Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Memacu Siswa Berpartisipasi Dalam Diskusi Kelas

Pernah gagal memfasilitasi diskusi di kelas, sebab hanya segelintir siswa yang berpartisipasi? Ah... saya juga pernah. Biasalah itu... Tapi tentu ini dihentikan jadi kebiasaan. Penting sekali bagi setiap siswa yang ada di kelas untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi kelas. Keterlibatan seluruh siswa dalam diskusi tentu akan meningkatkan kualitas diskusi yang guru fasilitasi. Ide-ide gres dan cemerlang ihwal suatu topik yang sedang dibicarakan di kelas akan bermunculan dari pemikiran siswa-siswa, ah.. niscaya sangat menyenangkan sekali bukan?

Cara-Cara yang Dapat Dilakukan oleh Guru untuk Memacu Siswa Berpartisipasi dalam Diskusi Kelas

Ada beberapa cara yang sanggup dilakukan oleh guru untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam melaksanakan diskusi di kelas. Beberapa efektif dilakukan pada situasi tertentu, beberapa lain mungkin tidak. Kaprikornus silakan dipilih mana yang kira-kira
cocok untuk diterapkan pada siswa kita. Ingat, setiap kelas mempunyai karakternya masing-masing. Berikut beberapa cara yang mungkin sanggup dipilih:
Pernah gagal memfasilitasi diskusi di kelas Cara Memacu Siswa Berpartisipasi Dalam Diskusi Kelas

Kenali seluruh siswa

Ini ialah kewajiban seorang guru. Kita harus sanggup mengenali setiap siswa yang menjadi tanggungjawab di kelas kita. Bagi guru kelas memang tidak akan sulit, tetapi untuk guru bidang studi (mata pelajaran) yang harus mengajar di banyak kelas mungkin cukup merepotkan. Walaupun demikian, seorang guru mata pelajaranpun tetap harus berusaha menghafal nama dan mengenali sifat setiap siswa. Dengan mengenali setiap siswa maka ketika diskusi kelas dilaksanakan pada pembelajaran, akan sangat memudahkan guru untuk memanggil siswa tertentu dengan pribadi menyebut nama panggilannya secara akrab. Hal ini secara psikologis akan membangun iklim aman di kelas untuk melaksanakan diskusi.

Buat mereka bekerja sama

Kerjasama ialah salah satu kunci penting biar siswa saling bicara satu sama lain ihwal topik atau bahan yang sedang dipelajari. Berikan mereka kiprah yang mau tidak mau harus dikerjakan secara bersama-sama. Adanya ketergantungan antara siswa yang satu dengan siswa lainnya akan menciptakan mereka berusaha mengerjakan kiprah dengan berdiskusi secara intensif. Tugas yang menuntut kerjasama itu harus dirancang sedemikian rupa sehingga apabila siswa mengerjakannya secara sendiri-sendiri maka mereka tidak akan sanggup menyelesaikannya. Kerjasama mutlak diharapkan untuk penyelesaian kiprah itu.

Pengaturan siapa duduk di mana sering juga berpengaruh

Bila guru telah mengenali setiap huruf siswa, maka ia sanggup menempatkan atau mengatur kawasan duduk sehingga “para pembicara” akan berada di posisi yang menyebar. Siswa yang cenderung pendiam jangan ditempatkan bersama siswaa yang pendiam. Buatlah susunan yang membantu berlangsungnya diskusi biar sanggup memudahkan kiprah guru. Bangku dan meja juga harus disusun sedemikian rupa supaya guru sanggup memutari dan berjalan di setiao pecahan kelas atau kelompok diskusi.

Berikan pemodelan

Pada awal melaksanakan diskusi untuk siswa yang mungkin belum terbiasa melakukannya, guru sanggup menunjukkan pemodelan atau contoh. Guru sanggup memodelkan bagaimana cara mengajukan pertanyaan, bagaimana menunjukkan jawaban, sampai bagaimana menyanggah atau menunjukkan saran dan kritik dengan baik.

