Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dapatkah Kita Membedakan Kecerdasan Akseptor Bimbing Menurut Ciri-Cirinya?

Dapatkah Kita Membedakan Kecerdasan Peserta Didik Berdasarkan Ciri-Cirinya?

Ketika seorang guru berada di dalam kelas dan memfasilitasi penerima didik yang ada untuk belajar, maka semestinyalah ia bisa menyesuaikan pembelajaran yang diberikan dengan jenis kecerdasan yang dimiliki oleh setiap penerima didiknya tersebut. Menurut Howard Gardner, yang mengajukan teori kecerdasan beragam (multiple intelligences), setiap penerima didik mempunyai jenis kecerdasan yang berbeda-beda. Setiap jenis kecerdasan yang berbeda ini menjadikan aneka macam implikasi dalam pembelajaran. Lalu pertanyaannya, dapatkah seorang guru membedakan kecerdasan penerima didik menurut ciri-cirinya?

 Dapatkah Kita Membedakan Kecerdasan Peserta Didik Berdasarkan Ciri Dapatkah Kita Membedakan Kecerdasan Peserta Didik Berdasarkan Ciri-Cirinya?
bagaimana membedakan kecerdasan penerima didik?
Ya, jawabannya yaitu DAPAT. Guru sanggup membedakan jenis-jenis kecerdasan yang dimiliki oleh penerima didik. Caranya yaitu dengan memperhatikan ciri-ciri yang masing-masing penerima didik miliki. Howard Gardner (1993) mengajukan teori yang sangat populer yang disebut multiple intelligences (kecerdasan majemuk). Gardner merumuskan 8 jenis kecerdasan yang mungkin dimiliki oleg seorang penerima didik. Kedelapan kecerdasan beragam yang dimaksud adalah: (1) kecerdasan matematika-logika; (2) kecerdasan bahasa; (3) kecerdasan musikal; (4) kecerdasan visual-spasial; (5) kecerdasan kinestetik; (6) kecerdasan interpresonal; (7) kecerdasan intrapersonal; dan (8) kecerdasan natural.

Setiap penerima didik sanggup saja mempunyai banyak jenis kecerdasan, akan tetapi pada umumnya mereka mempunyai bab kecerdasan tertentu yang lebih menonjol dibanding kecerdasan lainnya. Perilaku dan kesukaan mereka, atau bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya akan sanggup memperlihatkan petunjuk untuk membedakan jenis kecerdasan yang mayoritas mereka miliki.

8 Jenis Kecerdasan Menurut Howard Gardner

Kecerdasan Matematika - Logika

Para penerima didik yang mempunyai kecerdasan matematika - kecerdikan yang tinggi akan terlihat bahagia saat diajak mempelajari relasi alasannya akibat, menganalisis, berpikir konseptual ibarat menyusun hipotesis, mengklasifikasikan. Hal yang paling menyolok yaitu mereka menyukai pelajaran dengan angka-angka ibarat teladan angka, berhitung, sampai menuntaskan duduk kasus matematika. Mereka bisa dengan cepat berpikir secara induktif dan deduktif serta berlogika. Permainan yang mereka sukai contohnya catur atau teka-teki yang membutuhkan kegiatan berpikir yang banyak.


Kecerdasan Bahasa

Kecerdasan bahasa merupakan kecerdasan yang memuat kemampuan seseorang untuk mempergunakan bahasa dan kata-kata, baik dengan cara tertulis atau lisan, pada bermacam-macam bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan ide-idenya. Peserta  didik yang mempunyai kecendrungan tinggi pada kecerdasan  bahasa  pada umumnya dicirikan dengan kegemaran pada kegiatan yang berafiliasi dekat dengan bahasa. Misalnya saja, penerima didik tampak menyenangi kegiatan membaca buku, mengarang, menulis puisi, ataupunkata-kata mutiara. Peserta didik yang mempunyai kecerdasan bahasa yang tinggi mempunyai daya ingat yang berpengaruh terhadap nama, istilah ataupun hal-hal lain secara mendetail. Peserta didik dengan kecerdasan bahasa suka mendengarkan atau hal-hal yang berkaitan dengan verbal. Penguasaan bahasa mereka sangat baik.

Kecerdasan Musikal

Hal yang sangat unik pada penerima didik dengan kecerdasan musikal tinggi yaitu kemampuan mereka yang peka dengan suara-suara non verbal yang ada di sekitarnya, ibarat nada dan irama. Mereka suka sekali mendengarkan musik, radio, dan biasanya pintar dan gampang mencar ilmu alat musik. Peserta didik dengan kecerdasan musikal sangat gampang mempelajari sesuatu jikalau dihubungkan dengan musik. Mereka bisa mengekspresikan ide-ide mereka bila dikaitkan dengan musik.

Kecerdasan Visual-Spasial

Peserta didik dengan kecerdasan visual-spasial yang baik sangat istimewa dalam kemampuan memahami relasi objek dan ruang. Mereka sanggup berimajinasi dalam alam pikiran untuk membuat bentuk-bentuk 3 dimensi yang sifatnya khayal. Pada kesehariannya, penerima didik dengan kecerdasan visual – spasial yaitu orang-orang yang pintar membuat pahatan, merancang arsitektur bangunan. Kegemaran mereka di sekolah contohnya dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka ibarat permainan mencari jejak.

