Pengertian Diksi, Syarat, Fungsi, Jenis-Jenis Diksi & Diksi Berdasarkan Para Ahli

Keterbatasan dalam kosakata yang mempunyai seseorang dalam kehidupan sehari-hari sanggup membuat seseorang demikian untuk mengalami adanya kesusahan dalam mengungkapkan maksudnya kepada orang lain. Sebaliknya, kalau seseorang terlalu hiperbola dalam memnggunakan kosa kata, maka sanggup juka mempersusah untuk diterima apalagi untuk dipahami maksud dari isi pesan yang hendak disampaikan. Oleh alasannya ialah itu, biar tidak terjadi hal demikian, seseorang harus mengetahui dan mehamami bagaimana pemakaian kata dalam komunikasi. Salah satunya ialah dengan menguasai diksi atau pilihan kata.

Pengertian Diksi: Apa Itu Diksi?

Pengertian Diksi - Diksi ialah pemilihan kata yang tepat dan terang untuk mengungkapkan gagasan serta memperoleh pengaruh tertentu dalam suatu pokok pembicaraaan.

Persyaratan dalam Ketepatan Diksi

Menurut Keraf (1996:88-89), persyaratan dalam ketepatan diksi sebagai diberikut:

Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi.
Membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir sama bersinonim.
Membedakan kata-kata yang seolah-olah dalam ejaannya.
Hindarilah kata-kata ciptaan sendiri.
Waspadalah terhadap penerapan akhiran asing, terutama kata-kata absurd yang mengandung akhiran absurd tersebut.
Kata kerja yang memakai kata depan harus digunakan secara idiomatis.
Untuk menjamin ketepatan diksi, penulis atau pembicara harus membedakan kata umum dan kata khusus.
Mempergunakan kata-kata indria yan memberikan persepsi yang khusus.
Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.
Memperhatikan kelangsungan pilihan kata.

Pengertian Diksi Menurut Para Ahli

1. Pengertian Diksi Menurut KBBI
Menurut Depdikbud 1990:205) bahwa pengertian diksi ialah berupa pemilihan kata yang mempunyai makna tepat dan selaras atau dalam penggunannya mempunyai kecocokan dalam mengungkapkan gagasan dengan pokok pembicaraan, kejadian dan khalayak pembaca atau pendengar pilihan kata.

2. Pengertian Diksi Menurut Harimurti
Menurut Harimurti (1993:44) bahwa pengertian diksi ialah pilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh pengaruh yang tertentu dalam berbicara didepan umum atau dalam karang mengarang.

3. Pengertian Diksi Menurut Keraf (1996:24) Menurut Keraf bahwa pengertian diksi terbagi dua. Pengertian diksi yang pertama berdasarkan Keraf ialah pilihan kata atau diksi terkena pengertian kata-kata mana yang digunakan untuk memberikan suatu gagasan bagaimana dalam membentuk adanya pengelompokan kata-kata yang sesuai atau penggungkapan yang tepat dan gaya yang mana lebih baik dalam situasi.

Sedangkan pengertian disi yang kedua berdasarkan Keraf bahwa pengertian diksi ialah pilihan kata atau diksi ialah membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang sanggup disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan juga nila idari sebuah rasa yang mempunyai kelompok masyarakat, indera pendengaran dan pembaca.

4. Pengertian Diksi Menurut Susilo Mansurudin
Menurut Susilo Mansurudin dalam bukunya Mozaik Bahasa Indonesia bahwa pengertian diksi artinya dengan piliah nkata. Pemakaian diksi yang tepat, cermat dan benar sanggup memmenolong memdiberi nilai pada suatu kata. Pilihan kata yang sesuai dalam kata lain ialah tepat untuk mencegah kesalahan penafsiran yang tidak sama.

5. Pengertian Diksi Menurut Enre (1990:45)
Menurut Enre bahwa pengertian diksi atau pilihan kata ialah penerapan kata yang sesuai dalam mewakili pikiran dan juga perasaan yang ingin ditetapkan dalam suatu pola untuk kalimat.

