Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Masjidil Haram Dan Ka'bah

Sejarah Masjidil Haram dan Ka'bah|Pada masa kejayaannya, Islam bukan saja meninggalkan warisan ilmu filsafat, segala cabang ilmu pengetahuan, dan ilmu-ilmu agama, melainkan juga mewariskan tiruana cabang seni terutama seni bangkit (arsitektur) yang berafiliasi dengan peribadatan. Warisan seri bangkit Islam inilah yang masih banyak kita dapati sekarang, bahkan oleh umat Islam masa kini seni bangkit Islam ini tetap dikembangkannya. Peninggalan kebudayaan/peradaban Islam pada masa kemudian itu antara lain ialah Masjidil Haram. Disebut al Haram alasannya ialah Tuhan memuliakannya. Pada waktu tertentu haram orang membunuh hewan buruannya, haram mencabut tumbuh-tumbuhannya, mematah ranting kayunya. Pada Zaman Rasulullah masjid ini sangat sederhana, yaitu sebuah lapangan luas, ditengah-tengah berdiri Ka’bah. Khalifah Umar bin Chatab memperluas dan rnemperbaikinya, berkeliling didiberi dinding 1,5 m tingginya. Khafifah Usman bin ‘Affan dan Abdul Malik bin Marwan (Umaiyah) 705 - 715 M. Walib bin Abdul Malik memperbaikinya secara besar- bemasukan. Didiberi pintu dan jendela yang ber-arcade (lengkungan), banyak ukiran-ukiran bermotief geometris daun-daunan dan ayat-ayat Al-Qur’an.
 Islam bukan saja meninggalkan warisan ilmu filsafat Sejarah Masjidil Haram dan Ka'bah
Abdulah al-Mansyur (Abbasiyah) memperluas dan menambah ruangannya. Perluasan terakhir dan termasuk secara besar-bemasukan ialah yang dikerjakan Al Mahdi, diteruskan Al Hadi (Abbasiyah). Pilar-pilarnya dihadirkan dari Mesir. Sekarang berukuran pahjang ± 185 m, lebar ± 140 m, berpilar 471 buah, masing-masing berkapitil (kepala tiang yang berhiaskan genta, buah, bunga dan lengkungan berhiaskan ukir-ukiran). Corak ini disebut Arabesk.. Pembinaan selanjutnya banyak bersifat memperindah dan melengkapi alat-alat, kecuali aksesori ruangan Dar an Nadwah (oleh Al Mu’tamid) dan ruangan Bab Ibrahim (oleh Al Muqtadir billah).

a. Menara.
Masjid Al Haram bermenara 7 buah dengan namanya masing- masing pada 4 sudut yaitu:
1). Menara Salani (dekat Bab as-Salam).
2). Menara Umrah (dekat Bab al-Umrah).
3). Menara Ali (dekat Bab Ali).
4). Menara Khuzurah (dekat Bab Khuzurah). Yang lain:
5). Menara Dar an-Nadwah.
6). Menara Qait Bei.
7). Menara Sulaimaniyah.
b. Gapura.
Pintu gerbangnya ada 17 buah dan berjendela 38 buah. Gerbang-gerbang ini juga lengkap dengan namanya masing-masing, umpama gerbang yang menghadap ke timur:
1). Bab as-Salam atau Bab Bani Syaiban.
2). Bab al-Janaiz atau Bab an-Nabi.
3). Bab al-Abbas bin Abdul Mutholib.
4). Bab Ali atau Bab Bani Hasyim dan seterusnya.

c. Ka’bah dan sekltarnya.
Nama lain daripada Ka’bah ialah:
  • Baitullah : Rumah Allah.
  • Baitul ‘Atiq: Rumah Kemerdekaan.

Didalam Al-Qur’an Ka’bah itu disebut:
— Masjidil Haram dan
— Kiblat : Arah Sembahyang.

Asal mulanya pelatihan Ka’bah:
Yang mula-mula membina Ka’bah ialah para Malaikat yang berada di bumi sebelum Nabi Adam a.s. diturunkan ke bumi. Dibangunnya bahu-membahu dengan pelatihan Baitul Ma’mur yang terletak di bawah ‘Arasy. Keduanya itu dibina dengan ukuran yang sama. Tujuan pelatihan itupun juga sama yaitu untuk Thawaf para Malaikat dengan niat “maghfirah” kepada Allah (= mohon ampun kepada Allah). Urutan pelatihan Ka’bah sebelum Rasulullah s.a.w. Yaitu : Pertama Malaikat, terus Nabi Adam a.s. - Nabi Syith-Nabi Ibrahim a.s. - Kaum Amalaqah - Kaum Jurhum - Quraisy bin Kilab - Abdul Muththalib - Kemudian Suku Quraisy (tiga kali). Ka’bah itu mulai lebih terang dãpat diketahui bentuknya setelah dibangun oleh Nabi Ibrahim a.s.