Kecerdasan Kinestetik

Peserta didik dengan kecerdasan kinestetik yang tinggi yaitu penerima didik dengan ciri selalu ingin aktif menyentuh objek-objek untuk mempelajarinya secara langsung. Peserta didik dengan kecerdasan kinestetik yang baik seringkali sanggup muncul sebagai atlet aneka macam cabang olahraga, contohnya bulu tangkis, tenis meja, atau olahraga lainnya yang menonjolkan kegiatan fisik. Bagi mereka, untuk mempelajari sesuatu yaitu sangat menyenangkan jikalau diberi kesempatan untuk memegang atau menyentuhnya langsung, apalagi mengutak-atiknya.

Kecerdasan Interpersonal

Peserta didik dengan kecerdasan interpersonal yang tinggi sangatlah peka terhadap apa yang dirasakan oleh orang lain. Peserta didik dengan kecerdasan interpersonal yang tinggi sangat gampang bergaul di antara teman-temannya. Istilah lain untuk kecerdasa interpesonal adaah kecerdasan sosial. Karena kelebihannya dalam memahami orang lain, maka penerima didik dengan kecerdasan interpersonal sanggup menjadi pemimpin yang disenangi. Bagi mereka persahabatan itu sangat penting. Peserta didik dengan kecerdasan interpersonal bisa menangani konflik antar individu, mereka juga sangat gampang memperoleh simpati dari orang lain.

Kecerdasan Intrapersonal

Berbeda denganpeserta didik yang mempunyai kecerdasan interpersonal yang sangat peka dengan perasaan orang lain, maka penerima didik yang mempunyai kecerdasan intrapersonal yang tinggi justru sangat peka terhadap perasaannya sendiri. Mereka sangat pintar mengintrospeksi diri, mereka selalu berpikir reflektif untuk menemukan kelemahan-kelemahan pada diri mereka untuk diperbaiki kemudian. Peserta didik dengan kecerdasan intrapersonal kecendrungannya yaitu individu yang pendiam dan lebih suka menyendiri.


Kecerdasan Naturalis

Peserta didik dengan kecerdasan naturalis yang tinggi sangat menyukai alam. Mereka peka terhadap lingkungan alam di sekitarnya. Kesukaan mereka yaitu berkemah, rekreasi ke tempat-tempat yang indah ibarat ke gunung, pantai, ataupun kawasan lainnya yang masih alami. Mereka yaitu observer lingkungan yang sangat baik. Ketertarkan mereka pada tanaman (flora) dan binatang (fauna) terlihat sangat menonjol demikian juga terhadap jenis-jenis bebatuan dan tanah.

Selain dengan mengenali kebiasaan, kesukaan, bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungannya, dan kegemarannya, kecerdasan penerima didik yang menonjol juga sanggup dideteksi dengan tes. Saat ini telah banyak dikembangkan bermacam-macam tes untuk menguji pada kecerdasan mana penerima didik mempunyai kelebihan dan kekurangan.


IQ, EQ, dan SQ

Ahli lainnya (seperti Daniel Goleman, dkk) juga membagi kecerdasan ke dalam ranah yang berbeda, misalnya: (1) kecerdasan intelektual atau IQ (2) kecerdasan emosi atau EQ; dan (3) kecerdasan spiritual atau SQ.

 IQ (Intelligence Quotient)

IQ merupakan kecerdasan pada otak yang dimiliki seseorang. Iq yaitu kemampuan untuk berpikir, berimajinasi, dan betindak secara logis. Pada kenyataannya tidak semua penerima didik mempunyai IQ yang baik. Berdasarkan nilai IqQ yang dimiliki terdapat beberapa tingkatan IQ yang ada pada otak, yaitu: (1) Genius : Diatas 140; (2) Sangat super : 120 – 140; (3) Super : 110 – 120; (4) Normal : 90 – 100; (5) Bodoh : 80 – 90; (6) Moron/Dungu : 50 – 70; (7) Imbecile : 25- 50; dan (8) Idiot : 0 - 25

EQ (Emotional Quotient)

Kecerdasan emosi atau yang dikenal dengan kependekan EQ merupakan kemampuan penerima didik dalam mengenali emosi diri mereka sendiri, mengenali bagaimana perasaan orang lain, dan kemampuan untuk mengerti dan mengendalikan emosi, serta kemampuan mengelola dengan baik emosi saat berafiliasi dengan orang lain. Peserta didik yang mempunyai kecerdasan emosi yang baik memperlihatkan karakteristik berikut misalnya, mempunyai kesabaran dalam menghadapi emosi orang lain; mempunyai kemampuan untuk menahan emosi diri sendiri; dan sanggup menghargai emosi diri sendiri dan orang lain

SQ (Spiritual Quotient)

SQ merupakan kecerdasan spiritual berupa sumber yang diilhami untuk membimbing insan dalam merencanakan sesuatu yang menjadi tujuan hidupnya. Dengan keberadaan SQ ini penerima didik akan sanggup mengelola dan bertahan dalam kesulitan atau penderitaannya. SQ juga sanggup membantu penerima didik untuk sanggup membangun dirinya sendiri secara utuh. Kecerdasan ini pun sanggup menuntaskan duduk kasus kaidah & nilai-nilai spiritual.

Baca Juga:
Implikasi Prinsip-Prinsip Perkembangan Peserta Didik Terhadap Pendidikan
Latihan Soal UKG untuk Guru Kelas Rendah dan Tinggi Versi 7
Latihan Soal UKG untuk Guru Biologi
Tahapan Perkembangan Perilaku dan Pribadi Peserta Didik
Sumber http://novehasanah.blogspot.com/

Posting Komentar untuk "Dapatkah Kita Membedakan Kecerdasan Akseptor Bimbing Menurut Ciri-Cirinya?"