Cara Menangani Konflik Antar Siswa
bagaimana bila di dalam kelas terjadi konflik antar siswa? |
Cara Menangani Konflik Antar Siswa
Dalam pergaulan siswa sehari-hari di dalam kelas, seringkali terjadi ukiran yang mengakibatkan munculnya konflik antar mereka. Siswa sanggup laga dengan siswa lain lantaran bermacam-macam hal. Mulai dari dilema sepele sampai dilema yang rumit. Guru yang bijak harus sanggup menyadari dan segera menuntaskan konflik yang terjadi antar sesama siswa ini. Jangan dibiarkan berlarut-larut lantaran sanggup berakibat buruk. Bukan mustahil pada kesannya akan terjadi masalah-masalah psikologis pada siswa atau terjadi perkelahian (kontak fisik) di antara mereka.Berikut ini, beberapa langkah yang sanggup dilakukan oleh guru untuk menangani konflik yang terjadi pada siswa. Sangat diharapkan bahwa pemecahan dilema atau penyelesaian konflik bermuara pada win-win solution. Mari kita simak.
Langkah 1. Tenangkan Diri, Tarik Napas
Ketika menyadari bahwa telah terjadi konflik di antara siswa, maka langkah pertama yang harus dilakukan guru yaitu menenangkan diri. Jika siswa saling berbicara atau bertengkar mulut, minta mereka untuk diam. Tarik napas panjang untuk membantu anda mengontrol emosi. Jika anda tidak tenang, maka kata-kata yang keluar dari verbal justru sebuah luapan emosi yang malah akan memperkeruh suasana konflik. Sementara menenagkan diri lakukan barinstorming untuk mencari-cari kemungkinan solusi yang terbaik, atau paling tidak langkah apa yang akan terjadi sembari mencerna bagaimana konflik di antara siswa itu sanggup terjadi.Langkah 2. Mulai Berbicara dengan Menggunakan Kata “Saya”
Setelah situasi tenang, mulailah berbicara. Gunakan selalu kata saya, dan hindarkan kata kamu. penggunaan kata “saya” memungkinkan anda untuk tidak menyerang salah satu atau kedua siswa yang sedang berada dalam konflik. Jika anda memakai kata “kamu”, maka secara psikologis akan mendorong siswa-siswa yang sedang berkonflik akan berusaha mempertahankan diri mereka masing-masing. Ini alamat konflik tidak akan terselesaikan, atau sulit mencari resolusi.Langkah 3. Persilakan kedua Siswa yang Sedang Berkonflik Menyatakan Mengapa Mereka bertengkar Secara Bergiliran
Selanjutnya, mintalan salah seorang dari siswa itu untuk menceritakan apa yang telah atau sedang berlangsung di antara mereka. Tanyakan alasannya yaitu musababnya. Dengarkan setiap kalimat dari siswa dengan penuh perhatian. Tunjukkan tenggang rasa anda. Ini penting untuk mengatakan bahwa anda tidak menghakimi mereka, tetapi membantu mencarikan jalan tengah bagi mereka untuk menghentikan konflik. Lakukan secara bergiliran. Biarkan salah satu berbicara terlebih dahulu dan minta siswa satunya untuk mendengarkan dengan baik. Kemudian berikan giliran pada siswa kedua untuk berbicara, sementara siswa yang pertama tadi juga harus mendengarkan. Lakukan klarifikasi-klarifikasi bila diperlukan, terutama bila salah satu pihak atau kedua pihak tampak tidak puas dengan keterangan-keterangan yang ada.Langkah 4. Berikan penyadaran perihal posisi kesalahan setiap pihak siswa dengan cara yang halus dan sabar.
Ketika duduk kasus penyebab sebuah konflik sudah terang baik bagi anda sebagai guru ataupun bagi kedua belah pihak siswa yang bertikai, maka langkah selanjutnya yaitu mengatakan siapa yang salah atau siapa yang memulai dan mengakibatkan munculnya konflik. Lakukan ini secara halus. Jangan buat mereka takut untuk jujur. Tunjukkan bahwa anda sama sekali tidak murka kepada mereka. Ini akan membantu mereka mengakui kesalahan yang dibuat.Langkah 5. Berikan Solusi
Ketika sebab-musabab konflik, siapa yang memulai, dan telah muncul kesadaran kedua belah pihak siswa yang berkonflik, maka selanjutnya berikanlah solusi yang bijak. Berikan win-win solution kepada keduanya. Ini penting semoga selanjutnya tidak akan terjadi lagi konflik serupa dengan dilema yang sama.Langkah 6. Ajak Saling Memaafkan
Ketika konflik benar-benar telah reda, maka yang terbaik yaitu ditutup dengan usul untuk saling memaafkan. Kedua siswa yang berkonflik minta untuk saling bersalaman. Keduanya harus saling berjanji untuk tidak bertengkar lagi dan dilakukan dengan kesadaran, bukan keterpaksaan. Guru (anda) sanggup melihat bagaimana agresi dan reaksi mereka dikala bersalaman atau bermaaf-maafan. Ini sekaligus untuk mengecek ulang apakah konflik benar-benar telah berakhir. Dengan gampang guru akan sanggup melihat bila konflik belum berakhir dari bahasa badan keduanya, atau salah satunya yang masih belum puas. Jika memang demikian, maka mungkin diharapkan untuk membicarakan kembali duduk perkaranya dari awal.Demikian cara (langkah-langkah) untuk menuntaskan dan mengatasi konflik yang terjadi antar siswa di dalam kelas anda. Apakah anda memiliki cara-cara yang lain? silakan membuatkan di kolom komentar. Semoga bermanfaat, wassalam. Sumber http://novehasanah.blogspot.com/
Posting Komentar untuk "Cara Menangani Konflik Antar Siswa"