Jangan panik jikalau semua siswa diam

Semua orang perlu waktu untuk berpikir dan menyusun kata-kata. Begitu juga dengan siswa. Bahkan mungkin mereka memerlukan waktu yang lebih banyak untuk itu apabila mereka belum terbiasa mengutarakan pendapat secara lisan. Kaprikornus jikalau guru melontarkan pertanyaan untuk dijawab kelas dalam sebuah diskusi, kemudian semua siswa diam, janganlah panik. Biarkan saja ada kesenyapan di dalam kelas beberapa waktu. Siswa tertentu akan merasa tidak nyaman dengan kondisi ini akan mulai berbicara dan berpendapat. Mereka akan selalu berusaha menjaga supaya diskusi kelas yang guru falisitasi berjalan dengan baik. Percayalah.

Berikan kartu ukuran 5 cm x 10 cm

Kelas yang belum terbiasa berdiskusi dan mengutarakan pendapat secara verbal kadang kala malu dan takut untuk bersuara. Mereka perlu dibantu. Salah satu caranya ialah dengan menunjukkan potongan kertas kecil contohnya karton berukuran 5 cm x 10 cm untuk kawasan menulis balasan pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Selanjutnya mereka sanggup membaca apa yang telah mereka tulis pada kartu itu secara bergilir atau ditunjuk beberapa orang. Kartu juga sanggup dipakai untuk menulis saran, kritik, tanggapan, sampai pertanyaan. Bagilah 3 atau 4 buah kartu kepada setiap siswa, dan mereka harus menuliskan sesuatu di atasnya untuk kemudian dipajang dengan ditempel di dinding kelas pada tamat diskusi.

Yakinkan siswa bahwa menunjukkan balasan yang kurang sempurna atau bahkan salah itu bukan aib

Banyak siswa yang takut melaksanakan kesalahan. Gurupun juga demikian bukan? Kaprikornus itu ialah lumrah dan manusiawi. Kaprikornus yang harus diyakinkan kepada siswa biar mereka berani mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dan melontarkan pertanyaan ialah bahwa mereka tidak akan ditertawakan atau dipermalukan apabila mengutarakan sesuatu yang mungkin tidak pas, salah, atau melenceng dari apa yang sedang didiskusikan.

Jangan terlalu banyak mengoreksi balasan salah

Belajar seringklai dilakukan sebab kita menyadari adanya kesalahan. Bukankah ada kata-kata bijak: belajarlah dari kesalahan? Nah begitu juga siswa kita. Mereka juga berguru dari kesalahan mereka. Kaprikornus ketika siswa mengutakan balasan yang salah, yakinkan mereka bahwa kesalahan itu tidaklah dilema buat guru. Kita hanya perlu mengoreksi kesalahan fatal yang mungkin ada dengan menyampaikan bahwa balasan atau tanggapan mereka lontarkan belum tepat. Ingat, BELUM TEPAT, bukannya SALAH. Terlalu menunjukkan pementingan bahwa mereka salah akan menciptakan ciut nyali mereka untuk berdiskusi. Yang terpenting, apabila balasan siswa salah, mereka sadar bahwa itu salah. Itu sudah cukup.

Jangan tunjuk siswa yang belum siap

Siapapun tidak ingin dipandangi semua orang dalam keadaan kikuk dan tidak siap. Kaprikornus jikalau guru melontarkan pertanyaan dan meminta siswa menjawab, berikan waktu untuk berpikir yang cukup bagi semua sehingga mereka tidak akan terekspos ke semua siswa lain dalam keadaan tidak siap. Beberapa siswa yang mempunyai kemampuan berguru cepat mungkin sesekali sanggup diberikan kesempatan di awal untuk menghargai mereka dan memancing siswa lain untuk menanggapi.

Oke, demikian beberapa cara yang mungkin sanggup dilakukan oleh guru untuk menciptakan diskusi kelas lebih semarak dengan bermacam-macam ilham dan pendapat dari siswa, tidak terlalu senyap sehingga pembelajaran sanggup berjalan dengan baik. Adakah cara lain yang pernah Bapak atau Ibu Guru gunakan untuk memfasilitasi diskusi di kelas? Bila ada dan itu efektif untuk dilakukan, jangan sungkan dan pelit untuk membaginya pada kolom komentar di bawah ini. Wassalam.
Sumber http://novehasanah.blogspot.com/

Posting Komentar untuk "Cara Memacu Siswa Berpartisipasi Dalam Diskusi Kelas"