Hakikat Perencanaan Pembelajaran
Setiap guru harus melaksanakan perencanaan pembelajaran, perencanaan pembelajaran tersebut dilakukan oleh seorang supaya apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran tersebut sanggup tercapai.
Perencanaan yakni kekerabatan antara apa yang ada kini (what is) dengan bagaimana seharusnya (what should be) yang bertalian dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas, program, dan alokasi sumber. Perencanaan di sini menekankan kepada perjuangan mengisi kesenjangan antara keadaan kini dengan keadaan yang akan tiba diadaptasi dengan apa yang dicita-citakan, ialah menghilangkan jarak antara keadaan kini dengan keadaan mendatang yang diinginkan (Uno, 2009: 1-2).
Menurut Uno (2009: 1-2), setiap perencanaan minimal harus mempunyai empat unsur sebagai berikut:
1) Adanya tujuan yang harus dicapai
Tujuan merupakan arah yang harus dicapai supaya perencanaan sanggup disusun dan ditentukan dengan baik, maka tujuan itu perlu dirumuskan dalam bentuk sasaran yang terang dan terukur. Dengan adanya saran yang jelas, maka ada sasaran yang harus dicapai. Target itulah yang menjadi fokus dalam memilih langkah-langkah selanjutnya.
Tujuan merupakan arah yang harus dicapai supaya perencanaan sanggup disusun dan ditentukan dengan baik, maka tujuan itu perlu dirumuskan dalam bentuk sasaran yang terang dan terukur. Dengan adanya saran yang jelas, maka ada sasaran yang harus dicapai. Target itulah yang menjadi fokus dalam memilih langkah-langkah selanjutnya.
2) Adanya taktik untuk mencapai tujuan
Strategi berkaitan dengan penetapan keputusan yang harus dilakukan oleh seorang perencana, contohnya keputusana perihal waktu pelaksanaan dan jumlah waktu yang diharapkan untuk mencapai tujuan.
3) Sumber daya yang sanggup mendukung
Penetapan sumber daya yang diharapkan untuk mencapai tujuan, di dalamnya meliputi penetapan sarana dan prasarana yang diperlukan, anggaran biaya dan sumber daya lainnya, contohnya pemanfaatan waktu yang diharapkan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
4) Implementasi setiap keputusan
Implementasi yakni pelaksanaan dari taktik dan penetapan sumber daya. Implementasi merupakan unsur penting dalam proses perencanaan, dan untuk menilai efektivitas suatu perencanaan sanggup dilihat dari implementasinya.
Berdasarkan unsur-unsur perencanaan yang telah dikemukakan, maka suatu perencanaan bukan harapan yang hanya ada dalam angan-angan yang bersifat khayalan dan tersimpan dalam benak seseorang, tetapi harapan dan angan-angan serta bagaimana langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapainya dideskripsikan secara terang dalam suatu dokumen tertulis, sehingga dokumen itu sanggup dijadikan pedoman oleh setiap orang yang memerlukanya (WinaSanjaya, 2009: 24-25).
Perencanaan yakni suatu cara untuk mengantisipasi dan menyeimbangkan perubahan (Robbin dalam Uno, 2006: 1). Makna perencanaan di sini yakni perjuangan mengubah organisasi supaya sejalan dengan perubahan lingkungannya. Sementara itu, berdasarkan Terry dalam Majid (2007: 16), Perencanaan yakni memutuskan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Perencanaan meliputi acara pengambilan keputusan. Untuk itu diharapkan untuk mengadakan visualisasi dan melihat ke depan guna merumuskan suatu contoh tindakan untuk masa mendatang.
Hal senada juga dikemukakan oleh Nawawi dalam Majid (2007: 16) bahwa perencanaan berarti menyusun langkah-langkah penyelesaian suatu problem atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Dalam hal ini perencanaan meliputi rangkaian acara untuk memilih tujuan umum (goal) dan tujuan khusus (objektivitas) suatu organisasi atau forum penyelenggara pendidikan, berdasarkan derma informasi yang lengkap. Dari beberapa pendapat di atas sanggup disimpulkan bahwa perencanaan yakni proses penyusunan banyak sekali keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan tiba untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
Penjelasan di atas yakni pengertian dari perencanaan sedangkan apa itu pembelajaran akan di bahas di bawah ini supaya anda lebih paham.
