Pengertian Kurikulum 2013 Dan Contoh Pikir Kurikulum 2013
Salam, semoga kita semua diberi kelancaran oleh yang maha memberi kelancaran dalam hidup kita. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas perihal Kurikulum 2013. Kunci kesuksesan dalam sebuah pendidikan dan pembelajaran tidak lain ialah seorang guru. Guru mempunyai tugas yang sangat penting dalam sebuah pendidikan. Mau tidak mau sebagi seorang guru kita dituntuk untuk mengaplikasikan Kurikulum 2013 ini dalam sebuah pembelajaran. Pembahasan kali ini terkait dengan kurikulum 2013 yang berbasis huruf dan kompetensi yang mewajibkan anak untuk aktif dalam pembelajaran. alasannya yang kita gunakan ketika ini ialah kurikulum 2013 yang berbasis huruf ini alasannya krisis moral yang dihadapi bangsa kita ini, korupsi, narkoba, DLL yang sanggup merusak bangsa kita ini, yang dampaknya luar biasa maka dari itu kita seorang pendidik dipakai untuk merubah hal itu, okeh tanpa berlama-lama kita bahas kurikulum 2013 sebagai kurikulum berbasis huruf dan kompetensi.
Sebelum kita bahas mendalam perihal Kurikulum 2013 ini, kita bahas pengertian kurikulum, Kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses acara belajar-mengajar (Nana Syaodih, 2009: 5). Pengertian tersebut juga sejalan dengan pendapat Nasution (2006: 5) yang menyatakan bahwa kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau forum pendidikan beserta staf pengajarnya.
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 perihal Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19, kurikulum ialah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan materi pelajaran serta cara yang dipakai sebagai pedoman penyelenggaraan acara pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum biasanya dibedakan antara kurikulum sebagai rencana dengan kurikulum yang fungsional. Rencana tertulis merupakan dokumen kurikulum, sedangkan kurikulum yang dioperasikan di dalam kelas merupakan kurikulum fungsional (Nana Syaodih, 2009: 5).
Baca juga: Pengertian Pendekatan Saintifik dan Penerpan Pendekatan Saintifik.
Baca juga: Pengertian Pendekatan Saintifik dan Penerpan Pendekatan Saintifik.
Pengertian Kurikulum 2013
Sedangkan Pengertian Kurikulum 2013 itu sendiri ialah, sebuah kurikulum yang terintegrasi, maksaud dari integrasi ini ialah sebuah kurikulum yang mengintegrasikan Skill, Theme, Concepts, And Topic baik dalam bentuk Within Sigle disciplines, Acrous several disciplines and Within and Acrous Learners.
Sedangkan Pengertian Kurikulum 2013 itu sendiri ialah, sebuah kurikulum yang terintegrasi, maksaud dari integrasi ini ialah sebuah kurikulum yang mengintegrasikan Skill, Theme, Concepts, And Topic baik dalam bentuk Within Sigle disciplines, Acrous several disciplines and Within and Acrous Learners.
dengan kata lain bahwa kurikulum 2013 ialah kurikulum yang terpadu sebagai suatu konsep sanggup dikatakan sebagai sebuah sistem atau pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa disiplin ilmu untuk memperlihatkan pengalaman yang bermakna dan luas kepada penerima didik.
Dikatakan bermakna alasannya dalam kurikulum konsep terpadu, penerima didik akan memahami konsep-konsep yang akan mereka pelajari itu utuh dan realistis. Dikatakan luas alasannya yang akan mereka peroleh tidak hanya dalam satu ruang lingkup disiplin saja melainkan semua lintas disiplin alasannya di pandang berkaitan satu sama lain.
(E. Mulyasa, 2013: 7) Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi pondasi bagi tingkat berikutnya. Melalui pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis huruf dan kompetensi, kita berharap bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat, dan masyarakatnya mempunyai nilai tambah (added value), dan nilai jual yang bisa ditawarkan kepada orang lain di dunia, sehingga kita bisa bersaing, bersanding dan bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan global. Hal ini di mungkinkan, bila implementasi kurikulum 2013 betul-betul sanggup menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter.
Pendidikan huruf dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada kecerdikan pekerti dan susila mulia penerima didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetesi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual dibutuhkan penerima didik bisa secara berdikari meningkatkan dan memakai pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karater dan susila mulia sehingga terwujud dalam sikap sehari-hari.
Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan huruf sanggup di integrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang teradapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu dikembangkan, di eksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pendidikan nilai, dan pembentuknan huruf tidak hanya dilakukan pada tataran kognitif, tetapi menyentuh internalisasi, dan pengamalan konkret dalam kehidupan sehari-hari. Pendidiak huruf pada tingkat satuan pendidikan mengarah pada pembentukan budaya sekolah/madrasah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta simbul-simbul yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah/madrasah, dan masyarakat sekitarnya. Budaya sekolah/madrasah merupkan ciri khas, karakter/watak, dan gambaran sekolah/madrasah tersebut di mata masyarakat luas.
Baca juga: Tujuan dan Karakteristik Pendekatan Saintifik
(E. Mulyasa, 2013: 7) Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi pondasi bagi tingkat berikutnya. Melalui pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis huruf dan kompetensi, kita berharap bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat, dan masyarakatnya mempunyai nilai tambah (added value), dan nilai jual yang bisa ditawarkan kepada orang lain di dunia, sehingga kita bisa bersaing, bersanding dan bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan global. Hal ini di mungkinkan, bila implementasi kurikulum 2013 betul-betul sanggup menghasilkan insan yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter.
Pendidikan huruf dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada kecerdikan pekerti dan susila mulia penerima didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetesi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual dibutuhkan penerima didik bisa secara berdikari meningkatkan dan memakai pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karater dan susila mulia sehingga terwujud dalam sikap sehari-hari.
Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidikan huruf sanggup di integrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang teradapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu dikembangkan, di eksplisitkan, dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pendidikan nilai, dan pembentuknan huruf tidak hanya dilakukan pada tataran kognitif, tetapi menyentuh internalisasi, dan pengamalan konkret dalam kehidupan sehari-hari. Pendidiak huruf pada tingkat satuan pendidikan mengarah pada pembentukan budaya sekolah/madrasah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta simbul-simbul yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah/madrasah, dan masyarakat sekitarnya. Budaya sekolah/madrasah merupkan ciri khas, karakter/watak, dan gambaran sekolah/madrasah tersebut di mata masyarakat luas.
Baca juga: Tujuan dan Karakteristik Pendekatan Saintifik
Pola Pikir Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dibentuk seiring dengan kemerosotan huruf bangsa Indonesia pada akhir-akhir ini. Korupsi, penyalahgunaan obat terlarang, pembunuhan, kekerasan, premanisme, dan lain-lain ialah insiden yang memperlihatkan kualitas pendidikan dan sumber daya insan yang rendah serta rapuhnya fondasi moral dan spiritual kehidupan bangsa (Mulyasa, 2013:14). Selain itu, penyebab perlunya menyebarkan kurikulum 2013 ialah beberapa hasil dari riset internasional yang dilakukan oleh Global Institute dan Programme for International Student Assessment (PISA) merujuk pada suatu simpulan bahwa prestasi penerima didik Indonesia tertinggal dan kurang pintar (Mulyasa, 2013: 60).
Tujuan dari pengembangan kurikulum 2013 berdasarkan Kemendikbud ialah (Permendikbud No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah): Tujuan Kurikulum 2013 ialah mempersiapkan insan Indonesia biar mempunyai kemampuan hidup sebagai eksklusif dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta bisa berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Kurikulum 2013 dikembangkan dari kurikulum 2006 (KTSP) yang dilandasi pemikiran perihal tantangan masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, kompetensi masa depan, dan fenomena negatif yang mengemuka (Pedoman Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, 2013: 4).
Kurikulum 2013 mempunyai empat kompetensi inti (KI) yang berisi tujuan dari proses pembelajaran. Rumusan kompetensi inti memakai notasi sebagai berikut (Permendikbud No. 69 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah):
Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah):
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis huruf dan kompetensi (Mulyasa, 2013: 163). Kurikulum 2013 tidak hanya menekankan kepada pengusaan kompetensi siswa, melainkan juga pembentukkan karakter. Sesuai dengan kompetensi inti (KI) yang telah ditentukan oleh Kemendikbud, KI 1 dan KI 2 berkaitan dengan tujuan pembentukkan huruf siswa sedangkan KI 3 dan KI 4 berkaitan dengan penguasaan kompetensi siswa.
Sekian pembahasan mengenai pengertian dan contoh pikir kurikulum 2013, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda.
Posting Komentar untuk "Pengertian Kurikulum 2013 Dan Contoh Pikir Kurikulum 2013"