PERBANDINGAN KEADAAN KA’BAH

Zaman Nabi Ibrahim a.s.: 
1. Sebelum Nabi Ibrahim a.s. sudah ada, dan sebagai kawasan ibadat.
2. Panjangnya yang menuju Hijir Ismail ada 30 hasta.
3. Tingginya ada 9 hasta.
4. Belum beratap.
5. Berpintu dua yang tidak berdaun pintu.
6. Ruangan didalamnya untuk menyimpan perbendaharaan Ka’bah.
7. Belum berselimut/Kiswah.
8. Pada dindingnya belum bergambar.
9. Belum ada dampak dari luar.
10. Sekitarnya belum ada arca-arca
Zaman Nabi Muhammad saw.: 
1. Sebelum Nabi Muhammad saw. sudah ada, dan juga sebagai kawasan diberibadat.
2. Panjangnya dikurangi 6’% hasta. Karena pelatihan pada suatu dikala belum sempurnanya biaya.
3. Tingginya ada 28 hasta.
4. Sudah beratap.
5. Bepintu satu dan sudah berdaun pintu.
6. Ruangan didalamnya untuk menyimpan perbendaharaan Ka’bah.
7. Sudah berselimut/berkiswah.
8. Sudah bergambar (ada relief) gambar para Nabi dan Malaikat.
9. Pembinaannya sudah dipengaruhi oleh tehnik Romawi.
10. Sekitarnya sudah banyak arca
11. Kemudian arca-arca itu dilenyapkan


SKETSA KA'BAH


Keterangan Gambar : 
1. Ka'bah 
2. Hijiril Ismail. 
3. Makam Nabi Ibrahim a.s.
4. Sumur Zamzam 
5. Mimbar 
6. Tempat shalat mazhab Syafi'i 
7. Tempat Shalat mazhab Hanafi
8. Tempat shalat mazhab Hambali. 
9. Al-Mataf. 
10. Tempat shalat mazhab Maliki.

Nama sudut-sudut Ka'bah 
Ka'bah yang berbentuk kubus besar itu terletak pada tengah tepat masjid Al-Haram. Sudut-sudutnya berjulukan (menurut Ajarannya). 
1. Rukun al-Yamani ; mengarah ke Yaman. 
2. Rukun as-Syami ; mengarah ke Syam. 
3. Rukun al-iraq ; megnarah ke iraq. 
4. Rukun al-aswadi; memiliki Hajar Aswad 

Ukuran Ka'bah 
Ukuran Ka'bah berdasarkan keadaan yang sebetulnya ialah : 
-Tingginya   : 14 m 
-Sisi-sisinya : 9,92 m ; 12.15 m ;12,15 m ; 10,25 m ; 11.85 m. 

HAJAR ASWAD (Batu Hitam).
Menurut ceritera Hajar Aswad itu berasal dari Surga yang tiruanla berwarna putih, tetapi kemudian menjadi hitam alasannya ialah banyak menampung dosa manusia. Dan didiberitakan Hajar Aswad itu terapung diair serta tidak gerah jikalau dibakar.
— Berukuran panjang + 1 jengkal.
— Berukuran lebar + 34 jengkal.
Dilekatkan pada sudut Ka’bah sebelah timur bahari setinggi hidung orang berdiri. Untuk melekatkannya itu sekelilingnya dipateri dengan perak murni. Pada waktu ibadat Thawaf disunatkan mencium Hajar Aswad itu.

SUMUR ZAMZAM.
Terjadinya sumur Zamzam itu dikala Nabi Ismail a.s. rnasih kecil, dimana ibunda Siti Hajar sedang lari ke sana ke mari mencari air (dari bukit Shafa ke bukit Marwa - yang sampai kini digunakan untuk upacara Sya’i) tiba-tiba mengetahui air yang melimpah pada bekas jejak tapal kaki puteranya itu. Kemudian Hajar mendekat seráya berkata “Zumi-Zumi” (artinya kumpul-kumpul). Sejak itu kawasan air tersehut dinamai Sumur Zamzam. Letak sumur Zamzam itu sebelah timur Ka’bah berdekatan dengan makam Nabi Ibrahim a.s.

MAKAM NABI IBRAHIM AS.
Berdekatan dengan Sumur Zamzam itu ada Makam Nabi Ibrahim a.s. Didiberitakan didalam makam itu ada peninggalan kerikil putih yang ada bekas tapak kaki Nabi Ibrahim a.s. sendiri.

HIJIR ISMAIL.
Yaitu suatu bangunan berbentuk setengah bulat yang dahuhnya menjadi satu dengan Ka’bah. Kemudian dipisahkan sedemikian rupa, alasannya ialah pada waktu Ka’bah dibins oleh suku Quraisy belum sempurnanya biaya. Hijir Ismail itu cerletak pada sebelah Barat Laut Ka’bah (arab jurusan Syam).

KISWAH.
Kiswah ialah kelabubu epilog Ka'bah. Diterangkan bahwa yang mula-mula membuat Kiswah ialah Nabi Ismail a.s. Kemudian diikuti secara urutan pembuat kiswah dari kulit binatang. 
- 'Adnan bin Ad membuat kiswah dari kulit binatang. 
- Tabu As'ad (seorang raja dari Yaman) membuat Kiswah dari tenunan Yaman berwarna merah dan berjalur 
- Nabilah binti Hubban ( Wanita Quraisy) membuat Kiswah dari kain sutera putih. 


Sekian Artikel wacana Sejarah Masjidil Haram dan Ka'bah Semoga Bermanfaat 

Posting Komentar untuk "Sejarah Masjidil Haram Dan Ka'bah"