Pembelajaran Resiprokal Dan Pemahaman Materi Bacaan
Pembelajaran Resiprokal untuk Berlatih Membuat Kesimpulan dan Prediksi Bahan Bacaan
Saat mengajar dengan memakai materi bacaan tertentu, saya cukup sering menemukan problem alasannya ialah beberapa siswa saya sulit sekali memahami materi bacaan. Mereka mempunyai literasi membaca yang lemah. Tidak bisa menemukan informasi-informasi penting pada materi bacaan, apalagi menyusun sebuah kesimpulan yang baik dan tepat. Sebenarnya mengapa terjadi demikian? Saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa dalam hal ini, akan tetapi kemampuan memahami materi bacaan seharusnya telah menjadi kiprah guru di sekolah dasar. Siswa harus diajarkan untuk memilah-milah isu penting dari suatu materi bacaan, sampai kemudian mereduksinya menjadi sebuah kesimpulan secara efektif.
Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi bacaan sanggup dilakukan melalui latihan yang intensif, contohnya melalui taktik pembelajaran yang disebut pengajaran resiprokal (disebut juga pengajaran terbalik, pembelajaran resiprok, pembelajaran resiprokal, atau dalam bahasa Inggris disebut reciprocal teaching). Nah, untuk membahas mengenai pembelajaran resiprokal ini, kita akan mulai dengan beberapa pertanyaan, yaitu: Siapa yang membuatkan pembelajaran resiprokal pertama kali? Apa manfaat yang sanggup diraih apabila guru memakai pembelajaran resiprokal? Dan, bagaimana langkah-langkah melakukan pembelajaran resiprokal?
Siapa yang membuatkan pembelajaran resiprokal?
Palincsar dan Brown (1984, 1985) ialah praktisi pendidikan yang pertama kali membuatkan pembelajaran resiprokal. Pembelajaran resiprokal disebut juga pembelajaran terbalik, alasannya ialah pembelajaran justru dimulai dari kesimpulan dan diakhiri dengan memprediksi. Ini tentu bukan langkah-langkah taktik pembelajaran yang umum dilakukan, alasannya ialah kita tahu umumnya pembelajaran justru selalu diakhiri dengan menciptakan kesimpulan (menyimpulkan).Apa manfaat yang sanggup diraih kalau memakai pembelajaran resiprokal?
Pembelajaran resiprokal apabila dipakai dengan baik maka akan diperoleh manfaat yaitu siswa akan berguru dengan pemahaman yang mendalam, alasannya ialah melibatkan proses mental (berpikir). Selain itu tentu saja pada jadinya semua siswa akan berguru secara pribadi perihal bagaimana cara menciptakan kesimpulan yang baik dan sempurna dari suatu materi bacaan.Bagaimana langkah-langkah pembelajaran resiprokal?
Untuk sanggup melakukan pembelajaran dengan taktik resiprokal ini, guru perlu untuk memahami langkah-langkah pembelajaran yang harus ditempuh. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran resiprokal terdiri dari 4 langkah:Langkah 1 : Menyimpulkan
Dimulai dengan membaca suatu materi bacaan. Seorang siswa dipilih dan bertindak menyerupai guru untuk menyimpulkan materi bacaan. Siswa lain kemudian sanggup menambahkan kesimpulan tersebut dengan fasilitasi guru. Bila siswa kesulitan menciptakan kesimpulan, maka guru sanggup memberi petunjuk. Misalnya, menanyakan apa saja poin-poin penting dalam materi bacaan itu, atau apa topik materi bacaan tersebut. Perlu diketahui bahwa kesimpulan yang dibentuk pada langkah pertama ini hanya berupa “draft kesimpulan”.Langkah 2 : Bertanya
Siswa yang tadi dipilih untuk bertindak sebagai guru kemudian melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk kemudian direspon dan dijawab oleh siswa lainnya. Pertanyaan-pertanyaan ini bekerjsama diharapkan akan membantu siswa dalam mengidentifikasi informasi-informasi terpenting dalam materi bacaan. Misalnya, siswa yang bertindak menyerupai guru sanggup mengajukan pertanyaan menurut bagian-bagian materi bacaan yang telah dipilih (diseleksi) untuk kemudian dijawab oleh siswa lainnya dengan menurut isu yang dihimpun dari materi bacaan tersebut.Langkah 3 : Mengklarifikasi
Seringkali, pada ketika langkah kedua (bertanya) dilaksanakan, jawaban-jawaban atau isu yang dikumpulkan oleh siswa lainnya juga mengandung poin-poin yang membingungkan (mungkin kurang sesuai dengan pertanyaan yang dilontarkan). Oleh alasannya ialah itu dibutuhkan langkah ketiga ini. Dalam aktivitas mengklarifikasi, siswa yang bertindak sebagai guru sanggup melontarkan pertanyaan yang mengacu pada poin kesimpulan (jawaban siswa) yang tadi membingungkan. Ia juga sanggup contohnya mengatakan: “Jawaban yang ini (sambil menunjuk balasan yang ditulis di papan tulis atau membacakannya kembali) agak membingungkan. Apakah ada yang sanggup menjelaskan atau menanggapi ini?” untuk mengklarifikasi siswa kemungkinan besar akan perlu membaca ulang dan memahami kembali isi materi bacaan mereka.Langkah 4 : Memprediksi
Siswa yang dipilih sebelumnya dan bertindak sebagai guru, pada langkah keempat ini akan meminta siswa lain di kelas itu untuk memprediksi bab berikutnya dari materi bacaan tersebut. Siswa tersebut kemudian menuliskan prediksi kawan-kawannya di papan tulis, sedangkan siswa lain sanggup menuliskannya di buku catatan mereka masing-masing.Oh ya, perlu diperhatikan untuk siswa yang bertindak sebagai guru sebaiknya dipilih siswa yang mempunyai keunggulan dalam memahami materi bacaan. Dengan demikian ia akan sanggup memainkan peranannya sebagai ajudan guru dalam pembelajaran resiprokal. Pilihlah beberapa orang siswa terbaik sehingga mereka sanggup membantu guru secara bergantian dari satu sekuen pembelajaran ke sekuen pembelajaran lainnya. Pada pembelajaran resiprokal ini guru berperan penting dalam membuatkan iklim kelas yang mendukung semua siswa untuk sanggup mengajukan pendapatnya, dan sanggup memperlihatkan petunjuk-petunjuk atau pancingan-pancingan sehingga siswa sanggup secara menyeluruh berpartisipasi dalam aktivitas memahami materi bacaan yang ada di hadapan mereka ketika pembelajaran berlangsung.
Bapak dan Ibu Guru juga pernah mengalami hal yang sama? Bagaimana cara mengatasinya? Yuk bagi pengalaman Anda di sini. Wassalam. Sumber http://novehasanah.blogspot.com/
Posting Komentar untuk "Pembelajaran Resiprokal Dan Pemahaman Materi Bacaan"