Kisah Sunan Ampel Dalam Penyiarannya
Kisah Sunan Ampel. Penyiar Islam di Indonesia| Sunan Ampel atau Raden Rahmat yakni kemenakan dari Raja Majapahit yang beranama Kertawijaya. Menurut Cerita rakyat, Raden Rahmat berasal dari Campa dan ialah anak adri Raja Campa Ibrahim Asmarakandi atau Maulana Malik Ibrahim. Pada tahun 1443 M, Raden Rahmat diutus ke Majapahit (Jawa) bersama adiknya yang berjulukan Sayid Ali Murtadha. Pada tahun 1450 M. Raden Rahmat berkeluarga dengan Nyi Ageng Manila, putri Bupati Tuban yang sudah memeluk Islam. Selanjutnya, Raden Rahmat tinggal di kawasan Ampeldenta yag ialah pemdiberian dari Raja Mahajapahit.
Di Ampeldenta, Raden Rahmat mendirikan masjid dan membuka pondok pesantren. Sesuai dengan tempat aktivitas dakwahnya, Raden Rahmat lalu dikenal dengan sebutan Sunan Ampel. Sunan Ampel populer dengan ajarannya, yaitu Mo Limo yang berarti tidak melaksanakan lima kasus yang terlarang. Kelima kasus yang terlarang itu adalah emoh main (tidak mau judi); emoh ngombe (tidak mau meminum minuman yang memabukkan; emoh madat (tidak mau menghisap candu/ganja); emoh maling (tidak mau mencuri); emoh mado (tidak mau berzina).
Pesantren Ampeldenta yang didirikan Sunan Ampel banyak menghasilkan tokoh penting, yaitu Sunan Giri, Sunan Kalijaga, Sunan Drajat (putranya), dan Sunan Bonang (putranya). Dia juga melantik Raden Patah sebagai Sultan Demak yang pertama tahun 1481 M. Pada tahun 900 H (1494 M), Sunan Ampel wafat. Jenazahnya dimakamkan di Ampeldenta, Surabaya.
(Sunan Ampel) |
Sekian artikel perihal Kisah Sunan Ampel. Penyiaran Islam di Indonesia agar bermanfaa
Posting Komentar untuk "Kisah Sunan Ampel Dalam Penyiarannya"