu dengan tepat atau belum, sudah menguasai suatu konsep dengan benar atau masih keliru. Mereka membutuhkan umpan balik (feedback). Apabila apa yang mereka kuasai telah benar dan sempurna, mereka perlu mendapat umpan balik semoga mereka mengulang kembali penguasaan mereka itu dengan cara yang sama. Sebaliknya, apabila mereka belum menguasai pengetahuan atau keterampilan dengan benar dan sempurna, maka mereka perlu diberi tahu pada penggalan mana dari pengetahuan atau keterampilan itu yang belum mereka kuasai dengan baik dan bagaimana cara mmperbaikinya.Melaksanakan penilaian
Selama proses pembelajaran berlangsung, guru yang melaksanakan interaksi nyata dengan siswa akan selalu melaksanakan penilaian. Penilaian ini sanggup guru lakukan selama proses pembelajaran berlangsung ataupun di selesai sekuen atau unit pembelajaran. Hal ini diharapkan oleh guru untuk materi masukan dalam memperlihatkan umpan balik terhadap proses dan hasil berguru siswa. Siswa sendiri juga membutuhkan ini dalam kaitan introspeksi diri (penilaian diri) mengenai seberapa banyak atau seberapa jaub mereka telah belajar.Menggunakan waktu secara efektif
Setiap acara pembelajaran sanggup dibagi menjadi 3 penggalan utama, yaitu acara pendahuluan, acara inti dan acara akhir. Semuanya mempunyai proporsi masing-masing, di mana alokasi waktu terbesar diberikan pada acara inti. Kegitan-kegiatan pendahuluan, inti, dan akhirpun sanggup dibagi-bagi lagi menjadi langkah-langkah atau sekuen-sekuen tertentu yang kesemuanya sanggup disusun atau dirancang alokasi waktunya walaupun tidak secara presisi. Akan tetapi paling tidak, ketika guru melaksanakan interaksi pembelajaran gotong royong dengan siswa, semua perencanaan alokasi waktu yang disediakan sanggup dipakai secara efektif. Ingat, waktu yaitu salah satu sumber daya dalam pembelajaran di kelas yang ketersediaannya sangat terbatas. Kaprikornus gunakan waktu selalu dengan baik sehingga interaksi pembelajaran menjadi efektif dan efisien.Bagaimana berdasarkan anda?
Baca Juga:
Mengapa Interaksi dalam Proses Pembelajaran Bahasa itu Sangat Penting?
Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Interaksi Proses dalam Belajar Bahasa Inggris Sumber http://novehasanah.blogspot.com/
Posting Komentar untuk "Interaksi Proses Pembelajaran Di Kelas"