Menurut Jihad (2008: 11), pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi dua aspek, yaitu: berguru tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa, mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran. Dimyati dan Mudjiono (2009: 7) mengemukakan bahwa pembelajaran yakni suatu persiapan yang dipersiapkan oleh guru guna menarik dan memberi informasi kepada siswa, sehingga dengan persiapan yang dirancang oleh gurudapat membantu siswa dalam menghadapi tujuan. Sementara itu, definisi pembelajaran berdasarkan Hamalik (2005: 57) yakni suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan mekanisme yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 perihal sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pembelajaran yakni proses interaksi penerima didik dengan pendidik dan sumber berguru pada suatu lingkungan belajar.
Berdasarkan definisi di atas, sanggup diambil kesimpulan sebagai berikut. Pembelajaran yakni sutu proses interaksi yang terjadi antara pendidik dan penerima didik dalam suatu lingkungan berguru untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran harus didukung dengan baik oleh semua unsur dalam pembelajaran yang meliputi pendidik, penerima didik, dan juga lingkungan belajar.
Dari definisi diatas sanggup kita jabarkan bahwasannya Perencanaan pembelajaran yakni proses penyusunan banyak sekali keputusan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam proses acara pembelajaran untuk mencapai kompetensi pembelajaran yang telah ditetapkan. Perencanaan pembelajaran merupakan bab integral dari komponen pembelajaran. Kegiatan perencanaan dilarang terlepas dari kegiatan-kegiatan yang lain dalam pembelajaran. Oleh alasannya yakni itu, perencanaan pembelajaran juga harus berkaitan dengan kepentingan komponen yang terkait dengan kepentingan komponen yang terkait dengan proses pembelajaran (Wahyuni dan Ibrahim, 2012: 13).
Komponen perencanaan mempengaruhi apa yang akan terjadi pada komponen interaksi. Selanjutnya apa yang terjadi pada komponen interaksi akan kuat pada komponen evaluasi. Komponen penilaian ini lalu memperlihatkan informasi mengenai hasil berguru yang telah dimiliki siswa. Dari informasi tersebut, guru sanggup menemukan apakah kompetensi yang ditetapkan telah dikuasai atau belum. Di samping itu, guru sanggup pula memilih hal-hal yang harus diperbaiki, baik pada komponen interaksi maupun pada komponen perencanaan.
Perencanaan pembelajaran merupakan proses penerjemahan kurikulum yang berlaku menjadi program-program pembelajaran yang selanjutnya sanggup dijadikan pedoman oleh guru dalam penyelengaraan proses pembelajaran.
Rencana pembelajaran yakni satuan atau unit jadwal pembelajaran terkecil untuk jangka waktu mingguan atau harian yang berisi planning penyampaian suatu pokok atau satuan bahasan tertentu dalam satu mata pelajaran. Makara perencanaan pembelajaran yakni sebuah planning yang dilakaukan oleh seorang guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang di muat dalam sebuah RPP sebagai bentuk terkecil dalam sebuah perencanaan pembelajaran yang bersifat aplikatif yang akan kita gunakan dalam proses pembelajaran dan menjadi bpedoman bagi kita dalam melakasanakan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran tersebut dilakukan supaya tujuan pembelajaran tersebut sanggup terarah dan lebih efisien dan efektif dalam melaksanakn proses pembelajaran, yang tujuannya untuk mencapai kompetensi pembelajaran yang telah ditetapkan.
Sebagai tenaga pengajar, guru harus mempunyai kemampuan dan berkemauan, baik sebagai perencana/ perancang pembelajaran, pelaksana pembelajaran, maupun penilaian proses dan hasil pembelajaran. Guru sebagai perancang pembelajaran bertugas menciptakan rancangan jadwal pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan. Guru sebagai pelaksana pembelajaran bertugas melaksanakan pembelajaran (menyajiakan dan mengelola kelas sesuai dengan jadwal yang dirancang untuk sanggup mencapai kompetensi yang ditetapkan. Guru sebagai penilai proses dan hasil berguru bertugas menilai pembelajaran yang dilakukannya ataupun menilai kemampuan siswa dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan, dan lalu memakai hasil penilaiannya untuk peningkatan proses dan hasil pembelajaran berikutnya.
Demikian klarifikasi mengenai apa itu perencanaan pembelajaran, semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Hakikat Perencanaan Pembelajaran"