6. Pengertian Diksi Menurut Widyamartaya (1990:45)
Menurut Widyamartaya bahwa pengertian diksi ialah kemampuan seseorang dalam membedakan secara tepat suatu nuansa-nuansa makna yang tepat dengan gagasan yang disampaikannya, dan kemampuan tersebut yang sesuai dengan kehendak dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat dan pendengar atau pembaca.

Fungsi Diksi

Dalam penerapan diksi diperlukan sanggup berfungsi bagi pembaca dalam memahami suatu karya. Fungsi demikian berdasarkan Sdjiman (1993:22) bahwa pengaruh yang sanggup ditimbulkan dari pemilihan kata, rangkaian kata, dan pasangan kata ialah menonjolkan denah tertentu atau foregrounding (Yuliastuti 1999:16).

Menonjolkan bab tertentu atau foregrounding ialah memdiberi suatu aksentuasi atau perhatian dalam suatu karya. Menurut Pradopo (1990:93) bahwa gaya bahasa juga berfungsi sebagai rasa menggugah jawaban pikiran pembaca (Yuliastuti 1999:16). Menimbulkan pikiran dari pembaca yaitu pembaca sanggup menemukan arti atau makna bermacam-macam dari penyusunan diksi tersebut.

Tidak spesialuntuk itu, terdapat fungsi lain dari diksi. Fungsi diksi tersebut ialah memperjelas maksud contohnya pendapat Suparwiyatun (1997:83) yaitu fungsi gaya bahasa yang mempunyai fungsi untuk memperjelas maksud (Yuliastuti 1999:16). Maksudnya ialah pembaca yang akan digampangkan dalam menangkap maksud penulis dengan dimenolong diksi atau pilihan kata yang tepat.

Fungsi Diksi - Diksi mempunya sejumlah fungsi fundamental mislanya yang disebutkan diberikut:

1. Upaya memmenolong melambangkan ilham atau gagasan yang akan diekspresikan melalui bahasa yang digunakan. melaluiataubersamaini memakai bahasa yang tepat, maka sebuah kata yang pada awalnya spesialuntuk bersifat biasa saja, akan menjadi lebih bermakna dan mempunyai nuansa lebih tepat dan lebih sempurna. contohnya kata perempuan yang dihargai pada pemerintahan Gus Dur dengan selalu menampilkan kata diksi Menteri Pemberdayaan Perempuan. Lainnya halnya dengan pemerintahan pada Orde Baru yang lebih menentukan memakai kata wanita. Hal demikian tertera kata perempuan yang selalu pada Menteri peranan wanita, dharma wanita.

2. Diksi yang tepat memmenolong membuat suasana dan nuansa komunikasi yang juga benar-benar tepat. Fungsi demikian kerap digunakan oleh kalangan para pejabat dikala berkomunikasi biar terlihat berwibawah dan tidak memperkeruh suasana, lebih menyejukkan dan menentramkan masyarakat. Kata ditangkap polisi, lebih santun diucapkan dengan kata diamankan. Ditangkap alasannya ialah korupsi, diganti dengan memakai bahasa yang lebhi lembut yakni menyalahkan jabatan.

3. Diksi yang sesuai memmenolong mencegah terjadinya adanya kesalahtafsiran dan adanya kesalahpahaman dalam adanya proses komunikasi. Kata yang hampir seolah-olah dengan bolos ialah mungkir. Kata demikian mempunyai arti mengelak. Yang kurang tepat dalam memakai kata mungkir ketika ada imbuhan di. Masyarakat yang masih memakai kata dipungkiri bukan dimungkiri. Semua merasa bahwa kata dipungkiri ialah baku dan tepat sebagai paduan kata di+mungkir menjadi dipungkiri. Padahal kalau kita telusuri kata yang sesuai ialah dimungkiri.

Jenis-Jenis Diksi

Diksi ialah salah satu cara yang digunakan pembuat iklan dalam membuat sebuah iklan biar sanggup diphami oleh pembaca. Ketetapan pemilihan kata akan kuat dalam pikiran pembaca ihwal isi sebuah iklan. Jenis-jenis diksi berdasarkan Keraf (1996:890108) ialah sebagai diberikut:..

a. Denotasi ialah konsep dasar yang didukung oleh suat kata (makna itu menunjuk pada konsep, referen, atau ide). Denotasi juga ialah batasan engkaus atau definisi utama suatu kata, sebagai lawan dari pada konotasi atau makna yang ada kaitannya dengan itu. Denotasi mengacu pada makna yang sebenarnya. misal makna konotasi:

Rumah itu luasnnya 250 meter persegi.
Ada seribu yang menghadiri pertemuan itu.

b. Konotasi adalah suatu jenis makna kata yang mengandung arti tambahan, imajinasi atau nilai rasa tertentu. Konotasi ialah kesan-kesan atau asosiasi-asosiasi, dan biasanya mempunyai sifat emosional yang ditimbulkan oleh sebuah kata di samping batasan engkaus atau definisi utamanya. Konotasi mengacu pada makna kias atau makna bukan sebenarnya. contohnya makna konotasi:

Rumah itu luas sekali.
Banyak sekali oran yang menghadiri pertemuan itu.

c. Kata Abstrak adalah kata yang mempunyai referen berupa konsep, kata absurd sukar digambarkan alasannya ialah referensinya tidak sanggup diserap dengan pancaindera manusia. Kata-kata absurd merujuk kepada kualitas (gerah, dingin, buruk, baik), pertalian (kuantitas, jumlah, tingkatan), dan anutan (kecurigaan, kepercayaan, dan penetapan). Kata-kata absurd sering dipagai untuk menandakan pikiran yang mempunyai sifat teknis dan juga khusus.

d. Kata konkrit adalah kata yang menunjuk pada sesuatu yang sanggup dilihat atau diindera secara pribadi oleh satu atau lebih dari pancaindera. Kata-kata konkrit demikian menunjuk kepada barang yang faktual dan juga spesifik dalam pengalaman. Kata konkrit yang digunakan menyajikan citra yang hidup dalam pikiran pembaca melebihi kata-kata lain. misal jenis diksi berupa kata konkrit ialah mobil, meja, dingklik dan rumah dll.

e. Kata Umum ialah kata yang mempunyai cakupan ruang lingkup yang luas, kata-kata umum yang menunjuk kepada banyak hal, kepada keseluruhan, dan kepada himpunan. misal jenis diksi kata umum ialah kendaraan, tumbuh-tumbuhan, hewan dan penjahat.

f. Kata Khusus ialah kata-kata yang mengacu kepada pengarahan-pengarahan yang khusus dan konkrit. Kata khusus menunjukkan kepada objek yang khusus. misal jenis diksi kata khusus contohnya nokia, yamaha, sedan, kerapu, dan abang tua.

g. Kata Ilmiah. Kata ilmiah ialah kata yang digunakan oleh kaum terpelajar, terutama dalam tulisan-tulisan ilmiah. misal kata ilmiah: analogi, formasi, konservatif, fragmen, kontemporer.

h. Kata populer ialah kata-kata yang umum digunakan oleh tiruana lapisan masyarakat, baik oleh kaum terpelajar atau oleh orang kebanyakan. misal kata popular: bukti, rasa kecewa, maju, gelandangan.

i. Jargon ialah kata-kata teknis atau diam-diam dalam suatu bidang ilmu tertentu, dalam bidang seni, perdagangan, kumpulan rahasia, atau kelompok-kelompok khusus lainnya. misal jargon: sikon (situasi dan kondusi), pro dan kon (pro dan kontra), kep (kapten), dok (dokter), prof (professor).

j. Kata slang ialah kata-kata non standard yang informal, yang disusun secara khas, bertenaga dan jenaka yang digunakan dalam percakapan, kata slang juga ialah kata-kata yang tinggi atau murni. misal kata slang: mana tahan, eh ketemu lagi, unyu-unyu, cabi.

k. Kata absurd ialah unsur-unsur yang berasal dari bahasa absurd yang masih dipertahankan bentuk aslinya alasannya ialah belum menyatu dengan Bahasa aslinya. misal kata asing: computer, cyber, internet, go public.

l. Kata serapan ialah kata dari bahasa absurd yang sudah diadaptasi dengan wujud atau struktur bahasa Indonesia. misal kata serapan: ekologi, ekosistem, motivasi, music, energi.